Hereafter merupakan sebuah film drama misteri ditahun 2010 yang disutradarai dan diproduseri oleh Clint Eastwood dari skenario yang ditulis oleh Peter Morgan. Film ini mengisahkan tentang tiga orang yang dihantui oleh kematian dengan cara yang berbeda; Matt Damon memerankan sebagai seorang buruh pabrik di Amerika bernama George, yang mampu berkomunikasi dengan orang mati; Cécile de France berperan sebagai seorang jurnalis Perancis bernama Marie, yang bertahan dengan pengalamannya yang hampir mati; dan Frankie McLaren berperan sebagai seorang anak sekolah dari London bernama Marcus, yang ingin berkomunikasi dengan kakaknya yang sudah meninggal. Film ini juga menampilkan pemeran pendukung lainnya termasuk Bryce Dallas Howard, Lyndsey Marshal, Jay Mohr, Thierry Neuvic, dan George McLaren. Film yang menjadikan Steven Spielberg sebagai eksekutif produser ini dirilis pada tanggal 22 Oktober dan di distribusikan oleh Warner Bros. Pictures.
Nama besar Clint Eastwood kelihatannya dapat menjadi jaminan akan kualitas sebuah film. Dan, film ini sekali lagi membuktikan hal tersebut. Duduk sebagai sutradara, Eastwood berhasil mengantarkan film ini menuai respon positif dari penonton awam, walau pendapat kalangan kritikus sedikit berbeda. Secara komersil, film berbujet $50 juta ini cukup sukses dengan meraup pendapatan sebesar $105 juta lebih dari peredarannya di seluruh dunia. Film ini juga mendapatkan nominasi Oscar untuk kategori Best Achievement in Visual Effects.
Alur Cerita
Bertugas di Thailand, jurnalis televisi asal Perancis bernama Marie (Cécile de France), sedang berbelanja hadiah untuk anak-anak dari kekasihnya, Didier (Thierry Neuvic). Saat diatas balkon, Didier telah menyaksikan kedasyatan 'musibah tsunami' yang muncul digaris pantai. Marie yang melihat air besar akan menghampirinya, dia berlari menjauh dan mencoba untuk menyelamatkan seorang gadis kecil, namun segera keduanya ditelan oleh gelombang air besar. Tenggelam tak bernyawa, ia dapat dibangkitkan kembali oleh penyelamat. Nafas Marie yang terengah-engah dan dia kembali hidup lagi setelah mengalami kejadian misterius menjelang kematiannya, di mana dia mendapatkan penglihatan sosok manusia yang menghuni sebuah alam cahaya, di antaranya terdapat bayangan hitam seorang gadis dengan ibunya yang sedang berpegangan tangan. Marie dan Didier pun segera bertemu kembali saat bencana sudah mereda, dan mereka kembali ke Paris. Bagaimanapun, semua yang dialami Marie tersebut telah mengganggu kerjanya, dan Didier (yang juga produser nya) menyuruhnya mengambil cuti untuk menulis buku yang pernah mereka bahas, agar Marie merasa lebih baik.
Cerita kemudian beralih ke San Fransisco, di mana mantan cenayang profesional bernama George (Matt Damon), yang meyakinkan dirinya untuk melawan keinginannya untuk melakukan pembacaan pikiran dari Christos (Richard Kind), klien kaya teman dari saudaranya, Billy (Jay Mohr). Sebuah mediumship yang mendapatkan koneksi dengan roh-roh orang yang sudah mati, George meninggalkan karir lamanya ini karena ia tidak mampu mengatasi dampak emosional yang didapat dari pertemuannya dengan keluarga klien yang sudah mati yang sering mengganggu dengan mengungkap rahasia keluarga masing-masing. Saat melakukan pembacaan pikiran dari Christos, George mendengar kata 'Juni', dan bertanya kepadanya apakah itu bulan Juni. Christos pada awalnya menyangkal bahwa itu berarti sesuatu, tapi secara pribadi mengungkapkannya kepada Billy bahwa 'Juni' adalah nama perawat mendiang istrinya, yang Christos cintai selama 10 tahun.
Billy menekankan George untuk kembali ke bisnis melakukan pembacaan untuk orang-orang yang baru saja kehilangan orang yang dicintainya tersebut. Ia menegaskan bahwa dia memiliki "berkah" dan wajib untuk membantu orang, namun George menjelaskan bahwa kemampuan yang dimilikinya tersebut sebagai kutukan bukan berkah, dan bahwa proses ini sangat menyakitkan baginya.
Di London, si bocah kembar, Marcus dan Jason (Frankie & George McLaren), berusaha mati-matian untuk mencegah Departemen Sosial mengambil mereka dari ibu mereka yang pecandu heroin, Jackie (Lyndsey Marshal). Setelah dapat menghindar kembali dari Pekerja Sosial (Rebekah Staton & Declan Conlon) tersebut, Jackie menyuruh Jason ke apotek untuk mengambil resep obat yang dapat memblokir efek dari heroin yang di kosumsinya. Pada perjalanan pulang, Jason diserang oleh beberapa preman jalanan, dan ketika mencoba untuk melarikan diri, ia tertabrak mobil dan mengakibatkannya meninggal. Karena tidak lagi mampu melindungi ibunya, dan nyaris tidak mampu mengatasi hidup tanpa saudaranya, Marcus terpaksa dikirim ke rumah asuh.
George mengikuti kursus memasak yang diajarkan oleh koki dari San Fransisco bernama Carlo (Steve Schirripa). Semua orang yang mengikuti kursus dipasangkan, sehingga George bermitra dengan seorang wanita muda bernama Melanie (Bryce Dallas Howard). Keduanya pun segera menjadi akrab.
Marie yang sekarang sedang menulis sebuah buku, dan dengan lebih banyak waktu untuk merenungkan pengalamannya menjelang kematiannya sebelumnya, dia melakukan perjalanan ke Swiss untuk bertemu spesialis terkenal di lapangan, Dr. Rousseau (Marthe Keller). Sebagai direktur di sebuah rumah sakit yang telah 25 tahun merawat para pasien yang sakit parah dan sebagian besar diberi vonis mati, tapi kemudian secara ajaib selamat, Rousseau menggambarkan dirinya sebagai orang yang pernah tidak percaya bahwa akhirat itu ada, dan bahwa orang-orang seperti Marie memiliki pandangan yang benar. Dia kemudian membujuk Marie untuk menulis buku tentang pengalamannya dengan harapan bahwa komunitas ilmiah akhirnya akan menerima kenyataan bahwa kehidupan setelah mati itu ada.
Putus asa tidak dapat bertemu kembali dengan saudara kembarnya, Marcus mencuri uang dari orang tua angkatnya (Niamh Cusack & George Costigan), dan pergi mencari orang untuk membantunya menghubungi Jason yang sudah mati. Namun dia hanya bertemu dengan para cenayang yang mencoba menipu dirinya dan berpura-pura dapat berkomunikasi dengan orang mati. Saat dia akan menumpang kereta bawah tanah di Charing Cross, topi Jason yang telah menjadi jimat bagi Marcus lepas dari kepalanya. Tertunda karena berusaha menemukan topinya, ia terlambat masuk kereta dan selamat dari kereta yang segera meledak di dalam terowongan (kejadian teror bom yang mengguncang London ditahun 2005).
Setelah George dan Melanie menghadiri kursus masak keduanya, mereka memutuskan untuk menempatkan keterampilan kulinernya digunakan untuk mempersiapkan makan malam mereka di tempat George. Semuanya berjalan baik sampai mereka mendengar pesan telepon yang tidak tepat waktu dari Billy, yang membuat George mengungkapkan masa lalunya sebagai seorang cenayang kepadanya. George akhirnya menjelaskan bahwa waktu kecil dia telah mengidap penyakit berupa infeksi yang berubah menjadi demam, yang akhirnya menjadi penbengkakan di otaknya. Selama operasi untuk penyelamatannya, ia menderita kerusakan otak yang membuatnya migrain dan memiliki kemampuan psikis, dan didiagnosis dokter sebagai bentuk schizophrenia. Dia akhirnya meminum obat berniat untuk menghentikan penampakannya, namun itu juga menghentikan hampir segala hal. Setelah itu George harus menjalani hidupnya dengan halusinasi-halusinasi tanpa ada cara untuk menghentikannya. Melanie yang penasaran, ia menekan George untuk membaca untuknya.
George menjelaskan keengganannya, karena ia tahu itu akan menghancurkan peluang hubungan diantara mereka. Namun Melanie mendesak dan akhirnya George pasrah. Dia mulai membaca dan menghubungi ayah Melanie yang sudah mati, dimana dalam sesi tersebut George mendapatkan semangat ayah Melanie yang ingin meminta maaf kepada Melanie atas apa yang dilakukan kepadanya sebagai seorang anak. Akibatnya, Melanie melarikan diri dari rumah dengan menangis, dan tidak muncul lagi di kursus memasak nya. Sedih, George mulai dengan minum obat, tapi malah berurusan dengan kesedihan dan kesulitan. Hanya dengan tidur dengan mendengarkan audiobook versi novel dari Charles Dickens yang dibaca oleh Derek Jacobi, dia dapat meredakan kesedihannya.
Setelah dalam pembicaraan dengan para penerbit buku sebelum perjalanannya ke Thailand tentang buku biografi François Mitterrand, Marie sekarang memberi mereka dengan naskah barunya berjudul "Akhirat: Konspirasi Kesunyian". Salah satu penerbit, Michael (Jean-Yves Berteloot) menolak naskahnya, bersikeras karena perusahaannya hanya menerbitkan buku tentang tema- tema politik. Marie pun meninggalkan kantornya.
Malamnya, saat Marie makan malam dengan Didier, dia menceritakan masalahnya saat di kantor penerbit, dia menyesal harus menulis bukunya sebagai hobi pada waktu ia sendiri, dan dia ingin kembali bekerja di acara televisi. Didier mengelak dan mengatakan bahwa mendapatkan kembali pekerjaannya tidak semudah yang Marie duga, Marie kemudian belajar bahwa Didier tidak berniat untuknya agar mendapatkan kembali pekerjaan dimana sebelumnya mendesaknya untuk mengambil cuti. Tertegun dan sakit hati, dia bertanya apakah dia berselingkuh dengan wanita yang telah menggantikan dirinya pada program berita TV. Didier tidak menjawab, dan Marie tiba-tiba meninggalkan restoran dengan sedih. Saat kembali ke apartemennya, Michael meneleponnya untuk mengatakan padanya bahwa ia tahu ada dua penerbit yang tertarik pada bukunya. Marie kemudian mengirimkan naskahnya kepada dua penerbit keesokan harinya.
George diberhentikan dari pekerjaan di pabrik, dan diyakinkan oleh Billy untuk menghidupkan kembali praktiknya sebagai cenayang. Masih yakin bahwa kemampuannya adalah kutukan, dia pergi dari San Francisco untuk membuat awal baru di tempat lain. Ia melakukan perjalanan ke London, di mana ia mengunjungi Gedung Dickens. Saat disana, dia belajar saat ia membaca pengumuman tentang 'Pidato tentang Dickens oleh Derek Jacobi' di hari yang sama yang diadakan di Pameran Buku London. Setelah mendengar pidato dari Jacobi, ia melihat salah satu presenter (Marie), yang mempromosikan bukunya yang sekarang telah diterbitkan, 'Akhirat'. George pun berminat membeli bukunya, saat Marie menyerahkan salinan bukunya yang ditandatangani kepada George, tangan mereka menyentuh dan George mendapatkan penglihatan pengalaman Marie saat menjelang kematiannya sebelumnya.
Marcus dan orang tua angkatnya juga ada di Pameran Buku London. Meminta izin mereka untuk melihat-lihat, Marcus bertemu George, seorang cenayang yang telah ia lihat di internet. Marcus tak sengaja berbicara tentang keahlian George didepan semua orang, George segera pergi dan kembali ke hotelnya. Marcus mengikutinya, berdiri di luar hotel sampai malam. Akhirnya George menyuruhnya masuk ke kamarnya dan setuju untuk melakukan pembacaan.
Melalui George, Jason memberitahu Marcus bahwa ia bahagia di akhirat. Dia menginstruksikan Marcus untuk menghentikan mengenakan topi dan mengatakan bahwa mengapa dia yang menjatuhkan topinya dari kepalanya di stasiun kereta api untuk menyelamatkan dia dari bom. Jason memberitahu Marcus ia harus berdiri sendiri "karena mereka berdua adalah satu". Marcus kemudian mengunjungi ibunya di tempat rehabilitasi. Marcus terlihat lebih baik, dan tidak lagi mengenakan topi Jason.
Marcus memberitahu George tahu di mana Marie tinggal, karena Marcus juga mengetahui kalau George menyukai Marie. George kemudian menemui Marie saat dia tidak ada ditempat dan meninggalkan surat untuknya yang mengatakan ia percaya bukunya itu kisah nyata. Dia pun memutuskan untuk bergabung dengan penggemarnya tersebut (George) untuk makan siang. Sebelum bertemu, George mendapatkan penglihatan mereka sedang berciuman pada pertemuan yang sama. Sekilas mereka terlihat bersama di akhirat, dan telah membuat mereka menghargai kehidupan. George dan Marie pun akhirnya bersama-sama.
(Sumber: Wikipedia)