Thursday, May 19, 2011

The Town (2010)

The Town merupakan sebuah film aksi kriminal ditahun 2010 yang ditulis dan disutradarai oleh Ben Affleck yang diadaptasi dari Prince of Thieves, sebuah novel karya Chuck Hogan. Film ini dibintangi oleh Affleck sendiri bersama Jon HammJeremy Renner dan Rebecca Hall, dirilis di bioskop di Amerika Serikat pada tanggal 17 September 2010 oleh Warner Bros.. Renner telah dinominasikan pada Academy Award untuk Aktor Pendukung Terbaik dalam perannya sebagai James "Jem" Coughlin. Syuting film ini dikerjakan di Boston, Massachusetts.


Alur Cerita

Empat orang teman; Doug (Ben Affleck), Jem (Jeremy Renner), Magloan (Slaine), dan Elden (Owen Burke), dari jalanan berbahaya Charlestown, sebuah lingkungan di Boston, Massachusetts. Mereka merampok sebuah bank dan membawa serta manajer bank, Claire (Rebecca Hall), sebagai sandra. Setelah perampokan, Jem dan Doug memutuskan untuk menggunakan uang itu untuk merayakannya dengan berjudi dan pergi ke klub. Setelah bertemu dengan Krista (Blake Lively) di klub, Doug mengajaknya pergi ke tempatnya dan melakukan hubungan intim. Setelah Claire dibebaskan sebagai saksi oleh FBI, Doug bertemu dengannya di binatu dan mereka mulai melakukan hubungan. Doug menceritakan kepada Claire bahwa ibunya meninggalkannya ke Tangerine, Florida saat dia berusia 6 tahun.

Agen FBI Adam Frawley (Jon Hamm) mulai mengintai mereka berempat, dan menyadari mereka bekerja untuk Fergie (Pete Postlethwaite), seorang yang memiliki toko bunga lokal. Doug ragu-ragu untuk melakukan perampokan berikutnya, dan ketakutannya dikatakan selama perampokan di North End, di mana adu tembakan dengan beberapa Polisi yang tiba dengan cepat untuk mengejar mereka, dan tim nyaris lolos. Frawley kemudian menangkap mereka dan mengintrogasinya untuk mengaku, namun gagal dan mereka dibebaskan. Frawley belajar dari hubungan Doug dan Claire melalui percakapannya ditelepon yang direkam, dan menghadapkan pada mereka untuk menjadi tersangka. Claire terkejut mengetahui bahwa Doug adalah salah satu tersangka tersebut, tapi Frawley yakin dia akan membelanya karena hubungannya dengan Doug.

Selama mengunjungi ayahnya, Stephen (Chris Cooper) yang di penjara di negara bagian setempat, Doug mengungkapkan rencananya untuk meninggalkan Charlestown dan pergi ke Florida. Jem mendekati Doug dengan rencana melakukan perampokan lagi, tapi ternyata Doug tidak mau melakukannya lagi. Kemudian Doug mengatakan kepada Fergie kalau ia tidak akan bekerja untuknya melakukan perampokan lagi, Fergie kemudian mengungkapkan kepada Doug bahwa ibunya sebenarnya tidak pernah meninggalkannya, tapi dia melakukan bunuh diri setelah Fergie membuat ibunya kecanduan obat- obatan sebagai pembalasan untuk ayahnya yang berusaha meninggalkan bekerja untuknya. Fergie mengatakan kepada Doug bahwa ia akan membunuh Claire jika ia tidak mau bekerja untuknya lagi. Jadi Doug terpaksa menurutinya karena Fergie telah mengancam membunuh Claire.

Perampokan dilakukan di Fenway Park. Doug dan Jem masuk dengan menyamar sebagai Polisi Boston yang bertugas menjaga ruang penghitungan uang, mereka berdua mencuri jutaan dolar, dan bersiap untuk menuju ambulans dan menyamar sebagai paramedis. Jem mengetahui petugas SWAT telah mengepung mereka dan mulai untuk meluncurkan tembakan. Dalam baku tembak ini, Elden terbunuh. Magloan kemudian mengalihkan perhatian para polisi dan dia tewas ketika Doug dan Jem memakai seragam Polisi mereka kembali untuk menyelinap keluar dari kerumunan para Polisi ditempat itu. Frawley keluar dengan tipu muslihatnya untuk menangkap Jem. Saat Jem kepergok oleh Frawley dan mencoba untuk melarikan diri, ia terpojok oleh para polisi. Dia melakukan baku tembak dengan para petugas Polisi di tengah jalan, dan berhasil menembak beberapa petugas sebelum terluka di kaki akibat tembakan Frawley. Mengetahui tidak ada jalan keluar, Jem memilih untuk membiarkan polisi membunuhnya dengan melakukan bunuh diri didepan para polisi dengan meluncurkan tembakan kembali yang mengakibatkan ia terbunuh.

Doug lolos dari mobil Polisi dan menuju ke tempat Fergie untuk membunuh dia dan pengawalnya. Doug kemudian menelepon Claire dan meminta dia datang untuk pergi dengannya, tapi Doug melihat dari apartemen pamannya di seberang jalan, dia melihat Claire dikamarnya bersama petugas FBI saat di telepon. Claire, pada awalnya mengatakan kepada Doug untuk datang ke kamarnya menjemputnya, tetapi pada akhirnya dia memberinya kode untuk memperingatkan dia untuk menjauh. Doug akhirnya pergi dari Boston menuju Florida.

Tron: Legacy (2010)

Ketika Walt Disney merilis Tron untuk pertama kalinya pada tahun 1982, film tersebut mendapatkan sambutan yang luar biasa dari para kritikus film dunia. Walau kebanyakan pendapat yang muncul turut menggarisbawahi kekurangan film ini dalam memberikan jalan cerita yang kuat, namun penggunaan teknologi yang jauh lebih maju dari masanya di dalam jalan cerita film ini mampu menjadikan film ini meraih banyak penggemar yang terus memujanya hingga saat ini. Wajar jika hampir 30 tahun kemudian, Walt Disney memutuskan untuk membangkitkan kembali memori banyak penggemar film dunia akan film ini dengan membuatkan film tersebut sebuah sekuel, Tron: Legacy, dengan tentu saja menggunakan teknologi perfilman yang telah amat jauh berkembang.

Sudah merupakan hal yang lumrah apabila dalam satu tahun para penikmat film mendapat suguhan film yang memiliki formula atau kesamaan karakteristik unik dengan film lainnya yang dirilis dalam jangka waktu berdekatan, yang pada akhirnya terutama oleh kalangan kritikus fenomena menarik dan mencolok ini dijadikan label untuk menandai fenomena menarik apa yang terjadi di masa perilisan film-film di tahun tersebut. Untuk tahun 2010 ini fenomena menarik yang ada adalah kehadiran film sekuel yang memiliki rentang lebih dari 20 tahun sejak kemunculan film pertamanya, salah satunya film ini, Tron: Legacy. Masih berkaitan langsung dengan film pertamanya, fokus cerita masih berputar sekitar polemik yang dialami keluarga Flynn, tokoh utama dalam film pertama.

Tak kurang waktu selama kurang lebih 10 tahun dibutuhkan untuk mematangkan proyek sekuel ini, pasalnya Disney tak ingin film terbaru Tron ini mencapai kegagalan. Publikasi awal film ini untuk pertama kalinya digelar di ajang Comic Con San Diego 2008 di mana trailer teaser film itu diputar di sana dan berhasil mengejutkan para pengunjung. Guna menjamin kesuksesannya, dua aktor dari film pertama TronJeff Bridges dan Bruce Boxleitner, kembali di panggil untuk memerankan karakter Kevin Flynn dan Alan Bradley di sekuel ini untuk mendampingi karakter-karakter baru yang diperankan oleh Garrett Hedlund dan Olivia Wilde. Namun kali ini mereka tidak berada pada kursi pemeran utama. Tokoh utama pada Tron: Legacy kini berada pada karakter anak KevinSam Flynn, yang diperankan oleh aktor Hedlund. Kisahnya sendiri bakal menyoroti perjuangan sang anak untuk mencari ayahnya yang hilang di dalam dunia computer, di mana dalam prosesnya ia bakal menjalani takdir yang dulu pernah dihadapi sang ayah, namun kali ini sang anak bakal menghadapi lawan yang jauh lebih kuat, kejam dan teknologi yang jauh lebih maju.

Daya tarik Tron: Legacy juga tidak berhenti sampai di situ. Layaknya stereotype yang selalu dialami film bertipe sekuel, film ini juga sudah barang tentu telah menarik perhatian berbagai kalangan, terutama yang dulu jatuh hati pada film instalmen pertamanya. Akan tetapi, bukan berarti tantangan yang diemban sutradara  Kosinski akan sangat ringan, karena di samping ia harus bisa memuaskan para fans Tron yang sudah terlebih dahulu menyaksikan film pertamanya, ia juga harus mempertimbangkan golongan calon penonton lainnya, yang tertarik dengan materi promosi awal film ini namun belum berkesempatan atau bahkan mungkin sama sekali belum pernah mendengar perihal film pertamanya.



Alur Cerita

Pada tahun 1989, Kevin Flynn (Jeff Bridges), seorang insinyur komputer yang inovatif dan juga direktur dari Perusahaan ENCOM International, menceritakan pada putranya Sam (Owen Best) yang berumur 7 tahun tentang dunia digital yang disebut The Grid, sebuah virtual domain yang ada di dalam sistem komputer. Kevin memberitahu Sam dua program yang membantunya yaitu TRON dan CLU. TRON, CLU dan Kevin kemudian bersama-sama membangun sistem dimana segala informasi gratis dan terbuka. Kevin memberitahu keajaiban yang terjadi kemudian. Kevin berjanji dia akan segera menunjukkan The Grid kepadanya, dan akan membawanya berpetualang dikemudian hari, lalu Kevin pergi setelah itu. Tapi Kevin tidak pulang malam itu, ia menghilang.

20 tahun kemudian Sam (Garrett Hedlund) yang sudah berumur 27 tahun, dihantui bayang-bayang sang ayahnya yang hilang secara misterius. Rasa penasaran akan dimana sebenarnya keberadaan sang ayah sendiri kini telah bercampur dengan sedikit kecurigaan bahwa sang ayah memang sengaja meninggalkan dirinya. Sam kemudian dikunjungi oleh teman ayahnya yang juga seorang eksekutif dari perusahaan ENCOM; Alan Bradley (Bruce Boxleitner), yang mendesak Sam untuk menyelidiki pesan misterius yang dikirim kepadanya, dan mungkin saja berasal dari ayahnya. Sedikit penasaran akan hal itu, Sam akhirnya mengunjungi tempat lokasi permainan milik ayahnya yang telah lama terabaikan. Sam kemudian menemukan kantor rahasia sang ayah, sebuah laboratorium komputer, yang tidak sengaja membawanya ke dunia lain, The Grid, sebuah dunia maya dalam komputer.

Sam ditangkap dan dibawa ke arena permainan dalam dunia komputer, di mana dia diberi Cakram Disc, sebuah cakram identitas yang harus dipakai saat berada di Grid, yang juga berfungsi sebagai tempat menyimpan memori/ segala pengetahuan dan kejadian yang dialaminya, selain itu juga berfungsi sebagai senjata. Sam kemudian diadu dengan Rinzler (
Anis Cheurfa), juara dari permainan. Selama mereka berduel, Rinzler memberitahukan bahwa Sam bukanlah Program, melainkan 'user' (pengguna komputer). Rinzler menyerahkan Sam kepada CLU, program duplikasi digital dari Kevin, yang berkuasa atas The Grid. CLU hampir membunuh Sam dalam pertandingan mengendarai Light Cycle sebelum Quorra (Olivia Wilde) menyelamatkannya. Dibawa ke tempat persembunyian yang jauh diperbatasan The Grid, Sam kemudian bertemu dengan ayahnya.

Kevin menjelaskan bahwa ia dan Alan telah menciptakan program baru, CLU dan TRON. CLU adalah program ciptaannya, yaitu program yang dirancang untuk menciptakan dunia sempurna. Dan TRON diciptakan oleh Alan untuk sistem yang lama (salinan digital Alan Bradley dari film pertama). Setelah itu, Kevin menemukan seri baru dari program ciptaannya, ISO, sebuah program yang berkembang secara spontan dalam sistem, yang membawa potensi untuk membuka misteri dalam ilmu pengetahuan, agama, dan obat-obatan. CLU menganggap ISO sebagai suatu ketidaksempurnaan, sehingga CLU mengkhianati Kevin, sang penciptanya. TRON mengorbankan dirinya untuk memberikan Kevin kesempatan buat melarikan diri, dan CLU telah membersihkan ISO dalam genosida. Kevin juga mengungkapkan bahwa ketika ia bersembunyi dari CLU, portal kembali ke dunia nyata telah tertutup, dan membuatnya terperangkap oleh program ciptaannya sendiri, sampai Sam datang dengan membuka portal tersebut dari luar.

Menyelesaikan untuk kembali ke dunia nyata di mana ia akan dapat menghapus CLU, Sam membuat jalan kembali ke Grid untuk menemukan program bernama Zuse
, yang ia percaya dapat memberitahu perjalanan yang aman menuju portal. Pemilik Klub End of Line, Castor (Michael Sheen), menyatakan dirinya adalah Zuse, dan bukannya membantu Sam, dia malah mengkhianatinya dengan memanggil CLU. Meskipun Kevin dan Quorra tiba tepat pada waktunya untuk membantu Sam melarikan diri, Quorra terluka parah dan Zuse beruntung mendapatkan Cakram Disk milik Kevin. Mengetahui disc tersebut bekerja sebagai kunci utama untuk segala dan semua teka-teki The Grid, Zuse mencoba untuk menggunakannya untuk tawar- menawar dengan CLU, tetapi CLU hanya mengambil dan menghancurkan klub-nya. Kevin dan Sam menemukan Quorra terluka dan menyelundup pergi naik pesawat barang menuju portal. Sementara Kevin menyembuhkan Quorra, ia mengungkapkan dia adalah program ISO terakhir yang masih hidup.

Ketiga tiba di sebuah stasiun pesawat tempur besar dan bertemu dengan Rinzler, Quorra mencoba untuk mengalihkan perhatiannya, dan ditempat tersebut Kevin baru mengetahui Rinzler adalah program TRON yang telah diubah CLU menjadi pasukannya. Di pesawat lain, CLU berpidato terhadap pasukannya, dia mengungkapkan keinginannya untuk memasuki portal menuju dunia nyata yang lebih sempurna. Saat itu juga Sam menyelamatkan Quorra dari Rinzler dan mengambil kembali Cakram Disc milik Kevin. Ketiganya kemudian menyita Pesawat sinar 5 dan melarikan diri, tetapi CLU, Rinzler dan beberapa penjaga mengejar mereka dengan menggunakan Jets Light. Sementara Quorra mengemudi pesawat, Sam berjaga menara belakang, ketiganya berhasil menembak jatuh para pasukan CLU. Rinzler kemudian bergerak untuk menghancurkan pesawat yang ditumpangi mereka bertiga, ia membuat kontak mata dengan Kevin dan identitas asli sebagai TRON tiba-tiba muncul kembali, dan menyatakan, "Aku berjuang untuk Pengguna," TRON sengaja menabrakkan dirinya dengan Jet Light yang dikendarai CLU, yang mengakibatkan kedua kendaraan tersebut hancur. Saat keduanya jatuh, CLU berhasil mengambil tongkat TRON yang jatuh, dan menciptakan Jet Light lain, dan menuju portal. TRON kemudian jatuh, dimana senjatanya kembali ke warnah aslinya, biru.

Sam, Kevin dan Quorra akhirnya mencapai portal, dan menemukan CLU yang telah menghalangi jalan menuju portal. Setelah mencoba menyadarkan dan berdebat dengan CLU, Kevin mengorbankan dirinya untuk mengakhiri dengan menarik CLU ke arahnya yang menyebabkan keduanya hancur, serta pasukan CLU dan pesawat tempurnya. Sementara Sam dan Quorra menggunakan Cakram Disc milik Kevin untuk melakukan perjalanan melalui portal kembali ke dunia nyata.

Kembali di tempat Arena Permainan Kevin, Sam memindahkan sistem ke flashdrive-nya, dan memegang data The Grid pada sebuah chip di lehernya. Dia kemudian bertemu Alan dan mengatakan kepadanya bahwa ia akan mulai bekerja di Encom sebagai pemegang saham utama, dan ia akan menjadikan Alan ketua dewan. Quorra dan Sam bertemu di luar, dan keduanya mengendarai sepeda motor untuk berkeliling. Film berakhir saat Sam menunjukkan matahari terbit kepada Quorra yang ingin ia lihat.

Pembuatan Karakter Clu

Dengan teknologi komputer yang berkembang pesat tentunya membuat film ini bukan kesulitan lagi. Ada 25 disainer yang tersebar dalam berbagai departemen seni yang membuat konsep visual film ini. Lalu dibangun 60 sampai 70 seting dengan 15 set adalah set penuh. Khusus untuk karakter Clu yang menggunakan wajah Jeff Bridges ketika muda, ada efek khusus. Bridges harus rela wajahnya dihiasi 52 titik facial marker dan memakai helm khusus yakni Helmet Mounted Camera (HMC) yang dipasangi kamera di depannya, mirip dengan motion capture wajah yang dipakai ketika syuting film Avatar (2009). Dari 52 titik facial marker itu bisa dilacak gerak otot wajah Bridges untuk kemudian para ahli grafis membuat wajah Bridges muda (berusia 30 tahunan) untuk ditempel di tubuh aktor yang memerankan Clu. Hasilnya adalah wajah Clu yang mulus serta mirip dengan wajah Bridges ketika berusia 30-an dan sulit dibedakan dengan wajah manusia asli. Digital Domain sendiri meneliti lusinan foto aktor Jeff Bridges ketika berusia 30-an agar tampilan digitalnya nanti terlihat asli dan mendekati rupa sang aktor ketika muda.

Untuk keseluruhan filmnya sendiri, agar terasa suasana asli, syuting juga dilaksanakan di luar studio, yakni di kota Vancouver, untuk memberikan rasa dunia asli bagi penonton dan juga bagi pemain yang bisa jadi sudah penat terus-menerus syuting di dalam studio.

Kostum Light Suit

Mungkin, secara pendapatan film ini tidak terlalu luar biasa, apalagi melihat fakta bahwa film ini mengusung format 3D yang notabene memiliki harga tiket yang lebih mahal daripada film 2D biasa. Tapi, dibalik unsur cerita yang banyak mendapat kritikan, film yang dipastikan akan dibuat sekuelnya ini berhasil memanjakan mata para penontonnya dengan visualisasi megah akan dunia Grid, serta warna-warni cahaya yang sangat kontras dengan suasana gelap yang ada di sekitar.

Dari beragam visualisasi unik nan indah yang ada, kostum yang dikenakan para karakter menjadi salah satu elemen penting cerita sekaligus penyejuk mata bagi penonton. Dan ternyata, kostum-kostum tersebut tidak sesederhana saat aktor Garrett Hedlund mengenakannya untuk pertama kali. Apabila Anda berpikir bahwa kostum yang ada adalah hasil rekayasa grafis komputer, maka jawabannya adalah salah.

Memang, beberapa kostum sesuai kebutuhan adegan, merupakan efek grafis, namun dalam banyak adegan, kostum yang digunakan adalah kostum yang diproduksi secara khusus. Christine Clark, salah satu pendisain Light Suit, menyatakan bahwa saat proses produksi kostum dimulai, ia sama sekali tidak tahu harus menggunakan teknologi apa untuk memenuhi tuntutan dari sang sutradara akan sebuah kostum yang mengeluarkan cahaya dan dapat meregang, tapi disatu sisi, tidak akan pecah. Meletakkan sebuah cahaya pada sebuah benda mati perkara mudah, namun sebaliknya apabila harus meletakkannya ditubuh yang bergerak dan memiliki sumber tenaga sendiri agar dapat terus bercahaya. Pilihan untuk menambahkan cahaya pada saat pasca produksi pun tidak dapat diambil karena proses 3D yang lebih rumit.

Setelah mencoba berbagai material dan selalu gagal, akhirnya Clark dan Michael Wilkinson menemukan bahan yang tepat. Material tersebut adalah Polylight, sebuah polymer flexible light yang sudah sering digunakan di Asia. Dibutuhkan waktu 2.5 bulan untuk mengembangkan Light Suit dari awal hingga memasuki tahap produksi untuk digunakan di film.

Tahap produksi Light Suit tidak kalah rumitnya. Seluruh aktor harus melalui proses full body scan terlebih dahulu, termasuk kepala untuk helm. Ya, masing-masing aktor memiliki kostum yang diproduksi secara khusus untuk mereka, sehingga tidak dapat dikenakan oleh aktor lain. Setidaknya, 300 kostum dibuat untuk seluruh jajaran pemain yang terlibat, dan seluruh kostum yang ada memiliki disain lampu yang berbeda.

Untuk menghasilkan cahaya, kostum tersebut dipasang sebuah sumber energi dari tujuh baterai lithium-ion berukuran kecil yang terpasang di bagian belakang di bawah kepingan disk identitas. Berhubung baterai yang ada hanya mampu menyalahkan lampu-lampu tersebut selama 12 menit, dibutuhkan sistem pengendali jarak jauh untuk menyalakan dan mematikannya selama proses syuting.

Wednesday, May 18, 2011

The Tourist (2010)

The Tourist merupakan sebuah film thriller romantis ditahun 2010 yang disutradarai oleh Florian Henckel von Donnersmarck dan dibintangi Angelina Jolie dan Johnny Depp sebagai peran utama. Film yang dirilis pada tanggal 10 Desember 2010 ini merupakan remake dari film Perancis ditahun 2005 yang berjudul Anthony Zimmer. Meskipun telah menerima review negatif dari para kritikus, film ini telah dinominasikan untuk tiga kategori di Golden Globe, dengan perdebatan yang timbul atas pertanyaan apakah ini film komedi atau drama. Donnersmarck berulang kali menyatakan tentang genre film ini, dia menyatakan bahwa ini adalah sebuah film drama romantis yang disertai dengan unsur thriller, tetapi jika dia harus memilih antara kedua genre tersebut, dia akan memilih sebagai film bergenre komedi. Semula, rencananya Charlize Theron yang akan memerankan karakter agen Interpol dalam film ini, Charlize telah bergabung di film yang diproduksi awal tahun 2010 ini, namun ia kemudian mengundurkan diri, lalu Jolie menggantikan Charlize untuk memerankan karakter tersebut. Selain pengganti Charlize, para produser juga sempat mencari sutradara baru untuk membesut film ini. Pencarian ini dikarenakan sutradara film Miss Pettigrew Lives for a Day (2008)Bharat Nalluri, yang semula akan menggarap film ini telah mengundurkan diri..

Alur Cerita

Elise (Angelina Jolie) telah di ikuti jejaknya oleh polisi Perancis yang bekerja dengan polisi Scotland Yard, dimana Inspektur Acheson (Paul Bettany) ditunjuk untuk menangani kasus ini. Mereka berusaha menangkap kekasih lama dari Elise; Alexander Pearce, yang telah memiliki hutang pajak sebesar $775 juta pada kepolisian, dan telah membawa uang lebih dari $2 milyar dari seorang gangster, Shaw (Steven Berkoff) yang juga memburunya. Elise kemudian menerima pesan dari Pearce untuk menyuruhnya pergi ke Venesia, Italia, dengan menggunakan jalur kereta api, dan memilih seorang pria didalam kereta yang berpostur mirip dengan Pearce sebagai umpan bagi polisi agar percaya bahwa pria yang bersamanya adalah Pearce.

Elise mengikuti petunjuk Pearce, dan memilih Frank (Johnny Depp), seorang turis Amerika dan juga guru matematika yang merupakan salah satu dari penumpang kereta tersebut. Dia menghabiskan banyak waktu dengannya, dan nyaris memulai sebuah percintaan saat sudah berada di sebuah hotel di Venesia. Pearce memberi petunjuk lebih lanjut untuk Elise yang menyuruhnya pergi untuk menghadiri sebuah acara, dan meninggalkan Frank di hotel sendirian. Frank kemudian dikejar oleh dua orang anak buah Shaw, yang menganggap dia adalah Pearce. Melalui sebuah kecelakaan, Frank ditangkap oleh polisi setempat dan ditahan. Kepala polisi mengeluarkan Frank dari penjara dan membawanya kepada anak buah Shaw dengan imbalan uang untuk Frank. Saat itu juga, Elise menolong Frank dengan membebaskan dia dari polisi yang korup dan orang- orang Shaw, yang mengarah pada adegan kejar-kejaran dengan menggunakan perahu, hingga Frank dan Elise dapat melarikan diri. Elise memberikan uang kepada Frank dan menyuruh menjauh darinya untuk melindungi keselamatannya, dan juga meminta Frank pulang untuk keselamatannya sendiri.

Elise kemudian menuju Scotland Yard menemui Acheson, (ternyata Elise adalah seorang agen Interpol yang ditugasi oleh Acheson). Dan dia dikirim lagi untuk menangkap Pearce di acara dansa yang sebelumnya sudah direncanakan Pearce sebagai tempat untuk bertemu dengan Elise.

Ternyata Frank jatuh cinta dengan Elise, dan dia tidak mau meninggalkannya, dan dia mencari jalan untuk masuk ke tempat pesta dansa tersebut untuk menemui Elise. Lalu Frank ditangkap oleh para polisi anak buah Acheson karena mengganggu penyamaran Elise. Elise kemudian pergi setelah Pearce mengirim pesan kepadanya untuk bertemu ditempat yang ditunjuk. Para agen lain beserta Frank yang ditangkap, menggunakan perahu untuk mengikuti Elise, namun Shaw mengikutinya juga, bahkan lebih dekat dengan posisi Elise. Ketika Elise tiba di tempat tujuan, Shaw bergerak cepat dengan menjadikan Elise sebagai tahanan, dan mengancam akan membuat cacat wajahnya kecuali dia mau memberitahukan dan membuka brankas berisi uang yang dicuri Pearce. Frank lolos dari perahu polisi untuk menyelamatkan Elise, tetapi ia sendiri ditangkap oleh Shaw. Polisi kemudian meluncurkan tembakan kepada Shaw dan komplotannya dari jauh untuk menyelamatkan Elise dan Frank.

Pearce ternyata tidak muncul ditempat tersebut, atau dia sudah melarikan diri. Setelah itu, Acheson mendengar orang-orangnya telah menangkap Pearce, setelah menghampirinya, ternyata orang tersebut mengaku bukanlah Pearce, tapi orang suruhan Pearce via pesan, dan belum pernah bertemu pesuruhnya, hingga Acheson kehabisan akal untuk mengejar Pearce. Frank kemudian membuka brankas dengan gampang saat dia hanya berdua dengan Elise, yang menunjukkan bahwa ia bukanlah seorang umpan sebagai Pearce, tapi dialah Pearce sebenarnya. Dia dan Elise kemudian mengambil uang tersebut dan melarikan diri, juga meninggalkan uang sebesar hutang pajaknya kepada pihak polisi, yang mengakhiri pencarian polisi terhadapnya.

Monday, May 16, 2011

Water for Elephants (2011)

Water for Elephants merupakan sebuah film drama romantis ditahun 2011 berdasarkan novel berjudul sama karya Sara Gruen. Film ini disutradarai oleh Francis Lawrence dan naskahnya ditulis oleh Richard LaGravenese. Film ini dibintangi oleh Reese Witherspoon, Robert Pattinson dan Christoph Waltz sebagai peran utama. Film yang disebut MTV News sebagai 'film cantik' ini menceritakan kisah grup sirkus The Benzini Brothers Most Spectacular Show On Earth di masa-masa depresinya. Titik cerita berada pada karakter Pattinson yang memerankan Jacob Janowski. Film ini diproduksi dan didistribusikan oleh Fox 2000 Pictures, dan dirilis di Amerika Serikat dan Kanada pada tanggal 22 April 2011. Dengan anggaran sebesar $38 juta, film ini mulai diproduksi pada tanggal 20 Mei 2010 di Los Angeles, Piru, Fillmore di California; Chattanooga, Tennessee; Kensington dan Chickamauga di Georgia, dan film di selesaikan pada tanggal 4 Agustus 2010.

Robert Pattinson berusaha cukup keras untuk keluar dari bayang-bayang vampir Edward, ia sepertinya tak mau terbuai dengan popularitas vampir itu dengan bermain dalam Little Ashes (2008) sebagai pelukis legendaris Salvador Dali, Remember Me (2010) sebagai Taylor Hawkins dan Bel Ami yang akan rilis tahun 2011 ini. Apakah usahanya akan sesukses Zac Efron yang beranjak dari peran idola remaja hawa dalam High School Musical trilogy dan membintangi 17 Again (2009)Me and Orson Welles (2008), dan Charlie St. Cloud (2010)? Sepertinya Pattinson bisa lepas dari kesan hanya mengandalkan tampang saja, sama seperti Efron. Melihat tampilan visual, filmnya mirip dengan Big Fish (2003) besutan Tim Burton di mana banyak adegan unik dan aneh muncul, tapi soal cerita jauh berbeda.

Alur Cerita

Pada tahun 2011, ketika pemilik sebuah sirkus keliling bertemu dengan seorang pria tua (Hal Holbrook) yang tampaknya terpisah dari rombongan rumah jompo yang telah menghadiri atraksi sirkus sebelumnya. Mereka memulai percakapan dan pria tua yang bernama Jacob Jankowski tersebut mengungkapkan bahwa ia sendiri pernah memiliki karir dalam sebuah sirkus. Jakob mengungkapkan bahwa dia ada dalam salah satu bencana sirkus paling terkenal saat itu, dan pemilik sirkus meminta dia untuk berbagi cerita.

Kemudian kisah film mundur ke masa lalu, dimana pemuda 23 tahun asal Polandia- Amerika; Jakob (Robert Pattinson), mahasiswa yang akan lulus Kedokteran Hewan di Universitas Cornell. Namun disaat dia sedang menyelesaikan ujian terakhirnya, dia terganggu dan diberitahu bahwa orangtuanya tewas dalam kecelakaan mobil. Ayahnya Mr. Jankowski (Ilia Volok) telah meninggalkan utang besar, dan bank menyita rumah Jakob. Merasa tidak ada gunanya kembali ke sekolah dan tinggal di rumahnya, ia melompat ke sebuah kereta api yang lewat di mana ia bertemu Camel (Jim Norton).

Di pagi hari, Jakob menyadari bahwa ia telah melompat pada kereta Siskus Benzini Bersaudara. Dia kemudian melihat seorang wanita cantik bernama Marlena (Reese Witherspoon), dan menemui August (Christoph Waltz), seorang pemilik sirkus dan pimpinan pelatih hewan, yang juga suami dari Marlena. Jakob mengungkapkan kalau ia belajar ilmu kedokteran hewan dan telah melihat masalah dengan Silver, seekor kuda bintang atraksi. August setuju untuk menyewa Jakob sebagai dokter hewan untuk hewan-hewan sirkusnya setelah Jakob mengatakan kepadanya bahwa Silver kesakitan dan segera takkan mampu berjalan lagi apalagi beraksi.

August memerintahkan Jakob untuk "mengobati" Silver dan membuatnya dapat beraksi lagi. Namun, Jacob tidak tahan melihat penderitaan Silver dan membawanya pada dirinya sendiri untuk menenangkan Silver dengan terpaksa menembaknya. August sangat marah dengan keputusan Jakob untuk membunuh Silver karena telah melawan perintahnya. Untuk menunjukkan kepada Jakob kalau dia seorang bos, dia mengancam untuk membuang Jakob dari kereta yang sedang melaju dan untuk itu Jakob harus melakukan semua perintahnya jika ia ingin mempertahankan pekerjaannya.

August akhirnya mendapatkan Rosie, seekor gajah sebagai pengganti Silver. Dia sangat senang dan mengundang Jakob ke mobilnya untuk makan malam dengannya dan Marlena. Jacob menjadi tertarik pada Marlena, waktu yang tidak tepat untuk tergoda oleh pasangan yang sudah menikah, apalagi mereka sedang berdansa di depannya. Tapi kemudian di malam harinya Jakob mengetahui bahwa hubungan mereka sangatlah rumit, August adalah orang yang posesif, pencemburu dan kadang- kadang suka kasar dengan Marlena.

Beberapa minggu berikutnya, August menjadi frustrasi ketika Rosie yang tampaknya susah untuk dilatih. August marah, memukuli Rosie ketika si gajah tidak mau mengikuti perintahnya. Setelah kejadian itu, Jakob menyadari bahwa gajah dulunya dilatih di Polandia dan hanya mengerti perintah bahasa Polandia. Setelah itu, Rosie melakukan atraksi yang indah dan sirkus menjadi sukses dalam jangka pendek.

Sementara bekerja untuk melatih Rosie, Jakob jatuh cinta pada Marlena. Setelah August mengetahui hal ini, ia sangat marah kepada Marlena dan Jakob. Di malam itu juga, Marlena mengetahui bahwa August berencana untuk melempar Jakob dari kereta dan mereka pun melarikan diri bersama. Saat bersembunyi di sebuah hotel lokal, mereka disergap oleh anak buah August yang menyeret Marlena pergi dan memukuli Jakob.

Setelah itu Jakob kembali ke sirkus untuk menemukan Marlena. Bertepatan dengan beberapa karyawan sirkus yang muak dengan kekejaman August, dimana mereka melampiaskan dendam dengan membuka kandang semua hewan disaat sirkus penuh dengan penonton yang menikmati atraksi Marlena dan Rosie. Jakob berupaya untuk menemukan Marlena dalam kekacauan tersebut, dan August menyerangnya. Ketika Marlena mencoba untuk menghentikan pemukulan August kepada Jakob, August marah dan berusaha untuk mencekiknya, sementara salah satu dari anak buah August terus mengalahkan Jakob. Dua pekerja sirkus menolong Jakob tepat pada waktunya. Tergeletak di tanah, berdarah dan dipukuli, ia mendongak dan melihat Rosie memukul August di bagian belakang kepalanya dengan sebuah tongkat besi, dan membunuhnya seketika.

Cerita film kembali di masa sekarang, dimana Jakob menjelaskan apa yang terjadi setelah itu: ia kembali ke Universitas Cornell untuk mengikuti ujian terakhirnya dan menyandang gelar. Dia dan Marlena membawa beberapa kuda beserta Rosie dan mendapat pekerjaan di Sirkus Ringling Brothers, dimana Jakob menjadi dokter hewan dan Marlena beratraksi terus dengan hewan. Mereka menikah dan memiliki lima anak, hingga bertahun-tahun kemudian Rossie meninggal. Akhirnya, ia mengambil pekerjaan sebagai dokter hewan di kebun binatang Albany dan Marlena meninggal dengan tenang di tempat tidurnya pada usia tua. Jakob kemudian meyakinkan pemilik sirkus yang mendengarkan ceritanya tersebut untuk mempekerjakan dia di loket tiket. Pemilik sirkus setuju dan Jakob mengatakan bahwa 'ia akhirnya bisa pulang'.

Wednesday, May 4, 2011

Priest (2011)

Tidak hanya mengincar manga dari Jepang, materi manhwa (komik dari Korea) juga rupanya tidak luput untuk dijadikan sasaran untuk dijadikan sumber film Hollywood. Itulah tepatnya yang dapat ditemui dalam film aksi rilisan Screen Gems ini, yang diadaptasi dari sebuah komik berjudul sama karya Min-Woo Hyung. Film ini juga merupakan kali kedua aktor Paul Bettany memainkan tokoh yang memiliki kekuatan supranatural, setelah sebelumnya memerankan sosok malaikat dalam film Legion (2010).

Konon tahun 2011 akan lebih semarak dari pada tahun 2010. Hal ini tak lepas dari film-film superhero dan sekuel berbiaya tinggi yang diharapkan sanggup memuaskan penonton dengan cara menggunakan efek komputer canggih. Tentu saja film-film seperti itu ditunggu kehadirannya. Namun, di tengah film-film "meriah" tersebut, biasanya akan hadir pula beberapa film berbujet kecil sebagai penggembira yang berharap menjadi kuda hitam di box office dan menjadi perbincangan bertahun-tahun kemudian. Di tahun 2011, Priest merupakan sebuah film yang patut diperhitungkan di sekitar musim panas. Meski dari segi promosi kurang gencar karena terbatasnya biaya, film ini tetap layak ditunggu. Bukan karena bintangnya, melainkan disebabkan film ini diangkat dari komik populer dari Korea Selatan. Seharusnya, versi film ini tayang tahun 2010, tetapi kemudian terus diundur sampai secara mengejutkan pihak studio dengan percaya diri menaruhnya di jadwal awal musim panas, yaitu bulan Mei 2011.

Realisi proyek film ini sempat mengalami perjalanan yang cukup berliku. Proses pengembangan film ini sebenarnya sudah mulai dirintis sejak tahun 2005, kala pihak studio membeli skrip yang ditulis Cory Goodman. Setahun kemudian, sempat tersiar kabar bahwa sineas Andrew Douglas tertarik menyutradarai film ini dan aktor Gerard Butler sebagai pemeran utamanya. Di tahun 2009, Douglas mundur dari proyek ini dan sineas yang sebelumnya mengarahkan Legion; Scott Stewart ditunjuk sebagai penggantinya, sedangkan posisi Butler diganti Bettany, sekaligus menandai kolaborasi kedua Stewart-Bettany, pasca film Legion. Usai tahapan syuting, bukan berarti permasalahan selesai begitu saja. Entah disebabkan hasilnya masih dinilai kurang memuaskan, dikarenakan perhitungan strategis guna di masa penayangannya bisa mendapat hasil maksimal, maupun proses konversi dari format 2D ke 3D, pihak studio berkali-kali melakukan perubahan jadwal tayang, sebelum akhirnya mantap memilih tanggal 13 Mei sebagai jadwal rilisnya. Perlu diinformasikan, bahkan sebelum perilisannya, film ini sudah sempat menuai kontroversi, berkenan dengan hasil adaptasi film layar lebarnya ini dinilai penggemar Priest melenceng jauh dari apa yang tertuang di kisah manhwa-nya.

Selain Bettany, film ini juga akan dibintangi oleh aktor pemeran Eomer dalam saga Lord of the Rings; Karl Urban, aktris yang mengawali film layar lebarnya ketika bermain dalam The Blind Side (2010); Lily Collins, aktor yang berperan sebagai James dalam Twilight (2008); Cam Gigandet, serta aktris yang menjadi tokoh utama dalam serial TV Nikita; Maggie Q. Dengan menghabiskan biaya produksi sebesar $60 juta, film ini 'hanya' berhasil meraup pendapatan sebesar $78,309,131 dari peredarannya di seluruh dunia. --source: majalah cinemags--

Alur Cerita

Bersetingkan dunia alternatif yang futuristik, dikisahkan antara umat manusia dengan kaum vampir telah saling berperang selama beberapa abad. Konflik ini tak hanya menghancurkan satu sama lain, tetapi dunia itu sendiri. Menghadapi kemusnahan tersebut, manusia hidup dalam kota hanya berpagar di bawah perlindungan sebuah Gereja. Hingga senjata pamungkas ditemukan, yaitu sekelompok pendeta yang disebut para Priest, pejuang dengan kekuatan luar biasa yang dilatih oleh Gereja untuk memerangi para vampir. Sebagian besar vampir tewas, sementara sisanya ditempatkan dalam reservasi. Karena takut akan kekuatan senjata yang mereka ciptakan, Klerus yang berkuasa memerintahkan pembubaran para Priest. Para mantan pejuang itu dikembalikan ke masyarakat, yang tak lagi membutuhkan mereka.

Pejuang veteran Priest (Paul Bettany), bertahan hidup tak menentu bersama manusia lainnya di sebuah Gereja. Suatu hari, dia menemukan bahwa saudaranya, Owen Pace (Stephen Moyer), terluka parah oleh serangan vampir dan telah menewaskan adik iparnya yang juga mantan kekasihnya, Shannon (Mädchen Amick), sekaligus keponakannya bernama Lucy (Lily Collins) telah diculik. Hicks (Cam Gigandet), seorang polisi yang juga kekasih dari keponakannya, meminta bantuannya untuk melacak keberadaan Lucy. Priest tahu bahwa ia harus berjuang melawan para vampir, namun pihak Klerus yang dipimpin oleh Monsignor Orelas (Christopher Plummer), tidak percaya kalau ada serangan vampir dan dengan tegas menolaknya. Oralas juga memerintahkan Priest untuk tidak mengambil tindakan apapun, namun dengan kecewa Priest menentang keputusan tersebut dan akan melakukannya sendiri. Orelas kemudian mengirim empat Priest lainnya termasuk Priestess (Maggie Q), seorang mantan kawan Priest untuk melacaknya, menangkapnya dan membawanya kembali hidup atau mati.

Priest dan Hicks kemudian melakukan perjalanan dan mereka tiba di Reservasi Nightshade, tempat di mana manusia telah terinfeksi oleh vampir yang disebut familiar, yang tinggal bersama sejumlah vampir yang masih hidup. Setelah pertarungan sengit melawan familiar dan vampir, keduanya menemukan bahwa vampir telah berlindung di Sola Mira, tempat sarang vampir di mana Priest pernah kehilangan beberapa Priest temannya ketika melakukan sebuah misi yang gagal. Di sana mereka bertemu dengan Priestess, yang telah memutuskan untuk membantunya. Mereka bertiga kemudian menemukan bahwa para vampir telah membentuk pasukan baru dan menggali gunung untuk membuat terowongan yang cukup besar untuk keluar menuju kota bernama Jericho. Di kota tersebut, sebuah kereta lapis baja tiba, yang akan melepaskan ratusan populasi vampir oleh seorang pimpinan mereka yang kuat dan misterius yang mengakui dirinya sebagai mantan Priest bernama Black Hat (Karl Urban). Black Hat kemudian menawarkan ketiga Priest lainnya yang juga telah tiba di kota itu kesempatan untuk bergabung dengannya, namun mereka menolaknya dan Black Hat segera membunuh mereka semua.

Priest, Priestess, dan Hicks akhirnya tiba dan menemukan kota telah kosong, dan juga menemukan ketiga Priest disalibkan setelah mereka dibunuh. Kaget dan bingung apa yang telah terjadi, Priest akhirnya menyadari bahwa vampir telah menggunakan kereta api untuk perjalanan mereka di siang hari dan menyerang manusia di malam harinya. Mereka juga menyadari bahwa lintasan rel berakhir di kota-kota yang bertembok dan tidak ada matahari di kota tersebut karena awan besar yang dihasilkan oleh pabrik. Menyadari bahwa menyerangan terhadap vampir akan sulit tanpa ada matahari, Priest dan kedua rekannya memutuskan untuk menghentikan kereta sebelum tiba di kota.

Sementara Priestess menanam bom di lintasan kereta, Priest dan Hicks memasuki kereta untuk menghadapi Black Hat beserta para vampir dan familiar. Black Hat dapat mengalahkan mereka dan mengungkapkan bahwa ia adalah salah satu diantara para Priest yang gagal melakukan misi di Sola Mira sebelumnya. Dia juga mengungkapkan bahwa setelah ia ditangkap, ratu vampir telah memberikan darahnya, yang mengubahnya menjadi manusia-vampir hibrida pertama dan telah meningkatkan kemampuan supernya. Black Hat kemudian meminta Priest untuk bergabung dengannya, namun dia menolak dan melawannya. Setelah itu, Black Hat mengungkapkan kepada Lucy bahwa Priest adalah ayahnya. Sementara Priestess bertempur dengan beberapa familiar yang mencoba untuk menghentikannya meledakkan rel, dan dia menemukan bahwa detonatornya telah dihancurkan. Dia kemudian menempatkan bahan peledak di motornya dan melajunya dengan cepat menuju kereta. Ledakan yang dihasilkan akhirnya dapat membunuh vampir dan tampaknya juga membuh Black Hat sebelum Hicks, Priest, Priestess, dan Lucy dapat melarikan diri.

Priest kemudian kembali ke kotanya dan kembali menghadap Orelas. Dia mengatakan kepadanya bahwa kereta terbakar berisi ratusan mayat para vampir, di mana dia membuktikannya dengan melemparkan salah satu kepala vampir ke lantai. Namun Orelas masih tidak mempercayainya dengan menyatakan bahwa perang telah berakhir. Priest berjalan keluar dengan berbalik menyatakan bahwa perang baru saja dimulai.

Tuesday, May 3, 2011

Prom (2011)

Apabila melihat judulnya, maka sedikit banyak telah tergambar kisah apa yang akan ditawarkan oleh Prom. Film komedi yang ditulis oleh Katie Wech ini akan menyorot tentang masa-masa kelulusan yang merupakan sebuah momen penting bagi para remaja ini digawangi oleh sutradara yang telah sering menggarap film tentang kehidupan remaja; Joe Nussbaum. Sebelumnya, sutradara yang menembus industri perfilman Hollywood berkat film pendek George Lucas in Love (1999) ini pernah menyutradarai dua film remaja lainnya, yaitu Sleepover (2004) yang merupakan debut film panjangnya, serta Sydney White (2007) yang merupakan modernisasi kisah Snow White.

Film dengan biaya produksi hanya sebesar $8 juta ini sempat digadang-gadang sebagai pengganti franchise High School Musical. Namun berbagai berita menyesatkan tersebut mulai reda setelah pihak studio; Walt Disney, mengeluarkan beberapa hal terkait promo dari film ini, termasuk inti cerita yang ada. Walaupun sama-sama berseting SMA, Prom jelas bukanlah film yang berupaya menggantikan High School Musical. Hal ini jelas terlihat dari genre yang diusung, di mana film yang rencananya rilis pada 29 April ini tidak mengusung genre musikal yang menjadi jualan utama dari franchise yang berangkat dari film TV tersebut.

Untuk film terbarunya ini, Nussbaum menggaet bintang-bintang yang namanya mungkin masih asing di telinga publik. Sebut saja aktris Aimee Teegarden yang di tahun 2011 juga disibukkan dengan film Scream 4, aktris cantik yang mencuri perhatian berkat penampilannya di empat episode serial ternama Prison Break; Danielle Campbell, serta aktor Nicholas Braum yang merupakan salah satu bintang utama dari serial televisi 10 Things I Hate About You. Ketika dirilis pada 29 April 2011, film ini hanya meraup total pemasukan sebesar $10,130,219 untuk pemutarannya di seluruh dunia.

Sinopsis

Ada ratusan malam selama SMA tapi hanya satu malam yang benar-benar jadi malam yang sakral buat semua siswa. Malam Prom alias malam pesta dansa adalah sesuatu yang tak mungkin dilewatkan. Setelah melewati malam ini semuanya akan berubah. Masa depan harus ditentukan. Cinta yang terbina mungkin mengalami guncangan sementara cinta baru mungkin bersemi. Detik demi detik menjelang malam pesta dansa adalah detik-detik yang sangat menegangkan. Tak ada yang ingin melewatkan malam ini. Semua ingin malam ini jadi malam yang paling berkesan selama SMA. Bukan hanya itu, malam ini mungkin jadi malam paling berkesan sepanjang hidup mereka. Rasa gelisah, excited, gundah, semuanya berbaur menjadi satu. Buat Nova Prescott (Aimee Teegarden), detik-detik menjelang Prom adalah sebuah perjuangan panjang untuk melawan keinginannya untuk mendekati Jesse (Thomas McDonell) yang sepertinya bakal jadi penghalang buatnya menikmati malam pesta dansa. Di saat yang sama, Mei (Yin Chang) dan Tyler (De'Vaughn Nixon) ternyata punya satu rahasia yang belum terungkap. --source: berbagai sumber--

Percy Jackson & the Olympians: The Lightning Thief (2010)

Percy Jackson & the Olympians: The Lightning Thief merupakan sebuah film petualangan fantasi ditahun 2010 yang disutradarai oleh Chris Columbus dan ditulis oleh Craig Titley dan Joe Stillman. Film ini diadaptasi dari The Lightning Thief, novel pertama dari seri Percy Jackson & The Olympians karya Rick Riordan. Film ini dibintangi oleh Logan Lerman, Brandon T. Jackson dan Alexandra Daddario sebagai peran utama, yang juga menampilkan artis terkenal lainnya termasuk Pierce Brosnan, Sean Bean, Rosario Dawson, Serinda Swan dan Uma Thurman. Film ini diproduseri oleh Columbus sendiri bersama Michael Barnathan dan Karen Rosenfelt, dan dirilis ke bioskop pada tanggal 12 Februari 2010 oleh distributor 20th Century Fox.

Berkali-kali orang-orang di industri film Hollywood mencoba untuk menggeser kepopularitasan dari franchise Harry Potter, namun sampai saat ini sepertinya belum ada yang bisa melakukannya. Tidak bisa disangkal jika franchise tersebut memang menjadi standar sebuah film bertema fantasy seperti ini dan mencoba mengikuti langkah franchise Harry Potter memang punya risiko yang cukup tinggi karena bila gagal, maka tamat sudah kemungkinan untuk membuat sekuelnya. Saat mendengar kabar kalau film ini bakal disutradarai oleh Chris Columbus, muncul pertanyaan, Apakah kali ini franchise Harry Potter akan benar- benar tumbang? Bagaimana tidak, Columbus adalah orang yang membidani kelahiran dua film pertama Harry Potter dan menjadikan film tersebut jadi punya masa depan cerah. Jawabnya ternyata masih sama dalam kasus- kasus sebelumnya, franchise tersebut masih tak terkalahkan.

Sejujurnya, film ini punya potensi cukup besar. Pertama film ini mencampur adukkan antara kehidupan nyata dengan mitologi Yunani yang notabene sudah sangat akrab dengan para penggemar film. Kedua, casting film ini juga sudah tepat. Logan Lerman sebagai pemeran utama masih bisa mengimbangi permainan Pierce Brosnan, Sean Bean, dan Uma Thurman yang memang bermain apik dalam film ini. Sayang sepertinya naskah memang kurang 'rapat'. Masih ada beberapa celah yang membuat karakter yang ditampilkan jadi terasa kurang solid. Sebagai tontonan keluarga, film ini sepertinya masih cocok tapi untuk bisa menembus batasan-batasan seperti yang dilakukan franchise Harry Potter sepertinya masih perlu kerja keras lagi.

Alur Cerita

Di atas gedung Empire State Building, Zeus (Sean Bean) dan Poseidon (Kevin McKidd) bertemu di mana Zeus mengatakan kalau kekuasaan petir-nya telah dicuri, dan dia mengatakan bahwa putra setengah-dewa dari Poseidon yaitu, Percy Jackson (Logan Lerman), yang dituduh sebagai pencurinya. Zeus menyatakan kalau Percy tidak mengembalikannya dalam waktu yang ditentukan, para dewa di langit terancam akan saling berperang yang mengakibatkan hancurnya alam semesta. Percy sendiri adalah seorang remaja yang memiliki kesulitan belajar disekolah, namun dia memiliki kemampuan unik yang dapat bernafas dalam air dalam waktu yang lama.

Sementara di sekolahan dalam acara mengunjungi museum lokal, Percy diserang oleh Fury yang menyamar sebagai seorang guru yang menuntutnya untuk mengembalikan kekuasaan petir Zeus. Lalu dia dikejar oleh sahabat terbaik Percy, Grover Underwood (Brandon T. Jackson) dan gurunya Mr. Brunner (Pierce Brosnan), keduanya muncul untuk menolongnya. Setelah kejadian tersebut, Brunner menyuruh Grover mengajak Percy dan ibunya, Sally Jackson (Catherine Keener), keluar dari rumahnya untuk menuju kamp khusus bagi manusia setengah-dewa, sebelum terjadi kejadian yang tidak diinginkan lagi. Sally meninggalkan suaminya, Gabe Ugliano (Joe Pantoliano), ayah tiri Percy yang memiliki kebiasaan mabuk dan menyuruh-nyuruh ibunya saat dirumah. Namun dalam perjalanan, Percy, Grover dan Sally diserang oleh Minotaur yang muncul untuk membunuh Sally. Saat itulah, Percy baru mengetahui kalau Grover adalah setengah-dewa yang berusaha menjaganya. Percy membunuh Minotaur yang telah mengambil ibunya dengan tanduknya sendiri, kemudian Percy pingsan karena shock tanpa bisa menyelamatkan ibunya.

Tiga hari kemudian, Percy bangun di kamp tersebut, dan mengetahui kalau dia adalah putra dari Poseidon, dan baru tahu kalau Mr. Brunner sebenarnya adalah Centaur (manusia berbadan kuda) yang bernama Chiron. Chiron menyarankan Percy untuk pergi ke Gunung Olympus untuk meyakinkan Zeus bahwa dia tidak bersalah. Percy mulai melakukan pelatihan untuk menggunakan kekuatan setengah dewa-nya yang dapat memanipulasi air, dan mengenal sesamanya termasuk Annabeth Chase (Alexandra Daddario), putri Athena, dan Luke Castellan (Jake Abel), putra Hermes.

Setelah membantu dalam latihan tim, Percy dikunjungi oleh penampakan pamannya, dewa Hades (Steve Coogan) yang menyatakan bahwa ibunya sekarang masih bersamanya di Underworld, dan dia akan dikembalikan dengan selamat jika Percy bisa menyerahkan kekuasaan petir milik Zeus. Percy kemudian memutuskan untuk pergi ke Underworld bersama dengan Grover dan Annabeth. Sebelum pergi mereka mengunjungi Luke yang memberi mereka peta yang dapat menunjukkan tempat tiga mutiara yang dapat mereka gunakan untuk melarikan diri dari Underworld, juga memberikan sebuah perisai tua dan sepasang sepatu bersayap Luke yang ia curi dari ayahnya.

Ketiganya pergi mencari mutiara pertama yang ada di sebuah pusat taman tua yang telah dihuni oleh Medusa (Uma Thurman), dewi jahat berambut ular yang memiliki kemampuan merubah sesuatu menjadi batu. Lalu mereka menghadapi Medusa yang mencoba untuk membunuhnya. Namun, Medusa dapat dikalahkan dengan dipenggal kepalanya oleh Percy, yang kemudian kepalanya diambil untuk digunakan senjata pada misi mereka selanjutnya.

Mereka menemukan mutiara kedua di Musium Parthenon di Nashville, tapi mereka harus berhadapan dulu dengan Hydra, monster berbentuk naga yang memiliki 9 kepala. Percy menggunakan sepatu bersayap-nya untuk mendapatkan mutiara yang menempel di mahkota Patung Athena di musium tersebut, dan Grover mengalahkan Hydra menggunakan kepala Medusa untuk merubahnya menjadi batu.

Dan mutiara ketiga terletak di Las Vegas di Casino Lotus, dimana mereka disana memakan jamuan tanaman teratai yang bisa melupakan tujuan mereka berada di sana hingga beberapa hari. Sampai mereka sadar kembali dan berusaha melarikan diri dengan menghadapi beberapa Lotus si Pelahap. Dengan ketiga mutiara di tangan mereka, Percy, Grover dan Annabeth lalu menuju Underworld yang terletak di Hollywood.

Mereka bertemu dewa Hades dan istrinya Persephone (Rosario Dawson), dan Hades mengeluarkan Sally dari perangkapnya dan menemukan petir Zeus yang tersembunyi di balik perisai Luke yang dibawa Percy. Dengan demikian, terungkap bahwa Luke yang mencuri petir Zeus. Persephone merebut petir tersebut dari tangan Hades untuk menghindar dari keabadiannya menghabiskan hidup bersamanya, dan petir tersebut diserahkan pada Percy untuk dikembalikan kepada Zeus. Namun, karena mereka hanya memiliki tiga mutiara, hanya Percy, Annabeth dan Sally yang bisa pergi, sementara Grover tetap tinggal dengan Persephone. Saat Percy, Annabeth dan Sally berada di Empire State Building, mereka diserang oleh Luke, yang ingin menghancurkan Gunung Olympus dengan tujuan agar keturunan para dewa (setengah manusia) bisa menjadi penguasa baru untuk menggantikan para dewa. Setelah pertarungannya di Manhattan, Percy dapat mengalahkan Luke dan mengembalikan petir kepada Zeus. Ditempat para dewa-dewa tersebut, Percy akhirnya bertemu dengan ayah kandungnya, Poseidon.