Monday, January 31, 2011

The Mechanic (2011)

Membuat film remake adalah salah satu cara paling gampang untuk memastikan sebuah film sukses. Di lain sisi, cara ini juga cara paling berbahaya karena sedikit salah langkah maka bukan keuntungan yang didapat tapi caci-maki para penonton yang kecewa. Sebagai sebuah film remake, The Mechanic, film produksi tahun 2011 arahan Simon West ini bisa dibilang lumayan sukses. Dari sisi visual, versi baru ini jelas lebih terlihat 'indah' ketimbang versi arahan Michael Winner yang beredar 1972. Paling tidak, aksi laga terlihat lebih memukau sementara tempo pun dijaga pada kecepatan tinggi dan tak mau sedikit pun melambat untuk menarik nafas. Sayangnya, ketegangan yang dibentuk hanya berwujud visual dan tak sampai masuk ke level psikologis.

Skenario yang ditulis oleh Lewis John Carlino ini pun mengalami beberapa perubahan agar kisah klasik ini jadi lebih relevan dengan situasi modern saat ini, namun sayangnya pembentukan karakter sepertinya kurang berimbang. Si karakter tokoh Arthur Bishop yang diperankan oleh Jason Statham jelas mendapatkan porsi lebih besar, sementara karakter utama lainnya Steve McKenna yang diperankan oleh Ben Foster terlihat sangat tipis. Bisa jadi ini terjadi karena Statham memang sudah tak asing lagi dengan peran-peran seperti ini. Terlepas dari itu, chemistry di antara keduanya sepertinya tak bisa terbentuk dengan baik. Secara umum memang tak ada yang benar-benar baru dari film ini. The American (2010), film yang dibintangi George Clooney juga mengangkat tema yang kurang lebih sama jauh lebih berbobot dari film ini namun dari sisi hiburan, The Mechanic versi tahun 2011 ini sepertinya terasa lebih renyah.

Dengan bujet sebesar $40 juta, film yang dirilis pada tanggal 28 Januari 2010 ini meraup pemasukan sebesar $11,4 juta di akhir pekan perilisannya di Amerika Serikat dan Kanada. Hingga akhirnya memperoleh total pemasukan sebesar $51,070,807 untuk pemutarannya di seluruh dunia. --source: kapanlagi.com--

Alur Cerita

Film dibuka saat Jorge Lara (James Logan), seorang pimpinan kartel narkoba turun dari sebuah pesawat dan melakukan perjalanan ke rumahnya dengan mendapat pengawalan ketat petugas bersenjata. Ketika dia pergi ke kolam renang pribadinya untuk berenang, ia melihat sebuah jam tangan miliknya di dasar kolam dan segera mengambilnya. Seorang asing tiba-tiba meraih Jorge sampai mati. Dia adalah Arthur Bishop (Jason Statham), sang mekanik, seorang pembunuh bayaran yang sangat berbakat. Membunuh bukan sekedar tugas buatnya tapi sudah seperti gaya hidup. Semua target berhasil dihabisinya tanpa jejak, dan satu yang selalu dipegang Arthur adalah bahwa ia tak pernah melibatkan emosi, apa pun yang terjadi. Arthur kemudian bertemu dengan partner yang juga mentornya, Harry McKenna (Donald Sutherland), yang membayarnya untuk pembunuhan. Mereka kemudian membahas putra Harry, Steve McKenna (Ben Foster), sebelum berpisah.

Di rumah, Arthur memeriksa kontrak barunya dan menemukan bahwa ia ditugaskan untuk membunuh Harry. Bos Arthur bernama Dean Sanderson (Tony Goldwyn), memberitahunya tentang misi yang gagal di Afrika Selatan, di mana lima orang dari instansinya telah tewas. Dean menceritakan bahwa hanya dua orang yang tahu tentang rincian misi tersebut yaitu dirinya sendiri dan Harry, yang diduga telah membocorkan rahasia instansi. Arthur yang enggan membunuh mentornya dengan pistolnya sendiri, membuatnya tampak seperti pembajakan mobil. Di pemakaman Harry, Arthur bertemu Steve yang mengatakan padanya bahwa akan membunuh pembajak mobil untuk membalas dendam. Arthur yang diam-diam mengikutinya, mencegah Steve melakukan pembunuhan terhadap si pembajak mobil (diperankan oleh Joshua Bridgewater). Dia kemudian mengakui potensi Steve dan memutuskan untuk melatihnya sebagai "mekanik". Dia mengadopsi seekor chihuahua dan menyuruh Steve membawa anjing tersebut ke sebuah kedai kopi setiap hari pada waktu yang sama. Sepertinya Steve telah melakukan rutinitasnya dan Arthur segera meningkatkan pelatihannya dengan membawanya saat menjalankan kontrak. Disaat itulah, Arthur mencekik target dengan ikat pinggangnya, mementaskan korban agar terlihat seperti sebuah kecelakaan 'auto-erotis sesak napas', dan menunjukkan kepada Steve bahwa semua itu adalah perencanaan yang ada dalam pembunuhan.

Arthur kemudian memberikan kontrak untuk Steve, di mana targetnya adalah seorang pembunuh bayaran dari instansi lain bernama Burke (Jeff Chase). Dia memberitahu bahwa targetnya sering ke kedai kopi yang biasa Steve kunjungi. Selain itu, dia juga memberitau kelemahan Burke adalah tertarik pada pria muda dan seekor anjing kecil. Di kedai kopi, Burke mendekati Steve dan mengajaknya keluar untuk minum. Arthur memerintahkan muridnya untuk memasukkan rohypnol ke dalam minuman Burke untuk membuatnya overdosis, namun Steve mengabaikannya dan malah pergi bersama targetnya menuju sebuah apartemen. Saat Burke mulai menanggalkan pakaiannya, Steve mencoba untuk mencekiknya dengan ikat pinggang seperti yang pernah dilakukan mentornya. Setelah beberapa upaya yang ia lakukan, Steve akhirnya berhasil membunuhnya. Sementara itu, Dean menyatakan ketidaksetujuannya kalau Arthur menggunakan Steve untuk menjalankan kontraknya, namun sang mekanik mengatakan bahwa kontraknya adalah melalui Harry, bukannya melalui Dean.

Arthur kemudian diberi kontrak baru oleh Dean untuk membunuh seorang pemimpin pengkultusan Gereja bernama Andrew Vaughn (John McConnell). Dia bersama Steve berencana untuk menyuntik Vaughn dengan banyak dosis adrenalin untuk memicu serangan jantung. Sementara mereka menunggu di balik dinding kamar hotel Vaughn, dokter tiba untuk menginfus Vaughn dengan cairan intravena dari ketamin. Menyadari bahwa ketamin dapat menetralkan dosis adrenalin, mereka beraksi dan segera mencekik Vaughn hingga mati. Ketika mengetahui hal itu, para penjaga Vaughn yang dipimpin oleh Ralph (Stuart Greer), menemukan Arthur dan Steve sedang sembunyi dibalik dinding, di mana mereka dipaksa melakukan baku tembak dengan para penjaga. Kedua mekanik ini dapat menyelinap keluar ketika bangunan hotel sedang dievakuasi, dan mereka pulang secara terpisah.

Saat di terminal bis, Arthur melihat salah satu dari lima pria yang sebelumnya diberitahu Dean padanya telah terbunuh dalam misi di Afrika Selatan, dan menuduh Harry telah mengacaukan misi. Dia menyadari selama konfrontasi dengan orang Dean tersebut bahwa dirinya telah ditipu untuk membunuh Harry, di mana Dean telah merekayasa tentang kegagalan misi untuk menutupi transaksi teduhnya. Setelah itu, Arthur mulai mendapatkan hal-hal tentang rincian misi, namun hanya untuk disergap oleh sekelompok pembunuh bayaran. Setelah dapat melumpuhkan mereka, ia menemukan bahwa Dean dibalik pembunuhan itu. Arthur kemudian menuju rumahnya sambil menelepon Steve, hanya untuk menemukan muridnya juga telah disergap. Sesampai di rumah, Arthur menunjukkan pada Steve senjata yang disembunyikan, dan menyuruhnya mengumpulkan persediaan untuk misi baru mereka. Dalam proses ini Steve menemukan pistol ayahnya, dan menyadari bahwa mentornya sendiri yang membunuhnya.

Arthur dan Steve kemudian bekerja sama untuk membunuh Dean. Setelah mereka dapat membunuhnya, dalam perjalanan ke pompa bensin, Arthur memberitahu padanya tentang pistol ayahnya, dan Steve menyadari telah mengetahui kebenarannya. Steve keluar untuk mengisi bensin kedalam tangki mobil, namun dia sengaja menumpahkan bensin ke tanah, bukannya di tangki. Sementara Arthur masih di dalam mobil, Steve segera menarik pistol ayahnya dan menembak bensin ditanah, meledakkan mobil Arthur. Steve kembali ke rumah Arthur, memutar lagu pada piringan hitam dan kemudian beranjak keluar ke garasi untuk mengambil mobil. Dia mengemudikannya dan ditengah perjalanan, dia menemukan catatan di kursi mobilnya yang berbunyi: "Steve, jika kau membaca ini, maka kau sudah mati" Steve menertawakan pesan tersebut, namun beberapa saat kemudian, mobil meledak dan membunuhnya. Pada saat yang sama, piringan hitam di rumah Arthur yang selesai memainkan lagu telah mengaktifkan senjata, yang menyebabkan rumahnya juga meledak. Kembali di pom bensin, video keamanan mengungkapkan bahwa Arthur telah melarikan diri dari mobil sebelum Steve dapat meledakkan mobilnya, di mana Arthur telah masuk ke dalam mobil lain.

Sunday, January 30, 2011

No String Attached (2011)

Sejak namanya mencuat lewat peran pemuda tampan namun dungu dalam serial That '70s Show (1998-2006), Ashton Kutcher menjelma menjadi salah satu aktor komedi yang sukses. Sayangnya, boleh dikatakan jangkauan akting aktor yang kini tengah menjalin hubungan asmara dengan Demi Moore ini tidak berkembang. Berbeda dengan Ryan Reynolds yang bermain dalam serial Two Guys and a Girl (1998-2001), yang kini menjelma menjadi aktor papan atas yang serba bisa, Kutcher masih belum bisa melepaskan bayang-bayang aktor komedi yang sudah sangat lekat padanya. Gambaran itu pula yang terpampang jelas dalam film yang naskahnya ditulis oleh Elizabeth Meriwether di tahun 2011 ini, No Strings Attached.

Inilah garapan terbaru sineas Ivan Reitman yang pernah mengarahkan Ghostbuster (1984) serta sekuelnya Ghostbusters II (1989) ini setelah vakum paska mengarahkan Uma Thurman, Luke Wilson, dan Anna Faris dalam My Super Ex-Girlfriend pada tahun 2006 silam.

Seperti halnya film-film drama komedi romantis dengan jalinan kisah yang nyaris sejenis, ambil contoh Knocked Up (2007), film yang akan menjadi gebrakan awal Natalie Portman di tahun 2011 ini bakal sarat dengan adegan bermuatan konten seksual serta kata-kata kotor, yang membuatnya mendapatkan rating R. Meski harus diakui film ini kisahnya sangat tipikal dan sama sekali tidak menawarkan tema yang baru, keberadaan Portman yang untuk kali pertamanya main di genre komedi romantis plus Ashton Kutcher sebagai lawan mainnya, rasanya akan membuat film ini sulit dilewatkan begitu saja.

Selain Portman dan Kutcher, film ini juga akan dibintangi oleh aktor Inggris yang pernah berperan sebagai Dr. Lawrence Gordon dalam Saw (2004); Cary Elwes, dan juga aktor peraih Oscar untuk Best Supporting Actor dalam Otto West (1988); Kevin Kline.

Dirilis pada tanggal 21 Januari 2011 oleh Paramount Pictures, film dengan biaya produksi sebesar $25 juta ini berhasil meraup pendapatan sebesar $147,780,440 dari peredarannya di seluruh dunia.

Sinopsis

Adam Kurtzman (Ashton Kutcher) dan Emma Franklin (Natalie Portman) adalah sepasang insan lain gender yang saling memiliki ketertarikan satu sama lain. Namun, dikarenakan Emma menginginkan hubungan yang tanpa ikatan (meski hubungan mereka melibatkan aktivitas seks), Adam setuju menjalin apa yang oleh generasi masa kini dikenal dengan istilah HTS (hubungan tanpa status). Awalnya, semua berjalan lancar di mana baik Emma maupun Adam berusaha tidak melibatkan emosi dan hanya berdasar kebutuhan seks semata, akan tetapi apa yang akan terjadi apabila di antara mereka mulai timbul benih asmara dan semakin lama menginginkan hubungan yang lebih dari itu? --source: majalah cinemags--

The Rite (2011)

Film arahan sutradara Swedia; Mikael Håfström ini naskahnya ditulis oleh Michael Petroni; yang dikenal sebagai penulis skenario film The Chronicles of Narnia: The Voyage of the Dawn Treader (2010), yang diadaptasi berdasarkan buku berjudul The Making of a Modern Exorcist karya Matt Baglio yang diterbitkan pada tahun 2009. Kisah yang ada dalam buku ini sendiri berdasarkan kisah nyata, sehingga secara tidak langsung, The Rite dapat dikatakan sebagai sebuah film berdasarkan kisah nyata. Aktor senior peraih Oscar dalam The Silence of the Lambs (1991); Sir Anthony Hopkins, didapuk menjadi salah satu pemeran tokoh sentral, di mana ia akan beradu akting dengan aktor muda Colin O'Donoghue yang melakukan debut layar lebarnya di Hollywood melalui film ini.

Melalui film ini, sutradara Håfström berusaha menawarkan sebuah perjalanan spiritual menegangkan yang mengungkapkan bahwa ternyata iblis sendiri dapat menembus salah satu tempat paling suci di muka Bumi sekalipun. Jelas, The Rite bukanlah salah satu film unggulan berbujet besar; yang menghabiskan biaya produksi sebesar $37 juta, dan masa perilisan di akhir Januari mempertegas hal tersebut. Namun keterlibatan Hopkins menjadi sebuah magnet tersendiri bagi seluruh pecinta film.

Selain dua nama di atas, film ini juga akan dibintangi oleh aktris asal Brasil yang melakukan debut layar lebarnya di Hollywood ketika bermain dalam I Am Legend (2007); Alice Braga, dan juga aktor Inggris yang bermain dalam Dracula 3D (2011); Rutger Hauer.

Perlu Anda ketahui, saat menulis The Making of a Modern Exorcist, Matt Baglio melakukan penelitian terkait dunia eksorsisme, bahkan ia berpartisipasi dalam seminar yang dihelat oleh Vatican. Buku ini mengisahkan tentang Bapa Gary Thomas, pendeta di California yang ditugaskan Uskup setempat untuk menjadi pengusir setan, padahal ia tidak mempercayai hal-hal terkait dunia mistis. Dirilis pada tanggal 28 Januari 2011 oleh Warner Bros., film berbujet $37 juta ini berhasil meraup total pendapatan sebesar $96,047,633 dari peredarannya di seluruh dunia. --source: majalah cinemags-- 

Alur Cerita

Michael (Colin O'Donoghue), yang kecewa dengan ayahnya, Istvan (Rutger Hauer), seorang pemilik rumah jenazah, memutuskan untuk masuk Sekolah Seminari dan mengucapkan kaul (nazar) pertamanya setelah selesai, sehingga dia bisa bebas untuk mendapatkan gelar sarjananya. Empat tahun berlalu dan Michael sedang ditahbiskan sebagai diakon baru di seminari. Namun setelah pentahbisan, ia menulis surat pengunduran dirinya kepada atasannya, Pastor Matthew (Toby Jones), dengan mengutip kekurangan dasar iman dalam dirinya. Matthew kemudian ingin berbicara dengan Michael atas keputusannya dan berusaha untuk mengejarnya di jalan. Di perjalanan, ketika ia berjalan di atas trotoar, sang Pastor menyebabkan seorang wanita yang mengendarai sepeda berbelok ke jalur mobil dan tertabrak mobil yang sedang melaju. Sekarat, wanita tersebut percaya Michael adalah seorang Imam setelah melihat pakaian yang dikenakannya, dan memintanya untuk memberkatinya sebelum meninggal. Tidak menolaknya, Michael melakukan sakramen untuk membebaskan dosa-dosa si gadis.

Melihat bagaimana Michael menangani situasi dengan tenang, Pastor Matthew mengatakan kepadanya kalau dia dipanggil untuk menjadi Imam, meskipun Michael masih ragu. Ia kemudian mendekati Michael dengan mengundangnya bepergian ke Roma untuk menghadiri sebuah kelas pengajaran baru di Vatikan untuk ritual pengusiran setan bagi para Imam. Michael sebenarnya enggan menerima setelah diberitahu oleh Matthew kalau dia berutang $100 ribu lebih untuk pendidikannya di seminari jika ia tetap mengundurkan diri.

Selama di kelas, ia bertemu seorang wanita muda bernama Angelina (Alice Braga), yang juga mengambil kursus. Dia segera belajar bahwa dia adalah seorang wartawan yang meliput kursus tersebut untuk artikelnya. Menyadari Michael yang skeptis dan sangat tentatif terhadap keimanannya, Pastor Xavier (Ciarán Hinds) kemudian meminta Michael untuk menemui teman lamanya, Pastor Lucas (Anthony Hopkins), seorang Serikat Yesus, pengusir setan terkenal dari Welsh. Michael setuju dan menemui Lucas di rumahnya, di mana dia melihat salah satu pasien Lucas, Rosaria (Marta Gastini), seorang gadis berusia enam belas tahun yang sedang hamil.

Setelah itu terungkap bahwa dia hamil melalui hubungan inses dengan ayahnya. Namun Michael tetap skeptis, bahkan setelah dia menyaksikan beberapa peristiwa supranatural, seperti saat Rosaria batuk dengan memuntahkan tiga paku yang panjang dan tiba-tiba dia juga fasih berbahasa Inggris. Michael kemudian berbicara dengan Angelina lagi, dimana Angelina memintanya untuk menyampaikan informasi yang Michael lihat saat bersama Pastor Lucas kepadanya, karena dia sudah berusaha untuk mewawancarainya berkali- kali namun selalu ditolak.

Sementara itu, kondisi Rosaria semakin memburuk, yang mendorong Pastor Lucas dan Michael membawanya ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut, dimana Lucas melakukan eksorsisme lagi kepadanya sementara Michael mengamati. Michael kemudian meninggalkan rumah sakit namun Lucas masih tinggal disana untuk semalam. Saat malam makin Larut, Rosaria mengalami pendarahan yang mengakibatkan dirinya beserta bayinya meninggal. Pesimis, Pastor Lucas merasa ia telah gagal untuk menolong nya. Setelah Michael mengetahui hal ini, dia memutuskan untuk membicarakan dengan Angelina.

Setelah kematian Rosaria, Pastor Lucas mulai bertingkah aneh, menunjukkan tanda-tanda kerasukan setan. Michael dan Angelina kemudian menemukan dia duduk di luar rumahnya dengan hujan-hujanan. Lucas membawa ke rumahnya, dan mengetahui dirinya harus dikurung, Michael mengatakan bahwa ia perlu menemui Pastor Xavier untuk melakukan eksorsisme. Angelina dan Michael berusaha untuk menghubungi dan mencari Xavier, namun mereka belajar bahwa dia pergi bersama dengan keluarganya selama 3 hari, yang akhirnya Michael memutuskan untuk melakukan eksorsisme sendiri, dengan kehadiran Angelina. Setelah dimarahi oleh iblis lewat Pastor Lucas, Michael akhirnya mendapatkan kembali imannya yang hilang dan mampu memaksa setan untuk mengungkapkan namanya, "Ba'al". Dia melengkapi eksorsisme-nya dan setan akhirnya keluar dari tubuh Pastor Lucas. Sukses, Michael meninggalkan Roma dan kembali ke Amerika Serikat untuk melanjutkan kehidupannya.

Adegan akhir film ini menunjukkan Michael, yang sekarang sudah menjadi Pastor Michael Kovak, memasuki ruang pengakuan dan mulai mendengar pengakuan seorang gadis, dan mengungkapkan bahwa ia telah menemukan panggilannya sebagai Imam dan tidak jadi mengundurkan diri.

Tuesday, January 18, 2011

The Dilemma (2011)

Ron Howard adalah sutradara yang filmnya pernah berjaya di ajang Oscar lewat Apollo 13 (1995) dan A Beautiful Mind (2001). Tapi ia akan kembali mencoba genre komedi di tahun 2011 dalam The Dilemma, setelah sebelumnya pernah membesut How the Grinch Stole Christmas (2000). Memasang Vince Vaughn sebagai bintang utamanya, aktor kelahiran 1970 ini tampaknya semakin mantap berada di genre komedi romantis atau komedi saja seperti dalam Old School (2003), Starsky & Hutch (2004), Dodgeball: A True Underdog Story (2004), Couples Retreat (2009) dan Wedding Crashers (2005).

Ketika trailernya rilis, film yang ditulis oleh Allan Loeb ini menyulut kontroversi sebab karakter yang diperankan Vaughn, Ronny, dalam satu adegan mengucapkan satu lelucon yakni; 'Mobil listrik sangat gay'. Beberapa kelompok tersinggung dengan lelucon itu dan menganggapnya tidak pantas. Sementara Howard sendiri menanggapi dengan menarik trailer itu dari peredaran tapi tidak akan merubah adegan apapun dalam filmnya. Menurut sutradara yang pernah bermain dalam serial Happy Days (1974-1984) ini mengatakan bahwa itu hanya lelucon yang membuat karakter Ronny terlihat lucu saja serta mewakili kepribadian serta sudut pandang Ronny dalam melihat suatu masalah. Howard tak ingin menyulut kontroversi tapi ha juga tak mau menyensor filmnya sendiri.

Selain Vince Vaughn yang juga merangkap sebagai produser, film ini juga dibintangi oleh beberapa bintang yang tak asing lagi di belantika perfilman Hollywood. Sebut saja aktor yang membintangi dan memproduseri Zookeeper (2011); Kevin James, aktris yang sebelumnya bermain di film Howard dalam A Beautiful Mind; Jennifer Connelly, aktris yang berperan sebagai Beth MacIntyre dalam Black Swan (2010); Winona Ryder, aktor yang memulai debut layar lebarnya ketika bermain dalam Coach Carter (2005); Channing Tatum, serta aktris kulit hitam yang juga sebagai penyanyi; Queen Latifah.

Dirilis pada tanggal 14 Januari 2011 nleh Universal Pictures, film berbujet $70 juta ini 'hanya' berhasil meraup pendapatan sebesar $70,525,502 dari peredarannya di seluruh dunia.

Sinopsis

Dua teman akrab sejak kuliah, Ronny (Vince Vaughn) yang masih bujangan dan Nick (Kevin James) yang sudah menikah adalah dua sahabat yang tak terpisahkan, mereka saling paham satu sama lain. Apalagi kini mereka adalah partner dalam usaha otomotif bersama. Mereka juga punya pasangan masing-masing, Ronny berpacaran dengan Beth (Jennifer Connelly), dan Nick menikah dengan Geneva (Winona Ryder). Tapi keakraban mereka harus terusik ketika Ronny mengetahui bahwa Geneva seolah terlihat selingkuh. Sebagai sahabat baik ia tak mau melihat Nick disakiti maka ia meluncurkan semacam penyelidikan sendiri mengenai dugaannya itu. Setelah bisa ditebak, penyelidikannya berlangsung kacau dan konyol, bahkan pria yang bersama Geneva ternyata menyeramkan serta terlihat seperti preman. Ini adalah dilema bagi Ronny, di satu sisi ia ingin memberitahu sahabatnya mengenai dugaannya tapi bagaimana? Maka Ronny harus memutar otak untuk mengungkapkannya sebaik mungkin tanpa menyakiti siapapun. --disadur dari majalah cinemags--

Monday, January 17, 2011

The Green Hornet (2011)

Banyak film yang membutuhkan waktu lama untuk mencapai layar lebar, khusus untuk The Green Hornet, serial TV di tahun 60-an karya George W. Trendle bersama Fran Striker ini sudah dari tahun 1992 hendak diadaptasi ke layar lebar dan banyak masalah sampai berpindah sutradara dan studio. Tahun 2004 tampaknya Kevin Smith akan menyutradarainya tapi kemudian tidak jadi dan proyeknya seolah tenggelam. Tapi setelah kesuksesan naskah Seth Rogen dan Evan Goldberg dalam Superbad (2007) dan Pineapple Express (2008), proyek ini akhirnya jalan lagi. Dalam prosesnya nama Stephen Chow dan Nicolas Cage sempat disebut-sebut dan akhirnya menghilang.

Proyek yang tampaknya jalan ini sepertinya tersendat sampai sutradara Michel Gondry masuk dan memasang bintang asal Taiwan Jay Chou yang berperan sebagai Kato, dan pemenang Oscar Christoph Waltz serta tentunya Rogen sebagai Britt Reid. Khusus untuk Chou, ini merupakan debutnya di ranah Hollywood dan akan menjadi strategi pemasaran yang sangat bagus, sebab film ini akan menarik perhatian fans penyanyi Taiwan ini di Asia. Selain ketiga nama itu, film ini juga akan dibintangi oleh aktris yang memulai karirnya sebagai model dan lebih terkenal sebagai 'malaikat' dalam Charlie's Angels; Cameron Diaz, aktor nominasi Oscar untuk Best Actor in a Leading Role dalam Stand and Deliver (1988); Edward James Olmos, aktor yang berperan sebagai Gregg Beam dalam Quantum of Solace (2008); David Harbour, dan juga aktor nominasi Oscar saat bermain dalam In the Bedroom (2001) dan Michael Clayton (2007); Tom Wilkinson.

Aslinya film ini tidak syuting memakai kamera 3D tapi diconvert sesudahnya. Dengan rilis pada 14 Januari 2011, Sony mencoba untuk merebut pasar penonton yang disebut-sebut sepi pada bulan yang biasanya diisi film-film berat yang akan bertarung di ajang Oscar dengan film superhero yang ringan dan menghibur. Sony juga merebut peluang dengan merilisnya dalam format IMAX karena bulan Januari biasanya layar IMAX kosong dari film lain. Kalau rilis Desember, film ini bisa kalah dari TRON: Legacy yang jelas-jelas adalah film 3D asli, dan kalau rilis musim panas tahun 2011 ini bisa bertabrakan judulnya dengan film hijau yang lain yakni Green Lantern, sehingga Januari dipilih sebagai bulan yang 'aman' untuk rilis film ini. Aslinya film ini direncanakan rilis 26 Juni 2010 dan kemudian digeser oleh Columbia ke Desember 2010 sampai kemudian di geser lagi ke Januari 2011 dengan alasan butuh waktu mengconvert ke 3D.

Kalau Anda familiar dengan karya Gondry seperti The Science of Sleep (2006) dan Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004), sepertinya Anda akan mendapatkan sebuah film yang penuh komedi segar khas Eropa dan sedikit kenakalan Seth Rogen ini. Khusus untuk pemeran Kato, produser Neal H. Moritz memilih Jay Chou karena ia adalah salah satu bintang Asia yang telah menjual 32 juta album dan berkarir secara stabil selam 10 tahun terakhir. Chou bahkan memikat warga keturunan Cina di Amerika Serikat dengan mengadakan konser di Los Angeles yang laku keras. Uniknya audisi Chou dilakukan lewat Skype karena dia sedang berada di Taiwan. Rogen yang pertama kali bertemu Chou terkesan dan langsung mengatakan cocok dengannya.

Dilihat dari cerita yang ada di film ini, adalah cerita template asal muasal seorang superhero. Ada penyebab yang tragis seperti kematian orang yang disayangi, penyadaran diri, wanita cantik yang dekat dengan mereka, kekuatan super sampai aksi melawan penjahat. Tentunya ini adalah adaptasi serial TV berjudul sama yang melambungkan nama Bruce Lee, layaknya kebanyakan film superhero. Setelah dirilis, film yang menghabiskan biaya produksi sebesar $120 juta ini sempat menyandang predikat sebagai film terlaris ditahun 2011 dengan total pendapatan mencapai $228,306,168 untuk pemutarannya di seluruh dunia, sebelum akhirnya dikalahkan oleh Rango. --disadur dari majalah cinemags--.

Alur Cerita

Britt Reid (Seth Rogen), seorang pemuda 28 tahun yang adalah putra dari seorang taipan koran terkenal, James Reid (Tom Wilkinson). Sebagai anak orang kaya perilakunya norak dan hanya menghamburkan uang ayahnya saja. Ia hanya senang berpesta pora. Tapi ketika ayahnya ditemukan tewas, Britt disadarkan bahwa ia harus bertanggung jawab dan menjadi pemimpin perusahaan media, khususnya harian The Daily Sentinel warisan ayahnya. Setelah pemakaman James, Britt marah dengan memecat semua staf pegawai ayahnya, namun kemudian kembali mempekerjakan Kato (Jay Chou), seorang montir mobil ayahnya dan juga seorang ahli bela diri. Melihat kemampuan Kato yang unik, Britt mengajaknya bekerjasama untuk memerangi kejahatan di kotanya, namun dengan berpura-pura menjadi penjahat agar mereka dapat menyusup ke dunia kejahatan sebenarnya, dengan nama The Green Hornet.

Kato segera mengembangkan mobil yang dilengkapi dengan beberapa gadget dan senjata yang disebut Black Beauty, di mana Britt juga berencana untuk menangkap Benyamin Chudnofsky (Christoph Waltz), seorang mafia Rusia yang ingin mengendalikan kejahatan di kota di bawah komandonya. Untuk mendapatkan perhatian Chudnofsky, Britt menggunakan harian The Daily Sentinel sebagai sarana untuk mempublikasikan artikel tentang "The Green Hornet yang akan menguasai dunia kriminal".

Britt kemudian mempekerjakan Lenore Case (Cameron Diaz), seorang wanita yang memiliki gelar dalam bidang jurnalistik di jurusan kriminologi sebagai asistennya, dan menggunakan sarannya yang tanpa disadarinya untuk meningkatkan profil Green Hornet. Britt dan Kato meledakkan beberapa laboratorium meth milik Chudnofsky, meninggalkan kartu panggil supaya Chudnofsky dapat menghubungi mereka. Sepanjang apa yang mereka lakukan, wakil pimpinan redaksi Daily Sentinel bernama Mike Axford (Edward James Olmos) takut ini akan membahayakan hidup Britt, dan Jaksa Frank Scanlon (David Harbour) juga lebih persepsi terhadap publik bahwa ia tidak dapat menghentikan Green Hornet.

Saat Britt meminta Lenore keluar bersamanya, dia menolaknya dan ternyata malah mengajak Kato untuk makan malam, yang membuat Britt cemburu. Kato belajar darinya bahwa seorang pemimpin kejahatan akan mengundang para saingannya untuk berunding, agar mendapatkan cukup dekat kesempatan untuk membunuh mereka; di mana Britt memberitahu Kato saat Chudnofsky menawarkan mereka melakukan pertemuan. Kato mencoba memperingatkan Britt untuk memeriksanya terlebih dahulu untuk memastikan itu bukan jebakan, namun dia merasa bisa mengatasi semua itu. Hal ini membuktikan, bahwa mereka hampir mati ketika Chudnofsky mencoba untuk membunuh mereka.

Nyaris tidak dapat melarikan diri, Britt dan Kato berdebat dan bertengkar, hingga membuat Britt marah ketika mengetahui dia memiliki hubungan dengan Lenore. Kato kemudian menerima e-mail dari Chudnofsky dari alamat emailnya yang ada di kartu panggil Green Hornet, menawarinya $1 juta jika ia dapat membunuh Britt. Sementara itu, Britt juga belajar bahwa sebelumnya Scanlon mencoba menyuap ayahnya untuk menghentikan pemberitaan media tentang kejahatan agar membuatnya tampak berhasil membersihkan kejahatan di kota untuk membantu karirnya.

Scanlon kemudian mengundang Britt untuk bertemu di sebuah restoran, di mana ia mengungkapkan bahwa ia sendiri yang membunuh ayah Britt. Kato pun tiba, bukannya membunuh Britt, namun dia menyerang anak buah Chudnofsky, yang memungkinkan dia dan Britt dapat melarikan diri ketika Chudnofsky mengetahui siapa sebenarnya Green Hornet. Di Daily Sentinel, Britt mencoba untuk meng-upload rekaman pengakuan Scanlon ke internet, namun terlambat ketika menemukan bahwa dia tidak berhasil merekamnya. Chudnofsky dan anak buahnya, yang diikuti oleh Britt dan Kato akhirnya terlibat dalam baku tembak, di mana Kato dapat menusuk Chudnofsky untuk membela diri dan Britt menembaknya sampai mati. Tim SWAT pun tiba, dan dengan marah Green Hornet dan Kato menggunakan mobil Black Beauty mereka yang hampir hancur untuk mendorong Scanlon keluar dari jendela lantai 10 dan membunuhnya. Green Hornet dan Kato segera kabur ke rumah Lenore, di mana ia belajar identitas rahasia mereka. Lenore pun bersedia membantu mereka untuk membuat Britt yang telah tertembak dibahunya, merupakan cerita di balik kecelakaan oleh Green Hornet. Meskipun marah, Lenore membantu mereka bersembunyi dari kejaran polisi.

Keesokan harinya, Britt mempromosikan Axford sebagai pemimpin redaksi The Daily Sentinel. Di saat itulah, Kato tiba dengan membawa Black Beauty, pura-pura menembak Britt di bahunya, alih-alih membuat cerita bahwa dia tertembak oleh Green Hornet, dan memungkinkan Britt dapat dirawat oleh dokter di rumah sakit.

Tuesday, January 11, 2011

Country Strong (2010)

Setelah tampil dalam sekuel Iron Man bersama Robert Downey, Jr. di tahun 2010 kemarin, aktris peraih Oscar lewat perannya dalam Shakespeare in Love (1998); Gwyneth Paltrow kembali muncul dalam kiprah keduanya di tahun yang sama melalui Country Strong. Film ini digarap oleh Shane Feste, sineas yang pernah menyutradarai salah satu film yang diputar pada Festival Film Sundance 2009; The Greatest. Film yang naskahnya juga ditulis oleh sang sutradara ini terinspirasi dari kehidupan suram penyanyi pop Amerika Britney Spears yang tak pernah lepas dari sorotan media. Selain Paltrow, film ini juga akan dibintangi oleh Tim McGraw, Leighton Meester, dan juga Garrett Hedlund. Mengenai syutingnya sendiri, proses pengambilan adegan dimulai pada awal januari hingga minggu pertama Maret 2010 dengan mengambil lokasi di Nashville, Tennessee. Dirilis pada tanggal 8 November 2010, film yang menghabiskan biaya produksi sebesar $15 juta ini 'hanya' berhasil meraup pendapatan sebesar $20,529,194 dari peredarannya di seluruh dunia.

Alur Cerita

Film ini berkisah tentang penyanyi country berbakat, Kelly Canter (Gwyneth P`ltrow), yang telah melewati kecanduannya dari masalah alkohol melalui pusat rehabilitasi. Ia kemudian bertemu dengan penyanyi sekaligus penulis lagu muda berbakat bernama Beau Hutton (Garret Hedlund). Sosok anggun Kelly akhirnya berhasil memikat hati Beau, namun Beau juga terpukul karena kenyataanya Kelly sudah menikah dengan James Canter (Tim McGraw), yang sekaligus menjadi manajer Kelly. Kelly keluar dari rehabilitasi sebulan lebih awal karena suaminya menginginkan dia mengikuti tur di tiga kota untuk mengembalikan karirnya, dan Kelly pun setuju dengan syarat Beau yang akan menjadi artis pembuka konsernya. Namun James sudah memiliki rencana lain untuk menyaksikan Chiles Stanton (Leighton Meester), seorang ratu kecantikan yang memiliki potensi sebagai penyanyi, yang akan tampil di malam harinya dengan harapan akan menjadi artis pembuka untuk sang istri.

Di malam harinya saat Chiles tampil, terungkap bahwa Beau telah mengenal dia sebelumnya. Penampilan Chiles hampir berantakan saat ia mengalami demam panggung hingga tidak bisa menyanyi, namun Beau menghampirinya dan mulai menyanyikan lagu "Friends in Low places". Keduanya akhirnya menyanyikan lagu tersebut bersama-sama, dan telah memberikan keberanian kepada Chiles untuk tampil sendiri pada tampilan berikutnya. James terkesan dengan penampilan Beau, dan menawarkannya menjadi artis pembuka konser istrinya dengan tampil duet bersama Chiles. Namun Beau sempat tidak setuju sebelum James mengatakan kalau ia mengajaknya karena ia tahu bahwa Beau sangat peduli pada Kelly.

Pertunjukan pertama menjadi bencana: sebelum terjadi Kelly menerima paket berisi boneka bayi berdarah bertuliskan "Pembunuh Bayi"; mengacu pada bayi Kelly yang keguguran ketika ia jatuh dari panggung selama konser terakhirnya di Dallas sebelum dia masuk rehabilitasi, di mana di konser tersebut dia sedang hamil lima bulan dan hasil tes medis menyebutkan bahwa kadar alkohol darahnya mencapai 0.19 yang membuatnya keguguran. Pikiran Kelly pun menjadi kacau, hingga dia mulai minum dan hampir menolak untuk melanjutkan konsernya, namun dia dipaksa tampil oleh sang suami. Kelly mulai menyanyikan lagu "Country Strong" namun menjadi kacau di atas panggung. Dia kemudian mencoba untuk menyanyikan lagu lainnya, "A Fighter", namun sekali lagi menjadi kacau hingga suaminya menghampirinya untuk mengakhiri pertunjukan. Mereka terpaksa mengatakan kepada media di konferensi pers nya, bahwa mereka membatalkan acara karena Kelly keracunan oleh makanan.

Beau mengakhiri hubungannya dengan Kelly, dan mulai menghabiskan lebih banyak waktunya dengan Chiles, yang ketenarannya telah meningkat seiring perjalanan tur, dan keduanya pun akhirnya membentuk sebuah ikatan. Beau kemudian dihadapkan oleh James tentang kondisi Kelly yang semakin memburuk, namun James mengatakan bahwa ia tidak bisa membiarkan karir istrinya selesai seperti saat ini. Beau yang tidak setuju menegaskan kepadanya bahwa Kelly seharusnya masih ada di pusat rehabilitasi dan dia juga mengakui hubungan mereka kepadanya. Marah, James memukulnya di rahang dan meninggalkannya ruangan.

Sebelum pertunjukan berikutnya di Austin, Kelly menjadi mabuk dan tidak dapat tampil di atas panggung. Beau dan Chiles yang tampil sebagai artis pembuka, mereka menyanyikan lagu "Give in to Me" untuk pertama kalinya bersama-sama. J.J. (Jeremy Childs), yang adalah agen dari Kelly, hampir membatalkan tur mereka, namun Kelly membujuknya dengan menawarkan hubungan seks padanya. Beau yang tidak sengaja menyaksikan hal ini membuatnya frustasi terhadap Kelly. Di malam yang sama, Chiles dan Beau akhirnya melakukan hubungan seks, di mana Beau mengakui kalau ia menyukai Chiles.

Di Dallas, Beau memberikan Chiles sepasang anting-anting berbentuk bintang dan memintanya untuk ikut dengannya ke California. Chiles segera mengatakan ya, namun berubah pikiran dan meminta waktu untuk mempertimbangkan tawaran tersebut. Di pertunjukan keduanya Kelly akhirnya bisa tampil, kali ini ia sadar dan telah siap. Di atas panggung, Kelly menyanyikan lagu "Country Strong", "Shake That Thing", dan "Coming Home". Setelah konser, James dan J.J. pun segera mulai membuat rencana kedepan untuknya. Namun di malam itu juga, Kelly melakukan bunuh diri dengan meminum resep obatnya secara overdosis. Dia meninggalkan surat untuk Beau, yang mengatakan bahwa "Cinta dan ketenaran tidak bisa bisa disatukan." Dalam surat itu, dia juga memberikan nasihat kepadanya untuk memilih "cinta". Setelah pemakaman Kelly, Beau menuju ke California.

Ketika sedang bernyanyi di sebuah bar di California, Beau melihat Chiles masuk mengenakan anting-anting yang ia berikan kepadanya. Film berakhir ketika keduanya tampil dengan menyanyikan lagu yang mereka tulis bersama, "Give in to Me".

Season of the Witch (2011)

Season of the Witch merupakan sebuah film aksi supranatural ditahun 2011 yang disutradarai oleh Dominic Sena dan menceritakan tentang dua Ksatria Teutonik yang kembali dari Perang Salib untuk menemukan tanah kelahiran mereka hancur oleh Wabah Hitam, di mana pendeta menuduh seorang gadis sebagai penyihir dan penyebab wabah tersebut. Film ini dibintangi oleh Nicolas Cage, Ron Perlman, Claire Foy, Robert Sheehan, Stephen Graham dan Christopher Lee, dirilis pada tanggal 7 Januari 2011 dan didistribusikan oleh Rogue.

Nicolas Cage memerankan sebagai Behmen, seorang ksatria yang kembali dari Perang Salib untuk menemukan kehancuran yang disebabkan oleh Wabah Hitam. Aktor ini telah bekerja dengan sutradara Dominic Sena pada film Gone in 60 Seconds (2000), dan dengan produser Charles Roven di film City of Angels (1998). Cage tertarik dengan film yang fantastis ini, dimana baru-baru ini ia juga membintangi pada film The Sorcerer's Apprentice. Untuk peran ini, Cage belajar menunggang kuda dari Camilla Naprous dan tim pelatih kuda di Inggris. Cage juga belajar bertarung dengan koreografer swordfighting. Ron Perlman memerankan sebagai Felson, seorang ksatria yang juga sahabat baik dari Behmen, yang keduanya sesama pejuang dalam Perang Salib. Claire Foy tampil dalam debutnya untuk film ini sebagai gadis yang dituduh sebagai penyihir. Ia dikenal sebagai artis yang memerankan dalam miniseri di Inggris, Little Dorrit, dia bertemu Sena saat membutuhkan peran penyihir dari film ini.

Pengembangan film dimulai pada tahun 2000 ketika spesifikasi naskah yang ditulis oleh Bragi F. Schut dibeli oleh perusahaan film Metro-Goldwyn-Mayer. Proyek film kemudian beralih dari MGM ke Columbia Pictures untuk diproduksi oleh Relativity Media, di mana film ini akhirnya diproduseri oleh Charles Roven bersama Alex Gartner, dan syutingnya kemudian dikerjakan di Austria, Hungaria dan Kroasia. Dengan bujet sebesar $40 juta, Season of the Witch akhirnya meraup total pemasukan sebesar $91,627,228 untuk pemutarannya di seluruh dunia. --source: wikipedia--

Alur Cerita

Behmen von Bleibruck (Nicolas Cage) dan Felson (Ron Perlman) adalah dua orang Ksatria Teutonik yang terlibat dalam Perang Salib. Sudah bertahun-tahun mereka hidup dalam pertempuran yang berbeda-beda, termasuk Pengepungan Tripoli, Pertempuran Imbros, dan juga Pertempuran Artah. Insting mereka sudah terasah tajam sementara naluri mereka sebagai ksatria juga tak bisa dianggap remeh. Sayangnya, kedua ksatria ini tak sadar kalau tugas yang bakal mereka hadapi ini ternyata jauh lebih mengerikan dari pertempuran yang pernah mereka alami. Setelah menyaksikan pembantaian warga sipil dalam Pertempuran Smyrna pada tahun 1344 M, kedua ksatria ini memilih untuk meninggalkan peperangan dan kembali ke tanah airnya.

Saat melakukan perjalanan melewati Styria, mereka mendapati orang-orang di tanah itu telah terjangkit oleh Wabah Hitam, dan menemukan bahwa Kekaisaran Romawi Suci juga telah tersapu oleh wabah tersebut. Behmen dan Felson kemudian memasuki sebuah kota abad pertengahan, Marburg, dan keduanya mencoba untuk menyembunyikan identitas mereka sebagai desertir, namun segera terungkap karena pedang Behmen tak sengaja jatuh oleh seorang anak kecil.

Mereka segera ditangkap dan dibawa ke tempat Kardinal D'Ambroise (Christopher Lee), yang juga tertular wabah. Kardinal kemudian meminta mereka untuk mengawal seorang gadis yang diduga sebagai penyihir penyebab wabah bernama Anna (Claire Foy), untuk menuju ke sebuah biara di tempat terpencil. Para biarawan disana mampu memutuskan apakah dia benar-benar penyihir atau bukan, dan jika dia terbukti bersalah, para biarawan tahu ritual yang bisa menghilangkan kekuatannya. Behmen dan Felson kemudian setuju dengan syarat bahwa Anna akan disidang secara adil dan juga tuduhan desersi terhadap mereka dibatalkan. Kardinal menyetujuinya dan keduanya berangkat bersama dengan seorang pendeta bernama Debelzeq (Stephen Campbell Moore), seorang bocah altar yang ingin menjadi ksatria bernama Kay von Wollenbarth (Robert Sheehan), seorang ksatria yang keluarganya tewas akibat wabah bernama Johann Eckhart (Ulrich Thomsen), dan si penipu yang akan memandu mereka dengan imbalan pengampunannya bernama Hagamar (Stephen Graham). Dalam perjalanan, Anna ternyata menunjukkan kebenciannya terhadap Debelzeq.

Di malam harinya ketika mereka bermalam, Eckhart bersedia untuk menjaga Anna hingga Debelzeq datang mencoba untuk menggantikannya. Ketika Eckhart beranjak pergi, si gadis menjadi histeris karena ditinggal sendirian dengan si pendeta, hingga menyerang pendeta itu dan mengambil kunci penjara yang mengurungnya. Setelah berhasil lolos, Anna melarikan diri menuju desa terdekat sampai Behmen beserta kelompoknya melakukan pencarian dan menemukan sebuah kuburan massal, di mana Eckhart memiliki visi putrinya yang sudah meninggal ditempat itu. Berjalan melalui visinya, Eckhart menusuk dirinya ke pedang Kay dan akhirnya meninggal. Ketika yang lainnya dapat menangkap Anna kembali, si gadis menangis dan menjelaskan bahwa ia kabur hanya karena takut terhadap Debelzeq, namun semuanya tak percaya. Kelompok kemudian berhasil menyeberangi sebuah jembatan tali yang sudah rusak, di mana Anna dapat menghemat nyawa Kay yang nyaris jatuh menuju kematiannya, yang hanya diraihnya dengan satu tangannya, menunjukkan kekuatan yang tidak wajar. Kelompok segera memasuki hutan Wormwood berkabut, di mana Hagamar mencoba untuk membunuh Anna agar mereka semua bisa pulang, hanya untuk dihentikan oleh yang lainnya. Anna memanggil para serigala, yang kemudian mengejar kelompok dan membunuh Hagamar. Dengan marah, Behmen mencoba untuk membunuh Anna, namun dihentikan oleh Debelzeq dan Felson yang menunjukkan kalau biara sudah dekat.

Setibanya di biara, mereka menemukan semua biarawan telah tewas oleh wabah, namun mereka menemukan Key of Salomon, sebuah buku kuno yang berisikan semua ritual yang digunakan untuk mengalahkan iblis. Debelzeq segera melakukan ritual terhadap Anna, namun sepertinya si gadis mulai menceritakan tindakan masa lalu Behmen selama Perang Salib, di mana si pendeta segera mengetahui kenyataan sebenarnya bahwa Anna bukanlah penyihir, dan mulai melakukan eksorsisme nya. Iblis yang merasuki Anna kemudian mengungkapkan dirinya dan melelehkan logam penjara. Sang iblis kemudian menampakkan dirinya dan bertempur melawan Behmen dan Felson, namun ketika Debelzeq melempar botol air suci di atasnya, sang iblis terbang keluar dari pandangan. Saat melakukan pencarian, mereka percaya bahwa sang iblis tidak mencoba melarikan diri, namun berusaha untuk menghancurkan buku sehingga tidak ada yang bisa menghentikannya. Ketika mereka menemukan sebuah ruangan di mana para biarawan sedang menyalin buku tersebut untuk disebarkan ke penjuru dunia, sang iblis muncul kembali, menghancurkan salinan dengan merasuki tubuh para biarawan yang mati untuk digunakan sebagai senjata. Ketika Behmen dan yang lainnya melawan para biarawan, Debelzeq terus melakukan ritualnya. Selama pertarungan, sang iblis membunuh si pendeta, kemudian mulai membunuh Felson. Kay segera buku dan melanjutkan ritualnya, sementara Behmen terus memerangi sang iblis. Dia terluka parah selama pertarungan, namun Kay dapat menyelesaikan ritualnya dan melenyapkan sang iblis, membebaskan Anna. Behmen kemudian meminta kepada bocah altar untuk menjaga Anna dan kemudian meninggal karena luka-lukanya. Kay dan Anna mengubur teman- teman mereka yang mati, dan Anna memintanya untuk menceritakan tentang Behmen yang telah menyelamatkannya. Mereka kemudian berangkat dari biara dengan membawa Key of Salomon.