Saturday, April 30, 2011

Chloe (2009)

Untuk keseluruhan film ini telah dibiayai oleh StudioCanal, yang berbalik modal melalui finance film internasional. Pada tahun 2009, film ini mendapat nominasi penghargaan dari berbagai festival film internasional untuk kategori film yang disajikan. Sony Pictures Worldwide Acquisitions Group membayar sejumlah tujuh-angka rendah untuk mendapatkan hak mendistribusikan film ini di Amerika Serikat, dan film ini dibuka dengan di rilis di bioskop terbatas di Amerika Serikat pada tanggal 26 Maret 2010 melalui Sony Pictures Classics. Di Amerika Serikat, film ini meraup pemasukan sejumlah $3 juta dan menjadi salah satu film khusus dengan pemasukan tertinggi pada tahun 2010. Di atas kertas, film ini memang sangat menjanjikan. Bagaimana tidak, film ini dibuat berdasarkan film berjudul Nathalie... (2003) yang beredar di tahun 2004 lalu. Versi aslinya sendiri sempat mendapat banyak pujian dari para kritikus film dan bisa jadi prestasi ini ikut 'menular' pada versi remake-nya. Lalu ada Atom Egoyan yang dipercaya menjadi sutradara film bergenre thriller ini. Nama Atom sendiri adalah nama yang sangat diperhitungkan di dunia film, terutama sejak ia membuat film Exotica di tahun 1994 lalu. Nama yang disebut sebagai penulis naskah pun tak bisa diremehkan, di mana Erin Cressida Wilson sempat jadi pembicaraan di kalangan film setelah ia sukses menulis naskah film Secretary (2002) dan Fur (2006).

Didukung dengan nama- nama besar seperti Julianne Moore, Liam Neeson, dan Amanda Seyfried, lengkap sudah nilai plus film ini. Hasilnya, memang tak mengecewakan meski sebenarnya tak lebih bagus dari versi aslinya yang berbahasa Perancis. Chemistry antara tiga pemeran utama ini terbentuk dengan baik meski sebenarnya ketiganya tak benar-benar berinteraksi secara bersamaan. Kalaupun ada yang sedikit jadi ganjalan barangkali adalah ending film ini yang tak sebanding dengan bagian pembuka dan tubuh dari film ini sendiri. Bisa jadi berbedanya ending dan tone dari film ini sendiri adalah masalah bisnis. Bukan tak mungkin studio ikut campur tangan dalam proses pembuatan untuk memastikan investasi mereka bisa kembali, plus keuntungan dari penjualan tiket.

Alur Cerita

Film ini dibuka dengan Chloe (Amanda Seyfried), yang sedang merias dirinya di depan cermin. Dijelaskannya, usahanya sebagai seorang gadis panggilan, ia harus bisa menyenangkan kliennya dengan kata-kata dan sikapnya.

Catherine (Julianne Moore) adalah seorang dokter kandungan yang sukses, sementara suaminya, David (Liam Neeson) adalah seorang dosen perguruan tinggi yang sedang mengajar di luar kota. Tanpa mereka sadari karier mereka telah membuat hubungan mereka jadi makin renggang. Ditambah lagi dengan Michael (Max Thieriot), putra mereka, yang mulai menginjak remaja dan sering menjadi masalah dalam keluarga mereka. Suatu ketika, Catherine berencana membuat pesta ulang tahun untuk David, namun tiba-tiba saja David mengatakan kalau ia tak bisa pulang karena terlambat sampai di bandara. Dari sini mulai muncul kecurigaan Catherine kalau David berselingkuh, apalagi setelah Catherine melihat foto David sedang memeluk siswi di ponselnya.

Dimalam harinya, David dan Catherine keluar untuk makan malam dengan dua temannya. Saat di restoran, David sempat menggoda pelayan restoran yang malah membuat Catherine makin curiga kalau David memang benar-benar selingkuh. Dia segera menuju kamar kecil, disitu Catherine sempat bertemu dan berbicara dengan Chloe. Di restoran tersebut Chloe sedang bersama kliennya sebagai wanita panggilan.

Setelah bekerja, Catherine berhenti di bar sebuah hotel tempat Chloe menghabiskan sebagian besar waktunya menunggu kliennya. Pertemuan mereka berdua memunculkan ide gila di benak Catherine. Dia membayar Chloe untuk menggoda David dengan maksud menguji kesetiaan suaminya ini. Dia ingin Chloe pergi ke kedai kopi untuk menemui suaminya di pagi hari dan menguji kesetiaannya. Malam berikutnya Catherine dan Chloe bertemu di bar. Chloe menceritakan kepada Catherine soal pertemuannya dengan David, bahwa David memintanya untuk menciumnya, dan dia melakukannya. Marah, Catherine mengatakan kepada Chloe bahwa bukan itu yang seharusnya ia lakukan. Namun Catherine ingin Chloe bertemu dengan suaminya lagi.

Malam berikutnya, Chloe menceritakan kepada Catherine bahwa dia pergi bersama David ke sebuah taman di mana David menggodanya, dan cerita tersebut membuat Catherine patah hati. Sekali lagi, dia ingin Chloe bertemu dengan suaminya kembali. Dan keesokan harinya, Catherine menerima pesan teks dari Chloe di tempat kerjanya untuk meminta menemuinya di sebuah hotel. Ketika tiba, Chloe menceritakan bahwa dia melakukan hubungan seks dengan David. Dia menceritakan pertemuannya dengan David secara mendetail. Tidak hanya membuat Catherine lebih dari patah hati, namun juga membuatnya membangkitkan gairahnya, sehingga Catherine melampiaskannya dengan mencium Chloe, dan membuat Chloe kaget bercampur senang.

Saat Catherine dan David menghadiri pertunjukan Michael bermain piano, dia duduk agak jauh dari David, dan dia merencanakan pertemuannya dengan Chloe. Dia meninggalkan Pertunjukan tersebut untuk menemui Chloe di sebuah hotel dan melakukan hubungan seks dengannya. Setelah itu, pulangnya Catherine dan Chloe menumpang taksi bersama. Sebelum turun dari taxi, Chloe menawarkan sebuah jepit rambut kepadanya, Chloe mengatakan itu adalah milik ibunya, dan ia ingin Catherine memilikinya. Catherine tidak berkomentar tapi dia mengambil jepit rambut itu. Catherine memasuki rumahnya untuk mencari David yang sudah menunggunya. David bertanya padanya apakah dia sudah tidak setia. Catherine menjadi marah dan mengatakan pertanyaan yang sama kepada David, namun David tidak menjawab.

Sore berikutnya, Catherine tiba di kantornya setelah makan siang untuk mencari beberapa panggilan telepon yang tak terjawab, dan email dari Chloe dengan foto mereka saat di tempat tidur bersama. Catherine kemudian menelepon Chloe dan saat itu juga Chloe sedang ada di kantornya dengan membawa bunga. Kemudian Chloe bertanya padanya apakah ia menikmati melakukan seks pada malam itu. Karena malu, Catherine mengakui bahwa ia melakukan itu karena bisnis, dia juga mau membayarnya untuk pekerjaan yang ia lakukan. Chloe meninggalkan kantor Catherine dengan menangis karena sakit hati. Untuk balas dendam, Chloe pergi ketempat latihan hoki Michael untuk merayunya.

Malam itu Catherine dan David pergi ke kedai kopi, di mana Catherine menuntut David untuk mengakui kalau dia selingkuh. David mengakui bahwa ia berbohong kepadanya tapi bohong untuk menghindari pesta ulang tahunnya (karena dia tidak ingin merayakan hari ulang tahunnya), tetapi dia menyangkal kalau dituduh berselingkuh. Chloe tiba-tiba datang dihadapan mereka dan David benar-benar tidak mengenal siapa Chloe. Chloe sadar kalau itu adalah jebakan, dan dia langsung meninggalkan mereka. Catherine juga baru menyadari bahwa Chloe sebenarnya mencintainya, dan cerita-cerita perselingkuhannya dengan David adalah kebohongannya agar dia bisa bersamanya.

Catherine meminta maaf kepada David karena dia tidak percaya padanya dan juga mengaku kalau dirinya sudah melakukan hubungan seks dengan Chloe. David kaget namun dia bisa memahaminya. Kemudian mereka berdua saling merangkul dan berciuman.

Karena cemburu, Chloe pergi ke rumah Catherine dan berhubungan seks dengan Michael di tempat tidur Catherine dan David. Catherine tiba di rumah untuk menemukan mereka. Chloe mengatakan pada Catherine bahwa "uang tidak cukup untuk membuatnya pergi dari kehidupannya". Catherine meminta maaf dan bertanya kepada Chloe apa yang ia inginkan. Chloe meminta ciuman terakhir dan Catherine menurutinya. Michael kemudian melihat apa yang sedang terjadi, Catherine terkejut dan menyebabkan Chloe terdorong keluar dari jendela kamar dan jatuh kebawah yang membuatnya meninggal.

Monday, April 25, 2011

Sucker Punch (2011)

Akhirnya Zack Snyder mulai menikmati hasil jerih payahnya sejak melakukan debut penyutradaraan pada 2004. Bagaimana tidak, kini sutradara yang namanya langsung melambung berkat film perdananya; Dawn of the Dead (2004) ini memiliki jadwal yang tergolong padat sejak 2009 hingga 2012 nanti, di mana setiap tahunnya, film arahan Snyder meramaikan bioskop-biokop di seluruh dunia, di mulai dari Watchmen (2009), Legend of the Guardians: The Owls of Ga'Hoole (2010), Sucker Punch (2011), serta The Man of Steel (2012). Ini belum termasuk Xerxes; spin off dari 300 (2006), dan sekual Legend of the Guardians yang masih dalam tahap pengembangan dan belum ada jadwal pasti akan dirilisnya.

Seperti karyanya yang lain, baik yang telah dirilis, ataupun yang akan diproduksi, yang merupakan hasil dari adaptasi dari kisah yang telah ada, maka Sucker Punch merupakan film pertama dan satu-satunya, paling tidak hingga tahun 2012, yang merupakan karya orisinil Snyder. Untuk karya orisinil pertamanya ini, sang sutradara menggandeng orang-orang penting yang sebelumnya bekerjasama dengan dirinya dalam Watchmen. Sedangkan untuk pemerannya, Snyder merekrut beberapa bintang yang sudah tidak asing lagi bagi para pencinta film. Sebut saja aktris pemeran Violet Baudelaire dalam Lemony Snicket's A Series of Unfortunate Events (2004); Emily Browning, aktris pengisi suara si burung hantu Otulissa dalam Legend of the Guardians: The Owls of Ga'Hoole; Abbie Cornish, aktris yang tampil sebagai Cheery dalam The Soloist (2009); Jena Malone, aktris yang berperan sebagai Gabriella Montez dalam High School Musical 3: Senior Year (2008); Vanessa Hudgens, aktris pemeran Chi Chi dalam Dragonball Evolution (2009); Jamie Chung, aktris yang pernah menjadi superhero dalam Watchmen; Carla Gugino, serta aktor peraih Golden Globe Jon Hamm (Mad Men TV Series).

Sucker Punch merupakan film fantasi epik menegangkan yang membawa para penontonnya ke dalam sebuah imajinasi dari seorang gadis dalam upayanya untuk melarikan dari sebuah realita nan kelam. Dunia yang tidak dibatasi oleh waktu dan tempat, sehingga ia dapat pergi bebas ke tempat di mana pun pikirannya membawanya. Dan sebuah pertualangan luar biasa yang membuat batas antara dunia nyata dan dunia imajinasi menjadi bias.

Untuk membuat karya orisinilnya ini menjadi sebuah film, Zack Snyder membutuhkan waktu setidaknya lima tahun sejak 2002 dalam mengembangkan naskah bersama Steve Shibuya. Saat naskahnya selesai pada 2007, dibutuhkan tiga tahun lagi dalam berbagai persiapan hingga selesai diproduksi pada 2010, dan akhirnya dirilis pada 25 Maret 2011. Konsep yang diusung oleh Sucker Punch mungkin akan terdengar sedikit rumit apabila dirilis di awal 2010. Namun dengan perilisan film sutradara Christopher Nolan tahun lalu; Inception (2010), dunia berlapis kelihatannya bukan hal yang aneh lagi. Seperti halnya Inception, Sucker Punch juga akan dunia paralel sendiri. Apabila dalam film Nolan, dunia paralel tersebut adalah dunia mimpi dengan berbagai tingkatannya, maka dalam Sucker Punch, Snyder menempatkan imajinasi berlapis sebagai 'mainannya'.

Apabila melihat trailer yang telah dirilis oleh pihak studio, Snyder ternyata menerapkan strategi yang berbeda dengan Inception yang juga berada di bawah bendera Warner Bros. Pictures. Saat promosi, film yang digadang-gadang sebagai salah satu calon peraih Oscar tersebut mengusung konsep kerahasiaan terkait dunia mimpi yang memancing rasa penasaran para penonton, sedangkan Sucker Punch telah membeberkan dari awal bahwa berbagai 'kegilaan' yang terjadi hanyalah sebuah imajinasi dari salah seorang tokohnya. Dengan dukungan orang-orang yang kapabilitasnya tidak perlu diragukan lagi, Snyder terlihat sangat meyakinkan, kelihatannya Sucker Punch dapat memberikan sebuah 'pukulan telak' dan menjadi penanda yang manis bahwa musim panas akan segera dimulai.

Berbeda dengan kebanyakan film-film arahan Snyder sebelumnya, praktis Sucker Punch tidak terlalu mendapat sorotan dari media. Film yang sempat digadang-gadang akan dirilis dalam format 3D ini baru mulai menarik perhatian pada Maret 2007, tidak lama setelah perilisan 300. Namun karena sesuatu dan lain hal, Snyder akhirnya mengesampingkan Sucker Punch dan mulai konsentrasi dalam memproduksi Watchmen. Proyek ini mulai mendapatkan titik terang pada awal 2009 setelah Warner Bros. mengumumkan bahwa mereka akan mendistribusikan Sucker Punch. Hal ini tidak terlepas dari kesuksesan film Watchmen. Pada tahapan ini, Snyder sempat menyatakan bahwa ia akan membuat film yang diproduserinya bersama sang istri, Deborah Snyder, ini sebagai film dengan rating R, namun dalam berbagai wawancara terbaru, ia menegaskan bahwa rating PG-13 menjadi target dari film terbarunya ini.

Sebelum proses pemilihan pemain dimulai pada Maret 2009, Snyder mengungkapkan para pemain ideal yang ia inginkan, di mana ia memutuskan bahwa seluruhnya adalah wanita. Keinginan ini tidak terlepas dari fakta bahwa ia pernah melakukan hal sebaliknya dalam 300. Amanda Seyfried, Abbie Cornish, Evan Rachel Wood, Emma Stone, dan Vanessa Hudgens, merupakan aktris-aktris impian yang ia inginkan. Namun karena alasan masing-masing, Seyfried, Wood, dan Stone terpaksa meninggalkan Sucker Punch di mana posisi mereka kemudian digantikan oleh Emily Browning, Jean Malone dan Jamie Chung.

Pra-produksi dimulai pada Juni 2009 di Kanada. Dalam tahapan ini, Snyder masih terus membuat berbagai gambar konsep, serta mulai membuat beberapa adegan fantasi. Di saat yang bersamaan, di Los Angeles para aktris cantik ini mulai di karantina untuk melakukan berbagai latihan fisik selama 12 minggu, lima hari dalam seminggu, dan enam jam setiap harinya. Proses pelatihan dimulai tanpa kehadiran Hudgens yang saat itu masih disibukkan dengan syuting Beastly (2011). Hudgens baru bergabung dengan rekan-rekannya pada bulan berikutnya. Walaupun menjalani latihan fisik dan koreo yang sangat berat selama lima hari setiap minggunya, para pemain sepakat menyatakan bahwa aktifitas tersebut sangat menyiksa pada awalnya, namun menjadi menyenangkan tidak lama setelah itu. Seluruh latihan dan koreo berada di bawah pengawasan Damon Caro yang sebelumnya telah bekerjasama dengan Snyder dalam 300 dan Watchmen. Snyder ingin membuat sebuah film di mana tidak ada batasan bagi dirinya sama sekali. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa film yang diperkirakan menghabiskan biaya produksi sebesar $82 juta ini merupakan karya orisinil pertama sang sutradara, dan ia menyatakan itulah bagian tersulitnya. Ia ingin Sucker Punch memiliki cerita yang bagus dan tidak seperti permainan di mana saat kalah, Anda menjadi 'gila'. Seperti halnya Watchmen, tidak seluruh set yang ada merupakan kreasi digital, melainkan gabungan dari set asli dan digital, sebut saja klub malam yang dibangun di sebelah parit untuk seting Perang Dunia I, maupun lorong-lorong suram dari Lennox House. --disadur dari majalah cinemags--

Alur Cerita

Bersetingkan tahun 1950an, gadis berusia 20 tahun yang dijuluki Babydoll (Emily Browning), dikurung secara paksa oleh ayah tirinya di Lennox House, yang merupakan sebuah Rumah Sakit Jiwa dengan pengamanan ketat setelah ia disalahkan atas kematian adiknya (Frederique De Raucourt). Blue Jones (Oscar Isaac), salah satu dokter yang disuap oleh ayah tirinya (Gerard Plunkett) untuk memalsukan tanda tangan dari psikiater, Dr. Vera Gorski (Carla Gugino), agar Babydoll dimasukkan ke RSJ, sehingga dia tidak dapat mengatakan keadaan sebenarnya yang menyebabkan kematian adiknya. Wanita muda yang mengalami pelecehan dari ayah tirinya ini akan menjalani proses lobotomi pada hari kelima ia di sana. Padahal di balik itu, sebenarnya tindakan lobotomi dimaksudkan agar Babydoll tidak dapat bersaksi di pengadilan terkait apa yang dilakukan oleh ayah tirinya kepada ibunya. Tidak ingin hal itu terjadi, Babydoll bertekad untuk keluar dari RSJ tersebut sebelum proses lobotomi dilaksanakan.

Pada hari-hari sebelum ia di Lobotomi, didorong keinginan yang kuat untuk bebas, dengan film ditampilkan dalam dunia fantasi; di mana ia baru saja tiba di sebuah rumah bordil yang dimiliki oleh Blue, yang ia bayangkan sebagai seorang mafia. Dia berteman dengan empat penari lainnya: Amber (Jamie Chung), Blondie (Vanessa Hudgens), Rocket (Jena Malone), dan adik dari Rocket; Sweet Pea (Abbie Cornish). Dr. Gorski dibayangkan sebagai instruktur tari para gadis. Blue mengatakan kepada Babydoll bahwa keperawanannya akan dijual kepada klien yang dikenal sebagai High Roller (Jon Hamm). Roller sebenarnya dokter yang dijadwalkan untuk melakukan Lobotomi tersebut. Setelah menyelamatkan Rocket dari serangan pemerkosaan dari si tukang masak (Malcolm Scott), Gorski menyuruh Babydoll untuk melakukan tarian erotis, selama Babydoll berfantasi berada di sejarah Jepang, dia bertemu Wise Man (Scott Glenn). Setelah ia mengungkapkan keinginannya untuk "melarikan diri", Wise Man memberikan Babydoll senjata. Dia mengatakan bahwa dia akan membutuhkan lima benda dalam perjalanan untuk kabur yaitu peta, api, sebilah pisau, anak kunci, dan benda kelima yaitu benda yang akan membutuhkan "pengorbanan besar" untuk kemenangan yang sempurna. Sebelum berpisah, ia dihadapkan oleh tiga raksasa iblis bersamurai, namun dapat dikalahkannya. Sebagai fantasi terakhirnya, dia menemukan dirinya kembali di rumah bordil, menari dengan membuat Blue dan lainnya yang sedang menontonnya terkesan.

Terinspirasi oleh visi dari Wise Man, Babydoll meyakinkan teman-temannya untuk merencanakan kabur dari tempat itu. Dia menggunakan tarian sebagai selingan, sementara gadis-gadis lain berusaha mendapatkan benda-benda yang dibutuhkan. Pada setiap tarian, dia membayangkan peristiwa petualangannya yang diam-diam sedang berlangsung. Episode ini termasuk mereka yang sedang mendatangi sebuah bunker yang dilindungi oleh tentara zombie bertenaga uap pada Perang Dunia I untuk mendapatkan peta (dicerminkan oleh Sweet Pea yang memasuki kantor Blue dan menyalin peta gedung bordil); menyerbu sebuah istana yang dipenuhi oleh Orc untuk menggorok leher seekor bayi naga yang menyimpan dua kristal dari lehernya (dicerminkan oleh Amber yang mencuri korek api di saku dada seorang kliennya); dan naik kereta untuk memerangi beberapa penjaga robot jago tembak untuk melucuti bom mereka (dicerminkan oleh Rocket yang berusaha mencuri pisau dapur dari sabuk tukang masak). Selama fantasi terakhirnya, Rocket mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Sweet Pea dan meninggal ketika meledakan bom, yang bersamaan dengan perkelahian bersama tukang masak dimana ia tertusuk pisau saat berusaha melindungi Sweet Pea.

Blue sengaja mendengar Blondie menyampaikan rencana Babydoll tersebut kepada Gorski. Setelah mengetahui kejadian mengerikan di dapur, Blue mengunci Sweet Pea yang berduka atas kematian kakaknya dalam lemari pakaian dan menghadapi sisa gadis-gadis di belakang panggung, Blue pun melanjutkan dengan menembak Amber dan Blondie. Dia kemudian mencoba memperkosa Babydoll, namun ia tertusuk dengan pisau dapur dan Babydool mengambil kunci yang ada di lehernya. Babydoll lalu membebaskan Sweet Pea, dan keduanya menyalakan api sehingga mengakibatkan kebakaran. Saat alarm kebakaran berbunyi, pintu pos pemeriksaan lembaga terbuka. Keduanya berhasil melarikan diri ke halaman, di mana mereka menemukan jalan keluar telah diblokir oleh kerumunan pria. Babydoll menyimpulkan bahwa kelima benda yang diperlukan untuk melarikan diri sebenarnya adalah dirinya sendiri. Meskipun Sweet Pea tidak setuju, ia bersikeras mengorbankan dirinya dengan mengalihkan perhatian para pengunjung, sehingga memungkinkan Sweet Pea dapat menyelinap keluar.

Adegan film terpotong kembali ke RSJ di mana ahli bedah High Roller (Hamm) baru saja melakukan Lobotomi terhadap Babydoll. Dokter bedah bingung oleh ekspresi Babydoll dan mulai untuk pertanyaan kepada Gorski mengapa dia menyetujui prosedur tersebut. Hal ini juga mengungkapkan bahwa kejadian di dunia mimpinya juga terjadi di rumah sakit. Gorski menyadari Blue telah memalsukan tanda tangannya, dan memanggil polisi untuk menangkap Blue yang mencoba untuk memperkosa Babydoll setelah di Labotomi. Sementara dibawa pergi, Blue berteriak bahwa itu keinginan ayah tiri dari Babydool. Ketika Blue ditangkap, Babydoll menutup matanya dan membayangkan pelarian diri Sweet Pea. Adegan terakhir adalah di stasiun bus, di mana Sweet Pea dihentikan oleh polisi saat dia mencoba untuk naik bus ke Fort Wayne. Dia diselamatkan oleh sopir bus (Wise Man) dengan mengelabui dua polisi.

Tuesday, April 19, 2011

The Roommate (2011)

The Roommate merupakan sebuah film thriller ditahun 2011 yang disutradarai oleh Christian E. Christiansen dan diproduseri oleh Roy Lee bersama Doug Davison dan Irene Yeung. Film yang skenarionya ditulis oleh Sonny Mallhi ini dibintangi oleh Leighton Meester, Minka Kelly, Cam Gigandet, Alyson Michalka, Danneel Harris, Katerina Graham, Nina Dobrev, Frances Fisher dan Billy Zane, dirilis pada tanggal 4 Februari 2011, dan didistribusikan oleh Screen Gems.

Inilah film horor suspense remaja berbujet $16 juta yang menjadi ajang debut sineas asal Denmark di kancah film Hollywood. Film ini sekaligus jadi ajang kiprah pertama dua aktris utamanya Meester dan Kelly sebagai pemeran utama. Film yang memakai lokasi syuting di University of Southern California di Los Angeles ini, sebelumnya Meester yang akan berperan sebagai Sara, namun akhirnya digantikan oleh Kelly, dan Meester sendiri berperan sebagai Rebecca. Sebelum film ini, Gigandet dan Michalka juga pernah bermain bersama dalam Easy A (2010). 

Menilik jalan ceritanya saja, jujur saja film ini terbilang sangat tidak luar biasa, pasalnya tema yang di angkat dalam film yang sarat dibintangi aktris-aktris muda ini sudah sering kali diangkat oleh berbagai sineas dari belahan dunia manapun, sedangkan untuk kancah Hollywood sendiri tema yang nyaris plek serupa bahkan sudah pernah tersaji lewat film ditahun 1992, Single White Female, yang dibintangi Bridget Fonda dan Jennifer Jason Leigh. Sungguhpun demikian, film yang sudah dirilis sejak awal Februari lalu ini terbukti masih sanggup berbicara banyak dikanca box office, dimana film yang skripnya ditulis oleh Sonny Mallhi ini sempat menjadi pemuncak daftar box office.

Alur Cerita

Sara Matthews (Minka Kelly) memulai tahun pertama-nya kuliah di Universitas of Los Angles. Setelah tiba, ia bertemu teman baru simaniak pesta, Tracy Morgan (Aly Michalka). Sara pun diajak menghadiri sebuah pesta dan berkenalan dengan seorang pemuda bernama Stephen (Cam Gigandet), pemain drummer disebuah band dan segera menjadi pacarnya. Ketika kembali ke kamarnya setelah mengunjungi pesta tersebut, Sara untuk pertama kalinya bertemu rekan sekamarnya, Rebecca Evans (Leighton Meester). Kedua gadis ini mulai menjalin hubungan pertemanan. Ketika Sara mempertemukan Rebecca dengan teman-teman lainnya, dia memperlihatkan reaksi yang sangat dingin.

Rebecca belajar bahwa Sara memiliki kakak perempuan bernama Emily yang meninggal ketika Sara berumur sembilan tahun, dan Sara memiliki kalung Emily serta tato bertuliskan nama adiknya di dadanya. Sarah juga memiliki mantan pacar bernama Jason Tanner (Matt Lanter), yang terus meneleponnya mencoba untuk mengajak berdamai. Dengan berjalannya waktu, obsesi Rebecca terhadap Sara tumbuh dan Sara pun menjadi lebih terganggu. Rebecca mencoba untuk mengisolasinya dengan mengusir siapa saja yang hadir di antara mereka. Hal ini tersirat sejak malam mereka bertemu, Rebecca duduk dalam ruang gelap menunggu Sara pulang. Ketika Tracy mengajak Sara untuk mengunjungi klub dansa di bar, membuat Rebecca menjadi cemburu.

Rebecca kemudian menyerang Tracy saat di kamar mandi dan mengancam akan membunuhnya kecuali dia mau menjauh dari Sara, Rebecca bahkan melukai perut Tracy dari cincin yang terpasang di pusarnya. Hal ini menyebabkan Tracy takut dan merasa hidupnya terancam, yang akhirnya dia pindah ke asrama lain. Ketika Sara meninggalkan ponsel di kamarnya saat keluar kencan dengan Stephen, Rebecca mendengar ponsel Sara berdering dan dia menerimanya hanya untuk menemukan itu adalah telepon dari Jason. Meniru suara Sara, Rebecca mengatakan sesuatu kepada Jason supaya dia tidak pernah menelepon (Sara) lagi.

Beberapa minggu setelah itu, Jason tidak pernah lagi menelepon Sara. Ketika Sara sedang membicarakan interior dengan dosen desain-nya, Professor Roberts (Billy Zane), dia mencoba untuk mencium Sara yang segera Sara ceritakan kepada Rebecca. Cemburu, Rebecca keluar mencari Roberts dan berusaha menggodanya. Disaat itulah Rebecca merekam percakapan mereka pada tape recorder agar terlihat seperti Roberts sedang menyerang dirinya, dan mengirim rekaman tersebut ke dekan yang memungkinkan Roberts dikeluarkan dari universitas. Sara tidak menyadari apa yang telah dilakukan Rebecca, dia terkejut setelah mengetahui di hari berikutnya di kelas bahwa dia memiliki dosen baru bernama Jacobs (Jacqueline Mazarella) untuk mengambil alih kelas desain. Ketika, Irene (Danneel Harris), salah satu teman Sara yang sudah memiliki desain fashion sendiri mengajak Sara untuk pindah ke tempatnya, Rebecca membunuh kucing Sara dengan di tempatkan didalam mesin cuci dan mengatakan kepada Sara kalau kucingnya kabur. Rebecca membuat dirinya agar terlihat seperti diserang seorang preman jalanan ketika mencari kucing Sara. Karena keadaan itulah, Sara memutuskan untuk menghabiskan Thanksgiving dengan Rebecca dan keluarganya.

Setelah tiba, kedua orangtua Rebecca, Alison (Frances Fisher) dan Jeff Evans (Tomas Arana) sangat senang melihat putri mereka datang meskipun tanpa menghubungi mereka dulu. Selama disana, Sara sengaja mendengar percakapan antara Rebecca dan ayahnya, dimana Jeff mengatakan kalau Rebecca sebelumnya mengalami kesulitan untuk mendapatkan teman. Ibunya sengaja menyebutkan didepan Sara kalau Rebecca seharusnya minum obat. Ketika dia bersama Sara pergi ke kedai kopi, mereka bertemu temannya, Maria (Nina Dobrev) beserta dua temannya. Dan karena Rebecca segera mengajak Sara pergi dari kedai itu, Maria mengatakan kepada Rebecca dengan kegelisahan: "Kita tak pernah berteman."

Setelah Thanksgiving, Sara mengetahui bahwa Irene telah kembali dari tur mode-nya, dan ketika Rebecca pergi keluar untuk ke studio, Stephen tiba untuk menemui Sara. Mereka kemudian menemukan sebotol pil Zyprexa dari laci kamar Rebecca, dan mereka belajar bahwa obat itu digunakan untuk mengobati gejala psikotik seperti skizofrenia dan gangguan bipolar, tetapi sepertinya isi botol masih penuh, kemungkinan Rebecca tak pernah meminumnya.

Di sebuah klub, Rebecca dan Irene bertemu, dimana Irene tidak menyadari kalau Rebecca adalah teman sekamar Sara. Rebecca mengetahui kalau Irene tertarik pada wanita, dan dia pun menggoda-nya. Ketika Sara dan Rebecca pergi ke salon tato, Sara menemukan kalau Rebecca men-tato badannya dengan menuliskan nama adiknya di tempat yang sama dengan tato miliknya. Kaget, Sara pun melarikan diri, dia kemudian membungkus barang-barang miliknya kecuali kalung adiknya yang tidak dapat ditemukan keluar dari asramanya. Stephen dan Sara kemudian menemukan buku sketsa Rebecca yang penuh dengan gambar Sara.

Di tengah semua ini, Jason tiba di asrama Sara, dan karena tidak dapat bertemu Sara, Jason menyelipkan catatan untuk Sara di bawah pintu yang mengatakan kalau ia ingin bertemu dengannya dan memberitahu di mana ia tinggal. Mengetahui hal itu, Rebecca membaca catatan tersebut. Dia kemudian menyamar sebagai Sara, dengan memakai kalung kakak Sara, juga tato yang sama, hingga rambutnya dicat baru, dia menuju ke kamar hotel Jason dan menusuk dia sampai mati dengan sebuah boxcutter.

Ketika Sara mendapat pesan telepon dari Irene yang mengatakan dia membutuhkannya datang sesegara mungkin, Sara pun juga segara meninggalkan pesan suara ke ponsel Stephen dengan mengatakan kalau dia akan ke tempat Irene. Ketika tiba, Sara menemukan Irene telah disandera oleh Rebecca dengan menodongkan sebuah pistol. Dia mengungkapkan kepada Sara bahwa ia yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Tracy, Roberts dan Jason, begitu juga dengan kucingnya. Rebecca mengatakan melakukan semua itu karena ia ingin menjadi teman istimewa Sara. Ketika Sara meminta maaf, Rebecca mengampuni namun ia masih ingin membunuh Irene. Keduanya pun mulai berkelahi, dan Stephen tiba tepat waktu untuk membantu menghentikan Rebecca saat berusaha menarik pemicu pistol pada Irene.

Namun, dalam perkelahian yang sedang berlangsung, Rebecca memukul Stephen hingga tak sadarkan diri, dan Sara dibiarkan menggantung keluar di jendela di atas tanah. Meskipun Rebecca menyelamatkannya, Sara tetap meraih pistol berusaha untuk menembak Rebecca, namun pistol tidak ada pelurunya. Rebecca menjadi marah karena ternyata orang yang dianggap temannya akan menembaknya, dia pun menyerang Sara dalam kegilaan dan mencoba untuk mencekiknya. Sara kemudia meraih boxcutter dan menusuk Rebecca dari belakang dan membunuhnya. Sara kemudian mengambil kalung kakaknya yang ada di leher Rebecca.

Setelah itu, Sara pun kembali ke asramanya. Dengan bantuan Stephen, dia mengeluarkan tempat tidur tambahan yang sebelumnya dipakai Rebecca keluar dari kamarnya. Dia menyatakan kepada Stephen bahwa ia tidak ingin teman sekamar untuk sementara waktu.

The Lincoln Lawyer (2011)

Berbeda dengan kecenderungan tipe film yang biasanya dibintangi oleh Matthew McConaughey, yang rata-rata bergenre drama komedi romantis, The Lincoln Lawyer merupakan film yang menandai kemunculan pertama McConaughey di tahun 2011 yang bergenre drama thriller suspense. Bisa jadi ini merupakan cara sang aktor untuk melunturkan imejnya sebagai aktor spesialis drama komedi romantis dan kembali menegaskan bahwa ia adalah aktor yang mampu bermain dalam film bergenre apapun. Mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa sebelum kondang sebagai salah satu heartthrob Hollywood (dikarenakan seringnya memerankan sosok 'penakluk wanita' dalam berbagai judul film bergenre drama komedi romantis) aktor asal Australia ini di masa awal-awal karir film layar lebarnya pernah memerankan sosok pengacara dalam film adaptasi novel karya John Grisham ditahun 1996, A Time To Kill.

Film ini disutradarai oleh Brad Furman, sineas asal Amerika yang sebelumnya melakukan debutnya kala menyutradarai The Take (2008). Naskahnya sendiri ditulis oleh John Romano, yang diadaptasi dari sebuah novel fiksi tentang kriminal berjudul sama yang terbit pada tahun 2005 buah karya penulis asal Amerika, Michael Connelly.

Untuk jajaran pemainnya selain McConaughey, film ini akan dibintangi oleh aktris yang mulai terkenal ketika menjadi pemeran pendukung dalam spin off serial TV The Cosby Show berjudul A Different World (1987); Marisa Tomei, aktor yang berperan sebagai Sebastian Valmont dalam Cruel Intentions (1999); Ryan Phillippe, aktor yang telah membintangi banyak film termasuk dalam A Beautiful Mind (2001) dan Poseidon (2006); Josh Lucas, aktor Kolumbia yang pernah memerankan Luigi dalam Super Mario Bros (1993); John Leguizamo, aktor yang sebelumnya tampil dalam Battle: Los Angeles (2011); Michael Peña, aktor yang pernah melakukan peran terbaiknya sebagai Warden dalam The Shawshank Redemption (1994); Bob Gunton, aktor yang akan tampil sebagai Vilos Cohaagen dalam Total Recall (2012); Bryan Cranston, serta aktor nominasi Oscar lewat perannya dalam Fargo (1996); William H. Macy.

Dirilis pada tanggal 18 Maret 2011, film yang menghabiskan biaya produksi sebesar $40 juta ini berhasil meraup total pendapatan sebesar $85,507,593 dari peredarannya di seluruh dunia.

Alur Cerita

Mick Haller (Matthew McConaughey) adalah seorang pengacara kasus kriminal di Los Angeles yang kerap menjalankan aktivitasnya dengan menggunakan sarana mobil sedan Lincoln Continental. Haller telah menghabiskan sebagian besar karirnya membela berbagai penjahat, termasuk anggota dari geng motor lokal. Suatu ketika, pengacara berpenampilan flamboyan ini diminta menjadi jaksa pembela bagi seorang playboy dari Beverly Hills bernama Louis Roulet (Ryan Phillippe), putra dari pengusaha real estat sukses, Mary Windsor (Frances Fisher), yang dituduh telah melakukan pemerkosaan dan percobaan pembunuhan terhadap pelacur bernama Reggie Campo (Margarita Levieva).

Semula, Haller mengira kalau Roulet hanyalah pria kaya yang jadi korban pemerasan seperti yang sering ia hadapi, karena itulah ia tak menolak kesempatan emas ini. Saat Haller mulai menangani kasus ini dan melakukan penyelidikan lebih dalam bersama penelitinya bernama Frank Levin (William H. Macy) dengan mencari bukti-bukti untuk membebaskannya dari jerat hukum, ia menyadari kalau kasus ini mirip dengan kasus lama yang pernah ia tangani dari klien sebelumnya yaitu Jesus Martinez (Michael Peña), yang di penjara seumur hidup karena melakukan pembunuhan terhadap Donna Renteria (Yari De Leon), meskipun selalu menyatakan tidak bersalah.

Ketika Martinez dikunjungi Haller di penjaranya di San Quentin, dia menjadi gelisah setelah Haller menunjukkan kepadanya foto Roulet. Haller mulai menduga kalau Roulet adalah pembunuh sebenarnya dari kasus Martinez, namun karena dia terikat dengan hak istimewa pengacara-klien, dia harus menjaga kerahasiaan tersebut dan tidak bisa memberitahu kepada polisi apa yang telah ia pelajari. Mengetahui hal itu, Roulet memasuki rumah Haller di malam harinya dan dengan santai ia mengakui kalau memang ia yang melakukan pembunuhan itu, yang membuat Martinez di penjara. Dia juga membuat ancaman terselubung terhadap anak perempuan Haller bernama Hayley (Mackenzie Aladjem) dengan mantan istrinya, Maggie McPherson (Marisa Tomei).

Levin kemudian ditembak mati setelah dia meninggalkan pesan suara kepada Haller kalau dia telah menemukan tiket Martinez untuk keluar dari penjara. Heidi Sobel (Michaela Conlin) bersama Lankford (Bryan Cranston), dua detektif yang menangani kasus ini memberitahu Haller bahwa senjata yang digunakan untuk membunuh Levin adalah pistol kaliber Colt Woodsman 0.22. Haller bergegas pulang ke rumahnya dan menemukan Colt Woodsman miliknya telah hilang, di mana pistol tersebut adalah hadiah dari gangster terkenal LA Mickey Cohen kepada ayahnya. Pistol tersebut diberikan sebagai ucapan terima kasih Cohen kepada ayah Haller yang telah membebaskannya dari sebuah kasus yang menimpahnya. Haller kemudian diduga yang telah membunuh Levin karena kedua detektif tersebut menemukan bahwa kepemilikan Colt Woodsman terdaftar atas namanya, namun Haller percaya pistol itu telah dicuri darinya oleh Roulet ketika memasuki rumahnya.

Karena dia harus melakukan yang terbaik bagi kliennya meski bersalah atau tidak, Haller menjalankan pemeriksaan silang terhadap Campo dan mendiskreditkan dia di mata juri. Namun, Haller juga membuat seorang informan yang di penjara bernama DJ Corliss (Shea Whigham), dengan dalih mengetahui informasi tentang pembunuhan sebelumnya. Ketika Corliss bersaksi, Haller mendiskreditkan dia dan pengadilan yang dipimpin oleh Hakim Fullbright (Reggie Baker) akhirnya memutuskan untuk mengabaikan semua tuduhan kepada Roulet dalam kasus terhadap Campo. Roulet dibebaskan, namun polisi kemudian menangkapnya segera atas pembunuhan sebelumnya terhadap Renteria berdasarkan kesaksian Haller yang didapat dari Corliss, di mana dia sebelumnya telah dibujuknya akan mengeluarkannya dari penjara.

Haller mendapatkan sebuah pistol S&W dari sopirnya bernama Earl (Laurence Mason) untuk pencegahan dari hal-hal yang mungkin akan terjadi kepadanya. Setelah Roulet dibebaskan karena kurangnya bukti, dia segera menetapkan untuk membunuh istri dan anak Haller. Namun Haller yang sudah mengira hal ini, segera menyuruh mereka meninggalkan rumah. Haller kemudian menunggu saat Roulet tiba dan segera menarik pistolnya. Roulet mengejeknya dengan mengatakan bahwa ia tidak akan mampu menjaga keluarganya dengan cara ini setiap hari. Saat itulah, sekelompok geng motor lokal yang dipimpin oleh Eddie Vogel (Trace Adkins) tiba, yang sebelumnya sudah direncanakan Haller, dan dengan brutal mereka menyiksa Roulet. Namun ketika Haller pergi, dia berpesan kepada mereka untuk tidak membunuh Roulet. Dia kemudian mendapat telepon dari Maggie yang mengatakan bahwa Roulet telah mendapat surat tilang di depan apartemen korban pada malam pembunuhan, sebuah bukti yang kuat terhadap Roulet atas percobaan pembunuhannya, dan akan mendukung kebebasan Martinez.

Setelah tiba di rumah, Haller menemukan ibu Roulet, Mary Windsor ada di dalam rumahnya, di mana dia menembak Haller dengan menggunakan Colt Woodsman, pistol yang sama yang telah menewaskan Levin. Mary mengakui bahwa dia yang melakukan pembunuhan tersebut untuk melindungi anaknya. Haller yang terluka, menarik pistol S&W yang dibawanya dan menembakkannya terhadap Mary, dan membunuhnya.

Setelah keluar dari rumah sakit, Haller mendengar bahwa Martinez telah dibebaskan, di mana Kejaksaan Negeri menuntut hukuman mati terhadap Roulet.

Monday, April 18, 2011

Big Mommas: Like Father, Like Son (2011)

Big Mommas: Like Father, Like Son merupakan sebuah film komedi ditahun 2011 yang disutradarai oleh John Whitesell dan diproduseri oleh David T. Friendly. Film yang naskahnya ditulis oleh Matthew Fogel bersama Don Rhymer ini merupakan installment ketiga dari seri film Big Mommas, dan juga sekuel dari Big Momma's House (2000) dan Big Momma's House 2 (2006). Film ini dibintangi oleh Martin Lawrence, Brandon T. Jackson, Jessica Lucas, Ana Ortiz, Tony Curran, Faizon Love dan Portia Doubleday, dirilis pada tanggal 18 Februari 2011 dan didistribusikan oleh 20th Century Fox.

Film ini dimaksudkan untuk merubah seri dengan tokoh utama baru dan menarik bagi penonton remaja sebagai target penonton film, walaupun film sebelumnya Big Momma's House 2 lebih berorientasi pada keluarga. Film ini mulai diputar di bioskop pada tanggal 18 Februari 2011.
Sebuah video musik berjudul Imma Do It Big dirilis pada tanggal 9 Februari 2011. Lagu ini dinyanyikan oleh T Jackson bersama One ChanceT-Pain.

Apakah kisah komedi wanita jadi jadian harus sampai dibuat dalam tiga film? Tapi menurut para produser franchise Big Mommas, itu perlu. Bahkan dalam film ini tak hanya komedian Lawrence yang berdandan seperti ibu-ibu tapi anak karakternya, Malcom Turner; Trent Pierce yang juga didandani dengan baju dan dandanan wanita. Hasilnya bisa ditebak, yakni lelucon kasar berbau seks yang akan membuat Anda tertawa terbahak-bahak. Kalau dalam dua film sebelumnya yang menjadi sorotan adalah Malcolm, kali ini ia berbagi dengan Trent.

Sudah jelas, dengan memasukkan dua wanita jadi-jadian di film ini sepertinya produser ada harapan bahwa film yang hanya mengandalkan lelucon kasar ini akan dibuat sekuelnya. Tampaknya nanti karakter Charmaine akan mendapat film sendiri, meneruskan 'perjuangan' Big Momma sebagai wanita jadi-jadian. Dilihat dari cerita, filmnya tampak 'terinspirasi' film klasik Some Like it Hot di mana dalam Hot kisahnya adalah dua musisi pria yang kabur karena menjadi saksi pembunuhan mafia lalu menyamar menjadi wanita untuk bergabung dalam band musik khusus wanita. Bedanya Hot dipuji karena ceritanya menarik serta mengorbitkan Marilyn Monroe, sedangkan yang ini entah mau dibawa kemana. Yang jelas film jenis ini cocok sebagai pelepas stress karena akan membuat Anda tertawa terbahak-bahak.

Alur Cerita


Seorang agen FBI Malcolm Turner (Martin Lawrence) sangat gembira mengetahui bahwa anak tirinya, Trent (Brandon T. Jackson) diterima masuk Universitas Duke. Namun Trent tidak tertarik dan malah menginginkan ayahnya untuk menandatangani kontrak rekaman bagi dirinya karena ia belum cukup umur. Ketika Malcolm menolaknya, Rembrandt (Marc John Jefferies), teman bandnya di "Prodi-G" mengusulkan untuk menjebak ayahnya pada saat dia sibuk bekerja untuk mendapatkan tanda tangan tersebut. Dalam upaya Malcolm untuk menangkap anggota geng Rusia bernama Chirkoff (Tony Curran), dia menggunakan seorang informan bernama Canetti (Max Casella) untuk memberikan flash disk untuk geng, sementara Trent berupaya untuk menjebak Malcolm pada saat bertugas tersebut. Canetti mengungkapkan bahwa flash disk tersebut palsu dan yang asli tersembunyi pada temannya di Sekolah Seni Khusus Perempuan Georgia. Saat bertemu dengan geng, Chirkoff mengetahui kalau Canetti sedang bekerja sama dengan FBI untuk menipunya, dan dia pun terbunuh, dimana Trent menyaksikan pembunuhan tersebut. Malcolm segera menyelamatkan Trent dan mereka melarikan diri. Namun karena mobil Trent tertinggal di TKP, anggota geng melacak mereka dan Malcolm terpaksa menyembunyikan Trent dengan melakukan penyamaran.

Malcolm akhirnya menyamar kembali sebagai Big Momma tua yang jelek, dan Trent menyamar sebagai keponakan perempuannya bernama Charmaine. Big Momma mengambil pekerjaan sebagai seorang ibu asrama di Sekolah Seni Khusus Perempuan Georgia, sementara Charmaine terdaftar sebagai siswi disana. Dikelilingi oleh wanita muda yang menarik, Trent akhirnya dapat berteman dengan seorang gadis bernama Haley Robinson (Jessica Lucas). Kepala sekolah kemudian mengumumkan bahwa kotak musik antik telah dicuri dari perpustakaan, dan Malcolm menyimpulkan bahwa kotak musik tersebut mungkin berisi flash disk yang dicari oleh Chirkoff. Sementara untuk menyelidiki perpustakaan, Big Momma bertemu dengan satpam Kurtis Kool (Faizon Love), yang mencoba untuk merayunya saat dia minta ijin untuk menyelidiki perpustakaan. Melihat foto Curtis bersama Canetti, Malcolm menyadari bahwa dia adalah berteman, dan dia mencoba untuk mengetahui lebih lanjut tentang kotak musik.

Sementara itu, anggota geng mendekati teman-teman Trent; Rembrandt dan Scratch (Brandon Gill), yang menyamar sebagai produser rekaman dan mendorong dua anak tersebut untuk memberitahu keberadaan Trent.

Charmaine kemudian merencanakan pertemuan antara Haley dan dirinya sendiri (Trent), meskipun dia ragu kalau Haley akan tertarik padanya yang tampak egois dimata Haley sebagai penyanyi rap alias Trent. Charmaine akhirnya kembali ke bentuk sejatinya sebagai Trent untuk bertemu dengan Haley dan kencan berjalan dengan baik, namun pertemuannya dengan Rembrandt dan Scratch menyebabkan anggota geng mengikuti mereka. Trent kemudian berjanji akan membantu Haley melakukan duet dengannya di pertunjukan "Showcase" nya pada hari berikutnya, dan keduanya saling berciuman sebelum berpisah. Sebelum anggota geng dapat menangkap Trent, ia menyamar menjadi Charmaine kembali dan dapat menipudaya mereka.

Belajar dari sebuah transaksi antara dua siswi dan Curtis, Big Momma mencoba untuk menggoda Curtis dalam rangka untuk menangkapnya karena telah mencuri kotak musik. Namun transaksi rahasia tersebut hanyalah transaksi seekor ayam jago yang dicuri dari sekolahan St. Ignatius. Selama pertemuan inilah, Malcolm mengungkapkan identitas sejatinya kepada Curtis. Setelah memperoleh dukungan dari beberapa siswi dengan menawarkan nasihat bijak untuk kenyamanan mereka, Big Momma akhirnya belajar bahwa kotak musik sebenarnya dicuri oleh Haley untuk belajar musik.
Ketika Trent akan melakukan duetnya bersama Haley, Malcolm menyuruh Trent untuk mempertahankan penyamarannya sebagai Charmaine, dan mencoba untuk melakukan duet dengan Haley sebagai Charmaine, hanya untuk diketahui penyamarannya. Haley pun marah dan segera pergi dari pertunjukan, anggota geng kemudian datang dan mengejar Trent.

Trent sengaja menarik perhatian mereka saat ia mencoba untuk mengejar Haley untuk menjelaskan soal penyamarannya. Haley akhirnya mengerti, namun anggota geng mengejar dan menodongkan senjata kepada mereka. Big Momma datang dan memberi kesempatan mereka untuk kabur, namun ketiganya tertangkap lagi dan penyamaran Malcolm pun terungkap. Chirkoff berusaha untuk membunuh Malcolm, namun Curtis tiba dengan Taser Gun untuk melumpuhkan Chirkoff. Trent dan Haley berdamai, dan Malcolm menandatangani kontrak rekaman Trent hanya untuk dirobeknya dan dia mengungkapkan kalau rencana barunya adalah kuliah.

Battle: Los Angeles (2011)

Sebuah film sci-fi yang mengambil plot dari sebuah kejadian nyata yang terjadi tahun 1942 lalu tepatnya di Los Angeles saat Perang Dunia II. Insiden ini dikenal dengan The Battle of Los Angeles, sebuah kejadian yang membuka misteri makhluk luar angkasa yang berhadapan langsung dengan militer Amerika di daerah Long Beach. Apabila ini benar-benar terjadi didunia nyata, mungkin penduduk Amerika akan menyesal mereka menjadi bagian dari negara adikuasa tersebut. Bagaimana tidak, negara Paman Sam tersebut menjadi negara yang paling digemari oleh alien untuk disatroni. Dan kali ini, Amerika sekali lagi harus kedatangan tamu dari luar angkasa lewat film terbaru besutan sutradara Jonathan Liebesman dalam Battle: Los Angeles. Film yang menghabiskan dana sebesar $70 juta ini merupakan film panjang Hollywood keempat bagi sang sutradara. Sebelumnya, ia sukses menyutradarai tiga film bergenre horor/thriller, salah satunya The Texas Chainsaw Massacre: The Beginning (2006) yang diproduseri oleh sutradara kawakan, Michael Bay.

Dikenal pula dengan judul World Invasion: Battle Los Angeles, film yang melakukan proses pengambilan gambar pada September hingga Desember 2009 ini lebih memilih Louisiana sebagai lokasi syuting dibandingkan Los Angeles, yang dikarenakan alasan insentif pajak. Liebesman sendiri bermaksud menjadikan film ini sebagai gambaran realistis dari invasi asing dalam gaya sebuah film perang, yang mengambil inspirasi dari film Black Hawk Down (2001), Saving Private Ryan (1998), dan United 93 (2006) untuk gaya film dokumenter. Chris Bertolini, yang mulai dikenal ketika menjadi penulis naskah The General's Daughter (1999), didapuk untuk mengerjakan naskah dari film ini. Film ini akan dibintangi oleh Aaron Eckhart, Michelle Rodriguez, Ramon Rodriguez, Bridget Moynahan, Ne-Yo dan Michael Peña, dirilis pada tanggal 11 Maret 2011 dan didistribusikan oleh Columbia Pictures.

Alur Cerita

Pada bulan Agustus 2011, batu-batu besar yang dianggap sebagai meteor berjatuhan di lautan yang dekat dengan kota-kota besar. Benda-benda asing tersebut kemudian berubah menjadi pesawat ruang angkasa yang mengandung kekuatan-kekuatan asing yang berteknologi tinggi untuk ukuran Bumi. Dan mereka tidak datang dengan damai, melainkan bermaksud untuk menguasai planet ketiga dalam tata surya ini. Para marinir dari Kamp Pendleton kemudian tiba di Los Angeles, termasuk Staff Sersan dari Korps Marinir AS (USMC), Michael Nantz (Aaron Eckhart), seorang veteran yang sudah bertugas selama 20 tahun dan telah kehilangan pasukannya selama perang di Irak. Nantz sebenarnya akan pensiun, namun karena serangan alien tersebut, malah membuatnya beraksi lagi sebagai sersan untuk membantu peleton Kompi Echo, Batalyon Infanteri-5 Marinir.

Di bawah komando Letnan Dua USMC William Martinez (Ramón Rodríguez), seorang perwira yang baru lulus dari akademi militer satu bulan sebelumnya, peleton tiba di pangkalan operasi garis depan (FOB) di Bandara Santa Monica. Mengira pasukan alien tidak memiliki dukungan udara, militer pusat berencana untuk mengebom wilayah Santa Monica, sementara peleton berusaha menyelamatkan warga sipil dari kantor polisi sebelum pengeboman. Saat peleton tiba, mereka disergap oleh pesawat alien dan menderita korban. Mereka pun bekerjasama dengan Pasukan Garda Nasional dari Divisi Infanteri ke-40, termasuk intelijen USAF bernama Elena Santos (Michelle Rodriguez). Di kantor polisi, peleton menemukan lima warga sipil: Michele (Bridget Moynahan) beserta dua keponakannya; Kirsten (Joey King) dan Amy (Jadin Gould), dan juga Joe Rincon (Michael Peña) beserta putranya, Hector (Bryce Cass). Helikopter akhirnya tiba untuk mengevakuasi para marinir yang terluka, namun tidak dapat menyelamatkan warga sipil, yang hancur oleh pesawat alien yang tiba-tiba muncul ketika lepas landas.

Para marinir kemudian menyita sebuah bus kota untuk evakuasi menuju pangkalan. Mereka juga melakukan pembedahan terhadap alien yang terluka untuk penyelidikan, dan dengan bantuan Michele, mereka dapat menemukan titik kelemahan pada tubuh alien tersebut. Mereka juga belajar bahwa pesawat luar angkasa adalah jenis pesawat tak berawak dan sepenuhnya dikendalikan oleh komando pusat yang juga dapat melacak sinyal transmisi radio para marinir. Santos kemudian mengungkapkan bahwa misi aslinya adalah untuk mencari komando pusat alien, yang percaya bahwa penghancuran dapat menonaktifkan semua pesawat ruang angkasa. Di jalan bebas hambatan, para alien muncul untuk menyerang bus. Karena jalan keluarnya sudah hancur, peleton terpaksa melakukan rappelling bagi warga sipil dari jalan tol. Dalam proses itulah, beberapa orang terbunuh termasuk Kopral Nick Stavrou (Gino Anthony Pesi) dan Kopral Muda Steven Mottola (James Hiroyuki Liao), sementara Rincon dan Martinez terluka. Martinez kemudian mengorbankan dirinya untuk menghancurkan unit musuh dengan meledakkan bahan peledak C-4 di dalam bus sebelum meninggalkan perintah kepada Nantz.

Para marinir dan warga sipil yang masih hidup melarikan diri dari zona pengeboman. Sebuah laporan berita televisi berspekulasi bahwa alien ingin memakai air di Bumi untuk mereka gunakan sebagai bahan bakar. Tim pun menunggu waktu pemboman, namun itu tak terjadi. Di bandara, para marinir belajar bahwa alien telah menghancurkan FOB dan militer memutuskan mundur dari Los Angeles. Kompi Echo lalu berencana untuk mengawal warga sipil menuju penjemputan ke titik evakuasi alternatif. Sebelum mereka pergi, Rincon meninggal karena luka-lukanya dan mereka mencapai titik penjemputan dan pergi.

Ketika di udara, helikopter yang mengevakuasi mereka memiliki kesalahan daya dan Nantz berspekulasi bahwa lokasi pusat komando alien ada di sekitar. Dia pun memutuskan untuk menyelidiki daerah tersebut sendiri, namun timnya bersikeras menyertainya. Ketika memasuki ruang bawah tanah, mereka mengkonfirmasi kehadiran pesawat ruang alien besar yang dispekulasi sebagai pusat komando alien dan semuanya kembali ke permukaan. Kerns menghubungi pusat militer untuk mengirimkan peluru kendali, sementara Nantz akan memberitahu target melalui penanda laser. Namun Kerns terbunuh setelah menghubungi militer melalui transmisi radionya. Pusat komando alien menjadi rusak namun masih dapat lepas landas untuk melarikan diri. Berhasil membimbing rudal terakhir melalui laser, sisa marinir dari peleton Kompi Echo akhirnya dapat menghancurkan pusat komando alien tersebut. Bala bantuan pun tiba untuk mengevakuasi para marinir yang masih hidup.

Rio (2011)

Rio merupakan sebuah film animasi 3D ditahun 2011 yang termasuk film keenam dari Blue Sky Studios. Judul film ini mengacu pada nama kota di Brasil, Rio de Janeiro, dan juga sebagai tempat film ini ditetapkan. Film ini disutradarai oleh Carlos Saldanha, dan pengisi suara untuk karakter- karakter dalam film ini termasuk Jesse Eisenberg, Anne Hathaway, George Lopez, Jake T. Austin, Tracy Morgan, Jemaine Clement, Leslie Mann, will.i.am, dan Jamie Foxx. Film ini diproduksi oleh beberapa produser diantaranya John C. Donkin, Bruce Anderson dan Chris Wedge, yang dirilis pada tanggal 8 April 2011 di Brasil, dan pada tanggal 15 April 2011 di Amerika Utara melalui Blue Sky Studios dan oleh 20th Century Fox sebagai distributornya.

Untuk sutradara Saldanha, film ini adalah film personal, sebab ia lahir di Brazil sehingga bisa dikatakan ia sedang mempromosikan kampung halamanya sendiri. Saldanha bukan orang baru dalam dunia film animasi, ia pernah menyutradarai film Ice Age yang bernuansa komedi juga. Tentunya memasang nama-nama beken sebagai pengisi suara bukan sekedar strategi penjualan saja. Saldanha sendiri mengatakan bahwa ia menciptakan profil untuk tiap karakter dan mencoba mencocokkan banyak nama aktor dengan karakternya. Khusus untuk Hathaway, sutradara kelahiran Brasil itu melihat beberapa klip dari film Rachel Getting Married, dan beberapa filmnya. Lalu sutradara ini juga melakukan banyak tes sebelum memutuskan aktor yang mana menyuarakan karakter apa.

Uniknya Hathaway dan Eisenberg hanya berinteraksi di studio saja dalam proses pengisian suara. Tapi bukan berarti mereka adalah dua orang yang tidak saling mengenal sebelumnya secara pribadi, Hathaway dan Eisenberg pernah bermain dalam serial TV Fox tahun 1999 berjudul Get Real di mana mereka berperan sebagai adik dan kakak. Dalam proses pembuatannya, salah satu adegan yang rumit adalah menciptakan adegan karnaval di Rio yang melibatkan banyak karakter. Selain itu, bentuk animasi yang tersulit yakni membuat animasi bulu burung sesuatu yang besar untuk studio animasi Blue Sky anak perusahaan Fox yang berdiri tahun 1987 lalu.

Kisahnya sendiri diinspirasi kejadian nyata yang terjadi tahun 2002 lalu dimana seorang wanita di Denver, Colorado mengakui memiliki burung lanka spix macaw. Ketika sang wanita memberitahu dokter hewan khusus burung. Sang penerima telepon tak begitu saja percaya tapi langsung terkejut ketika melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa sang wanita memiliki burung yang dilindungi dan sangat langka itu. Bahkan sang dokter menganggap bisa jadi itu satu-satunya burung spix macaw di Amerika Serikat.

Di alam raya, burung jenis ini sudah punah dan hanya ada 60 ekor yang dilindungi dan disimpan di tempat pemeliharaan. Sang dokter lalu berhasil melobi wanita itu dan dengan pendekatan pada pihak imigrasi, sang burung dikembalikan ke habitat asalnya, Brazil. Dengan rating PG, sepertinya film ini aman ditonton anak-anak dan bisa jadi meraup keuntungan yang besar sebab kalau anak-anak menonton di bioskop tentunya akan didampingi orangtua mereka.

Sinopsis

Disebuah hutan dekat kota Rio de Janeiro, Brazil, seekor burung terbang dan bernyanyi, sementara ada juga seekor anak burung kakao (Spix macaw) yang belum bisa terbang. Beberapa burung, termasuk kakao tersebut, diculik oleh penyelundup, dan dibawa ke Moose Lake, Minnesota di Amerika Serikat. Kotak yang berisi anak burung tersebut sengaja dibiarkan di jalan, di mana ia ditemukan oleh seorang gadis bernama Linda (Leslie Mann), dan diberi nama "Blu".

Lima belas tahun kemudian, Linda yang kini tinggal di sebuah toko buku kecil di Moose Lake bersama dengan Blu (Jesse Eisenberg), yang masih belum bisa untuk terbang. Kemudian kekasih Linda, yang seorang ilmuwan dari Brazil, Tulio (Rodrigo Santoro), mengatakan kepada Linda bahwa Blu adalah jenis burung kakao terakhir, dan ia harus membawanya ke Rio, supaya dapat pasangan seekor burung berjenis kelamin wanita untuk bisa melestarikan spesiesnya.

Di Rio De Janeiro, Blu bertemu seekor burung macaw betina, Jewel (Anne Hathaway), dan Blu kemudian tertarik kepadanya, dan Jewel melarikan diri saat itu juga. Kemudian ditempat penampungannya, burung-burung tersebut diserbu oleh beberapa penyelundup untuk menculik Blu dan Jewel yang dibantu oleh burung kakatua, Nigel (Jemaine Clement), burung yang agak sadis dan memiliki aksen Jamaika yang kental, yang menyamar sebagai seekor burung sakit- sakitan. Di antara penculik adalah Fernando (Jake T. Austin), seorang remaja Brasil, anak dari keluarga miskin, yang hanya membantu penyelundup untuk mendapatkan uang. Blu dan Jewel ditangkap dan dirantai bersama. Lucunya disitu, Nigel memperkenalkan dirinya kepada mereka melalui lagu, menjelaskan bahwa ia pernah akan digunakan untuk menjadi seekor burung yang tampil di acara TV, tetapi digantikan oleh burung parkit yang jauh lebih menarik. Karena itulah Nigel memelihara kebencian terhadap burung eksotis seperti Jewel, dan karena itu juga ia membantu penculik untuk menangkap Blu dan Jewel. Setelah itu, Blu dan Jewel berhasil melarikan diri dengan masih terantai. Ketika mereka melarikan diri, Nigel mengejar mereka melalui daerah kumuh di Rio, dan setelah Nigel kehilangan jejak mereka, Blu dan Jewel tersesat di hutan terdekat.

Di hari berikutnya Blu dan Jewel bertemu dengan keluarga burung jenis Toco Toucan. Sang ayah dari keluarga burung Toco Toucan tersebut, Rafael (George Lopez), membawa mereka untuk mendatangi temannya seekor bulldog, Luiz (Tracy Morgan), yang bisa melepaskan rantai yang mengikat Blu dan Jewel. Rafael juga mencoba untuk mengajari Blu untuk terbang. Kepala kelompok burung-burung tersebut menuju kota, di mana mereka bertemu dengan seekor burung Red-crested Cardidal bernama Pedro (will.i.am) dan temannya burung kenari kuning yang mungil Nico (Jamie Foxx), dimana Blu sempat bertemu dengannya sebelum bertemu dengan Jewel.

Sementara itu, Nigel meminta bantuan kepada sekelompok monyet pencuri dan raja mereka Mauro (Brian Baumgartner), untuk menemukan Blu dan Jewel. Linda dan Tulio juga mencoba untuk menemukan Blu, dibantu oleh Fernando yang sudah menyesal atas perbuatannya sebelumnya.

Di Rio inilah Blue dan beberapa burung lainnya mengalami berbagai macam kejadian khas Brasil seperti pantai yang cerah dan diisi banyak wisatawan dan karnaval yang meriah. Apakah Blu bisa berjodoh dengan Jewel dan akan bisa meneruskan keturunan speciesnya? Dan apakah Linda juga dapat menemukan Blu? TONTON SAJA FILM nya, oke....

Sunday, April 17, 2011

Scre4m (2011)

Scream 4 merupakan sebuah film slasher/horor ditahun 2011 yang juga merupakan sekuel film keempat dalam serial Scream. Film ini dirilis pada tanggal 15 April 2011 oleh Dimension Films. Angka empat di belakang judul film ini menandakan bahwa ini adalah film keempat dari franchise bunuh membunuh yang terkenal di awal tahun 2000-an ini. Mengambil kembali jajaran pemain di film pertamanya ajaibnya film keempat ini tidak berusaha untuk menipu penonton dengan memakai medium 3D atau setidaknya dikonversi ke 3D untuk meraup uang banyak. Film ini bahkan tidak menjual sensualitas dan erotika yang berlebih untuk memikat remaja, seolah percaya diri bahwa formula seperti ini akan tetap sukses dan memikat. Dari segi bujet juga tidak ada peningkatan drastis, hanya US$40 juta saja dan diperkirakan minimal balik modal.

Bedanya kini tahun 2011, dunia film sudah berubah drastis dan nama Neve Campbell serta Courtney Cox sudah terdengar kadaluwarsa bahkan tidak terkenal lagi di kalangan yang tahun 1996 dulu ketika film pertamanya rilis mungkin baru berusia 10 tahun, tapi benarkah mereka memang sudah kadaluwarsa dan dilupakan banyak orang? Wes Craven dan Kevin Williamson, penulis Scream (1996) dan Scream 2 (1997) kembali untuk film keempat ini dan tetap percaya diri dengan jajaran pemain yang namanya tidak dikenal remaja tapi diketahui orang dewasa. Sebenarnya slasher ini ditujukan hanya untuk dibuat trilogi saja tapi setelah bertahun-tahun produser Bob Weinstein mau membuat film barunya, dan merencanakan jika yang ini sukses akan dibuat dua sekuelnya. Craven sendiri mengungkapkan bahwa ia sangat senang bisa kembali di franchise Scream, apalagi bekerjasama dengan para pemain yang sebelumnya sudah ia kenal.

Dilaporkan bahwa para pemainnya sendiri hanya diberikan naskah sebanyak 75 halaman saja, alias tadak lengkap dengan ending ceritanya untuk melindungi twist dan identitas pembunuh sebenarnya. Selain itu Craven sangat tertutup mengenai detail film ini dengan berusaha mencegah paparazzi memotret lokasi dan keadaan syuting. Hal ini penting sebab jika spoiler sudah muncul sebelum filmnya rilis maka bisa mempengaruhi antusiasme mereka yang akan menonton film ini. Di era dimana slasher seperti ini sudah dianggap basi, akankah film ini sukses? Tampaknya sulit, apalagi memakai bintang-bintang yang bisa disebut sudah kurang bersinar popularitasnya lagi. Mungkin alasan kenapa film ini menarik ada dari segi penasaran. Penonton akan penasaran jenis pembunuhan seperti apa yang akan dimunculkan serta nasib akhir karakternya.

Kalau Anda sudah menonton tiga film sebelumnya tentu Anda akan hapal alur ceritanya dan twist yang mengejutkan yakni pembunuhnya adalah orang dekat para karakter utamanya sendiri. Sempat diisukan bahwa ada syuting ulang, sesuatu yang menandakan bahwa kualitas filmnya bisa jadi tidak baik karena adegan yang dianggap tidak cocok masuk di hasil akhir, tapi Craven membantah bahwa itu hanya untuk menyempurnakan yang ada dan karena adegannya dianggap penting dalam film. Craven sendiri menjanjikan bahwa endingnya akan sangat mengejutkan. Yang jelas film yang akan memacu rasa penasaran Anda ini tidak cocok untuk ditonton anak-anak.

Alur Cerita

Pada peringatan ke-15 tahun pembunuhan di kota Woodsboro oleh Billy Loomis dan Stu Macher, siswi SMU; Jenny (Aimee Teegarden) dan Marnie (Brittany Robertson) diserang dan dibunuh oleh Ghostface, seorang pembunuh bertopeng.

Keesokan harinya, Sidney (Neve Campbell), yang kini sudah menjadi penulis sukses serta sudah sembuh dari trauma atas kejadian mengerikan di masa lalu kembali ke Woodsboro untuk tur mempromosikan buku barunya bersama humasnya bernama Rebecca (Alison Brie). Sidney kemudian menjadi tersangka dalam pembunuhan tersebut, dengan bukti yang ada di mobil sewaannya, dan ia terpaksa harus tinggal di kota sampai kasus pembunuhan tersebut bisa dipecahkan. Sepupunya, Jill (Emma Roberts), yang ada sangkut pautnya dengan pengkhianatan mantan pacarnya, Trevor (Nico Tortorella), mendapat telepon ancaman dari Ghostface, seperti halnya temannya Olivia (Marielle Jaffe). Jill dan Olivia, bersama teman mereka, Kirby (Hayden Panettiere) kemudian mempertanyakan tentang ancaman telepon tersebut kepada Dewey (David Arquette), teman lama Sidney yang kini sudah menjadi sheriff kota, dan salah satu wakilnya, Deputi Judy (Marley Shelton). Sementara itu, istri Dewey bernama Gale (Courteney Cox), sekarang sedang menulis sebuah buku.

Sementara di kota ini, Sidney tinggal bersama bibinya Kate Roberts (Mary McDonnell) dan Jill. Di malam harinya, Olivia, yang tinggal di sebelah rumah Jill, diserang dan dibunuh oleh Ghostface disaat Jill dan Kirby menonton film horor. Sidney pun terganggu oleh teriakan Olivia, dia dan Jill akhirnya berusaha untuk menyelamatkannya, namun keduanya terluka dan dibawa ke rumah sakit, dimana setelah itu humasnya si Rebecca terbunuh juga di lapangan parkir. Gale mencoba untuk memecahkan kasus pembunuhan, dia meminta bantuan dua siswa cadangan yang menjalankan Klub Cinema di SMU; Charlie (Rory Culkin) dan Robbie (Erik Knudsen), yang menjelaskan bahwa pembunuhnya mungkin menggunakan aturan film horor ulangan. Charlie menyimpulkan bahwa si pembunuh mungkin akan menyerang di sebuah pesta yang diselenggarakan malam itu.

Gale pergi ke pesta untuk menyelidiki dengan menaruh 4 buah kamera tersembunyi ditempat pesta, namun dia diserang dan terluka oleh Ghostface, yang melarikan diri saat Dewey tiba, dan Gale segera dibawa ke rumah sakit. Tak lama kemudian di rumah Jill, dua polisi; Perkins (Anthony Anderson) dan Hoss (Adam Brody) ditemukan mati. Sidney menemukan bahwa Jill telah meninggalkan kamarnya dan pergi ke rumah Kirby. Sidney pun turun untuk memberitahu Kate, tapi si pembunuh datang dan mengejar mereka, Kate pun terbunuh. Setelah Judy tiba, Sidney bergegas ke rumah Kirby untuk menyelamatkan Jill sendiri.

Jill, Kirby, Charlie, Robbie dan Trevor berada di rumah Kirby ketika Ghostface muncul dan membunuh Robbie yang sedang mabuk, dimana setelah itu Sidney tiba. Kirby dipaksa oleh Ghostface untuk menjawab trivia film horor untuk menyelamatkan Charlie yang terikat di luar. Sidney pergi ke atas untuk menemukan Jill. Percaya bahwa dia telah memenangkan permainan itu, Kirby pergi keluar untuk melepaskan Charlie dari ikatan, namun Charlie menusuk perutnya dan mengungkapkan dirinya sebagai Ghostface. Charlie dan komplotannya menyerang Sidney, dan saat topengnya dibuka, ternyata itu adalah Jill. Jill menjelaskan bahwa dia ingin mendapat perhatian seperti Sidney dan ingin menjadi terkenal dengan berpura-pura menjadi korban pembunuhan dari Trevor. Jill kemudian mengeluarkan Trevor dari lemari dan mengeksekusi dia dengan tembakan ke kepalanya. Jill pun mengkhianati Charlie dan membunuhnya juga agar dia disangka sebagai kaki tangan Trevor, yang menjadikan dirinya satu-satunya korban yang selamat. Jill kemudian menusuk Sidney di perutnya dan menyiksa dirinya sendiri untuk membuatnya tampak seolah-olah Trevor yang menyerang. Sementara itu Dewey, Judy, dan sisanya dari kepolisian tersandung dalam pembantaian tersebut.

Jill kemudian dibawa ke rumah sakit. Setelah menemukan bahwa Sidney masih hidup, dia pergi ke kamar Sidney dan mencoba untuk membunuhnya. Tepat pada waktunya, Dewey, Gale, dan Judy tiba untuk membantunya. Sidney pun memiliki kesempatan untuk menyerang Jill dengan defibrilator dan kemudian menembak dadanya hingga mati. Dewey kemudian memanggil semua unit polisi, wartawan media luar, dan mengkonfirmasikan bahwa Jill adalah "pahlawan tunggal yang masih hidup".

Saturday, April 16, 2011

Thor (2011)

Thor merupakan sebuah film superhero ditahun 2011 yang disutradarai oleh Kenneth Branagh dan diproduseri oleh Kevin Feige. Film yang naskahnya ditulis oleh Ashley Edward Miller bersama Zack Stentz dan Don Payne ini diadaptasikan dari sebuah karakter buku komik dengan nama sama karya Stan Lee, Larry Lieber dan Jack Kirby yang diterbitkan oleh Marvel Comics, dan juga merupakan film keempat yang dirilis oleh Marvel Cinematic Universe. Film ini dibintangi oleh Chris Hemsworth, Natalie Portman, Tom Hiddleston, Stellan SkarsgĂ„rd, Colm Feore, Ray Stevenson, Idris Elba, Kat Dennings, Rene Russo dan Anthony Hopkins, dirilis pada tanggal 21 April 2011 di Australia dan pada tanggal 6 Mei 2011 di Amerika Serikat, dan didistribusikan oleh Paramount Pictures.

Meskipun boleh dibilang belum mencapai tahap sangat memuaskan, umumnya film-film yang mengetengahkan sepak terjang superhero Marvel berhasil meraih pencapaian menguntungkan dari segi finansial serta menorehkan prestasi yang lumayan di jajaran box office, pada masa peredarannya. Film-film superhero Marvel juga memiliki karakteristik lebih sederhana, folourful, dan lebih no brainer dibandingkan kisah kepahlawanan superhero DC, yang sejak era Tim Burton sudah memiliki kecenderungan storyline yang lebih kelam dan lebih dewasa.

Usai mengangkat jagoan-jagoan paling populernya satu demi satu ke layar lebar (Spider-Man, Iron Man, The Incredible Hulk, dan Wolverine) mudah diprediksi kalau Marvel harus memutar otak agar mereka bisa mengimbangi kiprah para superhero saingannya; DC yang sukses memikat golongan penonton dewasa dan merubah wajah ideal visualisasi bagaimana film superhero masa kini. Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, untuk mengisi tahun 2011 ini, Marvel Studios kembali meramaikan percaturan film dunia dengan film bertema superheronya yang akan unjuk gigi, di mana kali ini, salah satunya adalah giliran Thor. Inilah langkah Marvel berikutnya, untuk menuju proyek ambisius raksasa mereka; The Avengers; proyek film yang memungkinkan Marvel mempertemukan superhero-superhero besar mereka dalam satu frame film.

Guna mempermudah perealisasiannya, pihak Marvel mau bersusah payah untuk membuatkan film-film perseorangannya terlebih dahulu, sekaligus sebagai ajang perkenalan, di mana dalam kiprah-kiprah solonya, terdapat keterkaitan satu sama lain. Sama halnya dengan koleganya yakni Captain America, tanda-tanda kemunculan Thor sudah dirintis di proyek film Marvel sebelumnya; Iron Man 2. Kala itu adegan penghujung sekuel Iron Man tersebut menampilkan sekilas adegan Mjolnir (palu godam senjata khas Thor) tertancap di dekat sebuah lubang besar yang misterius. Film ini akan menyoroti asal usul Thor sebagai salah satu superhero pelindung umat manusia dan bagaimana sejarahnya ia bisa berjumpa dengan Iron Man dan Captain America, di mana nantinya mereka sepakat membentuk grup koalisi superhero; The Avengers. Tokoh Nick Fury yang diperankan oleh Samuel L. Jackson, dan telah muncul sebelumnya di dua film Iron Man bakalan muncul, sekaligus menjadi penghubung film ini dengan The Avengers. Kemunculan Jackson ini merupakan bagian dari paket kesepakatan sang aktor dengan pihak Marvel, di mana Jackson akan memerankan tokoh agen S.H.I.E.L.D. itu dalam sembilan judul film superhero Marvel. Komikus super kondang Marvel, Stan Lee yang menciptakan Thor pada tahun 1962, bakal muncul cameo sebagai supir truk yang berulang kali mencoba mencabut palu Mjolnir keluar dari kepundan - tempat senjata Thor itu menancap - namun upayanya selalu berujung dengan kegagalan. --source: majalah cinemags--

Alur Cerita

Film dimulai kilas balik pada tahun 965 Masehi di Tonsberg, Norwegia, dimana terjadi perang antara raja Asgard, Odin (Anthony Hopkins) bersama prajuritnya para Asgardian yang melawan pasukan para Raksasa Beku dari Jotunheim yang dipimpin oleh rajanya bernama Laufey (Colm Feore), untuk mencegah Laufey dan pasukannya yang ingin menghancurkan Sembilan Alam di jagad raya, yang dimulai dari Bumi. Para Asgardians akhirnya dapat mengalahkan mereka dan juga dapat mengambil sumber kekuatan mereka, Casket of Ancient Winters.

Beberapa tahun kemudian, putra Odin; Thor (Chris Hemsworth) bersiap untuk naik tahta di Asgard, namun terganggu ketika pasukan Raksasa Beku mengobrak abrik Asgard untuk mengambil Casket tersebut. Tanpa sepengetahuan Odin, Thor melakukan perjalanan ke Jotunheim untuk menyerang balik menghadapi Laufey dan pasukannya. Thor didampingi oleh saudaranya Loki (Tom Hiddleston), teman baiknya Sif (Jaimie Alexander) dan Tiga Ksatria Asgard; Volstagg (Ray Stevenson), Fandral (Joshua Dallas) dan Hogun (Tadanobu Asano). Pertempuran pun terjadi sampai Odin turun tangan untuk menyelamatkan mereka. Atas tindakan arogan yang dilakukan Thor tersebut, mengakibatkan pecahnya perang kuno yang sudah lama berakhir. Sebagai hukumannya, Odin mengambil semua kekuatannya Thor, dan mengasingkannya ke Bumi untuk menjalani hidupnya sebagai orang biasa. Namun, dibumi Thor masih memiliki senjata pemberian ayahnya; Mjolnir, sebuah palu godam yang sebelumnya Odin telah memantrainya hanya bisa digunakan jika Thor layak menggunakannya.

Setelah itu di New Mexico, ilmuwan bernama Jane Foster (Natalie Portman) bersama asistennya Darcy Lewis (Kat Dennings) dan mentornya Dr. Erik Selvig (Stellan Skarsgard), tiba-tiba menemukan dan menabrak Thor. Mereka pun langsung membawanya ke rumah sakit. Sementara palu Mjolnir yang dibuang Odin bersama Thor ditemukan warga sekitar tak jauh dari tempat dia jatuh yang langsung menjadi pusat perhatian warga karena tak ada seorangpun yang mampu mengambil palu tersebut. Hal ini langsung mendapat perhatian pemerintah oleh agen SHIELD yang dipimpin oleh Coulson (Clark Gregg). Coulson pun segera menyita dengan paksa data-data yang di peroleh Jane tentang lubang cacing yang ditinggalkan oleh Thor di Bumi. Setelah Thor menemukan lokasi palu Mjolnir tersebut, dia berusaha untuk mengambilnya dari fasilitas yang segera dibangun oleh SHIELD, namun ia menemukan dirinya tidak mampu untuk mengangkatnya dan akhirnya dia ditangkap. Dengan bantuan Selvig, Thor dibebaskan dan memulai fase barunya sebagai manusia biasa untuk mencari arti tentang hidup serta bersikap sebagai ksatria sejati guna memperoleh kekuatannya kembali. Disaat itulah, Thor mulai mengembangkan kisah cintanya dengan Jane.

Loki akhirnya menemukan dirinya sebenarnya adalah anak Laufey, yang diadopsi oleh Odin setelah perang berakhir. Odin yang mengalami stres akan hal itu dan juga atas pengasingan Thor, dia pun jatuh terlelap dalam "Tidur Odin" yang memungkinkan dia takkan dapat bangun lagi. Loki kemudian menjadi raja dan menawarkan Laufey kesempatan untuk membunuh Odin dan mengambil Casket milik bangsanya. Sif dan Tiga Ksatria tidak puas dengan aturan Loki, mereka berusaha untuk mengembalikan Thor dari pengasingannya. Mereka kemudian meyakinkan Heimdall (Idris Elba), sang penjaga gerbang Bifrost (Jembatan Pelangi Asgard), sebuah jalan antara dua dunia untuk menuju ke bumi. Mengetahui rencana mereka, Loki mengirimkan Destroyer ke bumi untuk mengejar mereka dan membunuh Thor. Sif dan Tiga Ksatria akhirnya bertemu Thor, namun Destroyer menyerang dan mengalahkan mereka hingga membuat Thor menawarkan dirinya sendiri kepada Destroyer sebagai gantinya, dimana pengorbanan Thor tersebut membuktikan kalau dia layak untuk memegang Mjolnir. Palu pun kembali kepadanya, memulihkan kekuatan dan memungkinkan dia untuk mengalahkan Destroyer. Mencium Jane sebagai ucapan selamat tinggal dan berjanji untuk kembali, Thor dan teman-teman Asgardiansnya kembali untuk menghadapi Loki.