Friday, September 2, 2011

The Way Back (2010)

The Way Back merupakan sebuah film drama/perang ditahun 2010 yang disutradarai dan diproduseri oleh Peter Weir. Film yang naskahnya juga ditulis oleh Weir bersama Keith Clarke ini diadaptasikan dari sebuah buku berjudul 'The Long Walk' karya Slawomir Rawicz, yang menceritakan tentang sekelompok tahanan yang melarikan diri dari kamp penjara Gulag di Siberia selama Perang Dunia II. Film ini dibintangi oleh Jim Sturgess, Colin Farrell, Ed Harris, Saoirse Ronan, Mark Strong, Dragoş Bucur dan Gustaf Skarsgård, dan dirilis pada tanggal 29 Desember 2010 di Amerika Serikat.

Film seperti ini memang 'menyita perhatian'. Bagaimana tidak, dengan janji dibuat berdasarkan kisah nyata saja sudah cukup menarik perhatian, apalagi film ini berkisah tentang bagaimana manusia bisa bertahan saat dihadapkan ganasnya alam. Itu pun masih ada bonus sederet bintang besar yang pastinya bakal menyajikan akting yang prima. Soal akting memang tak ada yang perlu dikomentari dari para aktor dan aktris yang bermain di film ini. Sturgess, Farrell, Harris, Ronan, dan Strong jelas bukan nama baru di dunia akting. Dan tak percuma juga nama besar yang mereka sandang itu karena nyatanya, akting mereka dalam film arahan Peter Weir ini memang bagus.

Menyaksikan film ini di layar kecil mungkin tiak akan terlalu memuaskan karena pemandangan yang diambil sebagai latar belakang memang benar-benar indah. Meskipun digambarkan betapa ganasnya alam yang harus dilewati para karakter ini namun di saat yang sama sang sutradara juga menampilkannya sebagai sebuah keindahan yang sulit digambarkan. Memang nyaris tak ada cacat pada film ini. Kalaupun ada kekurangan, barangkali adalah, dalam durasi 133 menit, deretan adegan yang disajikan sang sutradara ini mulai sedikit memunculkan rasa jenuh walaupun tak terlalu parah.

Dalam film ini, jangan bayangkan kita akan disuguhkan drama penjara layaknya di film The Shawshank Redemption (1994), kenyataannya di film ini porsi yang memotret kehidupan di kamp penjara Gulag bisa dibilang hanya sebagai pelengkap, hanya untuk memperkenalkan kita dengan satu persatu karakter para tahanan yang mencoba melarikan diri. Gulag pun disini tidak sekejam apa yang saya bayangkan diawal (mungkin karena ingin mengejar rating PG-13). Namun Gulag disini terkesan lebih bersahabat ketimbang film-film yang berbasis kamp-kamp konsentrasi milik Nazi, sang sutradara mungkin ingin melewati (tidak memasukkan) bagian-bagian kekejaman penjara, seperti perkelahian antara tahanan atau penjaga penjara yang biasanya bertindak kejam. Penjaga penjara pun disini diperlihatkan begitu soft. --source: kapanlagi.com, Flick Magazine, Wikipedia--

Alur Cerita

Pada tahun 1939, Janusz (Jim Sturgess), seorang tahanan Polandia yang diinterogasi oleh Petugas Soviet (Zahary Baharov). Janusz menolak untuk mengakui kesalahannya. Istrinya (Sally Edwards) akhirnya dibawa ke ruangan dan dipaksa untuk membuat pernyataan, dengan menangis dia menyatakan kalau suaminya kritis terhadap pemimpin rakyat Soviet dan telah menjadi mata-mata untuk kekuatan asing. Janusz kemudian dijatuhi hukuman 20 tahun penjara di kamp penjara di Gulag.

Setahun kemudian, Janusz bertemu teman sesama tahanan lainnya termasuk: Mr. Smith (Ed Harris), seorang Amerika yang penyendiri; Khabarov (Mark Strong), seorang bekas aktor; Valka (Colin Farrell), seorang penjahat dari Rusia; Tomasz (Alexandru Potocean), seorang yang mahir menggambar dan juga koki yang handal; Kazik (Sebastian Urzendowsky), seorang pemuda yang mengalami kebutaan malam; Voss (Gustaf Skarsgård), seorang pendeta asal Latvia; dan Zoran (Dragos Bucur), seorang yang pintar melawak dari Yugoslavia.

Khabarov mengatakan pada Janusz bahwa ia memiliki rencana untuk melarikan diri dari kamp. Jalan yang diusulkan Khabarov adalah arah menuju perbatasan Mongolia yang melewati Danau Baikal. Mr. Smith mengatakan pada Janusz bahwa Khabarov telah berfantasi tentang keinginannya untuk melarikan diri dalam rangka untuk meningkatkan tenaga dan semangatnya sendiri, dan menurut Smith bahwa melarikan diri adalah hal yang mustahil. Namun Janusz tetap mempertahankan tekadnya.

Suatu hari saat terjadi badai salju, Janusz memutuskan untuk memanfaatkan badai tersebut untuk melakukan rencananya melarikan diri. Smith, Valka, Zoran, Voss, Tomasz, dan Kazik akhirnya lolos bersamanya. Pada malam pertama saat mencari kayu bakar, Kazik hilang karena kebutaan malam-nya dan akhirnya dia ditemukan mati membeku. Keesokan harinya kelompok menguburnya dengan merayakan fakta bahwa ia mati sebagai orang yang merdeka.

Hal ini tidak lama setelah keberangkatan kelompok menjadi tersesat. Janusz kemudian memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mencari danau sendiri, dan dia mengatakan ke yang lainnya ia akan kembali setelah menemukan danaunya. Setelah tiga hari perjalanan melalui Padang Siberia, Janusz akhirnya melihat danau dari atas tebing, dan dia kembali ke teman-temannya, dimana ia hampir mati karena kelelahan.

Ketika mencapai Danau Baikal, mereka bertemu Irena (Saoirse Ronan), seorang gadis Polandia yang memberitahu mereka bahwa dia melarikan diri dari pertanian kolektif Rusia dan berasal dari sebuah desa di luar Warsawa, di mana orang tuanya dibunuh oleh tentara Rusia. Smith tahu bahwa apa yang dia ceritakan tidak benar, karena dia mengetahui bahwa Warsawa adalah wilayah kekuasaan Jerman, dan Rusia tidak pernah mencapai lingkungan tersebut. Namun Smith mengerti bahwa gadis itu mencoba untuk mengarang cerita dalam rangka untuk menyembunyikan pengalamannya yang lebih tragis, dan mengampuninya.

Akhirnya kelompok mencapai perbatasan Mongolia-Rusia, tapi Valka memutuskan untuk tinggal di Rusia, karena meski dia telah di penjara disana, ia masih melihat Rusia sebagai tanah airnya.

Mereka akhirnya sampai di Ulanbator, sebuah ibukota di Mongolia, namun segera mereka menjadi takut saat menyadari bahwa kota tersebut sudah dikuasai oleh komunis, dan mereka tidak akan aman di sana. Karena situasi ini, mereka memutuskan terus ke selatan menuju ke China dengan melewati Pegunungan Himalaya untuk menuju India dan melintasi panasnya Gurun Gobi.

Saat mereka menyeberangi gurun, mereka kehabisan makanan dan minuman, tetapi mereka segera menemukan sebuah sumur. Mereka pun membawa persediaan air sebanyak mungkin untuk melanjutkan perjalanan, namun serangan badai pasir telah membuat mereka kehilangan persediaan air yang di bawanya. Saat mereka menyeberangi gurun, persediaan air habis dan tubuh mereka mulai lemah serta lecet karena sengatan matahari. Irena berulang kali runtuh dan akhirnya meninggal.

Mereka berlima kemudian meneruskan perjalanan sampai akhirnya Tomasz pun meninggal kelelahan, dan Smith kehilangan semangat untuk hidup. Malam itu, sementara Zoran dan Voss melanjutkan perjalanan, Janusz tetap berada di belakang bersama Smith yang tampaknya sudah sekarat. Smith kemudian dapat bergabung kembali dengan mereka untuk melanjutkan perjalanan, dan keesokan harinya mereka menemukan sebuah sungai air kecil untuk menyelamatkan mereka dari dehidrasi.

Mereka akhirnya sampai di lereng-lereng pegunungan Himalaya, dan disaat beristirahat di atas batu, mereka ditemukan oleh seorang Sherpa (An-Zung Le) yang menuntun mereka ke sebuah biara di dekatnya. Mereka pun mendapatkan kembali kekuatannya, namun mereka diberitahu oleh para seorang bhikkhu bahwa mereka tidak dapat mencapai India dengan aman sampai musim semi datang. Smith kemudian memutuskan untuk meneruskan perjalanan sendiri ke Lhasa di mana ada misi militer Amerika yang akan memungkinkan dia untuk kembali ke Amerika Serikat.

Meskipun badai salju yang tak terduga bisa menyulitkan mereka, Janusz bersikeras untuk melanjutkan perjalanan. Segera, mereka sampai di perbatasan Nepal, di mana mereka disambut hangat oleh penduduk setempat.