Wednesday, August 17, 2011

Snow White and the Seven Dwarfs (1937)

Snow White and the Seven Dwarfs merupakan sebuah film animasi ditahun 1937 yang diproduksi oleh Walt Disney dan diadaptasikan dari sebuah dongeng klasik berjudul sama karya Brothers Grimm. Film yang menampilkan suara dari para bintang diantaranya Adriana Caselotti, Lucille La Verne, Harry Stockwell, Pinto Colvig dan Roy Atwell ini dirilis pada tanggal 21 Desember 1937 dan didistribusikan oleh RKO Radio Pictures. Film ini merupakan salah satu film yang memasuki peringkat 49 daftar American Film Institute yakni daftar '100 film Amerika terbaik sepanjang masa' sejak tahun 1997. Cerita film ini diadaptasi oleh para seniman "storyboard" diantaranya Dorothy Ann Blank, Richard Creedon, Merrill De Maris, Otto Englander, Earl Hurd, Dick Rickard, Ted Sears dan Webb Smith. David Hand merupakan sutradara pengawas, sedangkan William Cottrell, Wilfred Jackson, Larry Morey, Perce Pearce, dan Ben Sharpsteen sebagai sutradara yang ditandai dalam individual film. --source: Wikipedia--

Alur Cerita

Pada suatu ketika, seorang putri cantik bernama Putri Salju (Adriana Caselotti) hidup bersama ibu tirinya, Ratu Grimhilde (Lucille La Verne), seorang Ratu yang diasumsikan telah mengambil alih kerajaan setelah kematian ayahnya. Karena kecantikan Putri Salju telah mengalahkan kecantikannya, Ratu lalu memakaikan baju lusuh padanya dan memaksanya bekerja sebagai pelayan Istana. Tiap hari Ratu yang congkak bertanya pada Cermin Ajaib (Moroni Olsen), "Cermin Ajaib di dinding, siapakah yang paling cantik dari semuanya?". Cermin menjawab, "Bagindalah yang paling cantik". Putri Salju pun selamat dari rasa iri Ratu yang kejam. Selama bertahun-tahun Cermin selalu menjawab seperti itu dan membuatnya senang.

Setelah waktunya tiba, Cermin Ajaib mengatakan kepada Ratu bahwa sekarang Putri Salju adalah yang tercantik di seluruh negeri. Cemburu, Ratu memerintahkan seorang pemburu (Stuart Buchanan) untuk membawa Putri Salju ke hutan dan membunuhnya. Untuk memastikan dia tidak gagal, Ratu menuntut pemburu membawa pulang jantung Putri Salju dalam kotak permata sebagai bukti kematiannya. Setelah pemburu bertemu, dia tak tega membunuhnya, dan memutuskan untuk tidak menyakitinya. Sambil menangis dia memohon pengampunan, yang mendesak Putri Salju untuk melarikan diri dan bersembunyi di hutan dan menyuruhnya tidak pernah kembali. Pemburu kemudian membawa jantung babi sebagai gantinya.

Di dalam hutan, sang Putri berteman dengan para makhluk hutan dan membawanya ke sebuah pondok di hutan. Melihat tujuh kursi kecil di ruang makan pondok yang kotor dan berantakan tersebut, Putri Salju mengasumsikan bahwa pondok itu adalah rumah dari tujuh anak yatim piatu. Tapi, sebenarnya pondok tersebut milik dari tujuh kurcaci yaitu: si pemimpin dari para kurcaci bernama Doc (Roy Atwell), si pemarah bernama Grumpy (Pinto Colvig), si kurcaci yang selalu tertawa bernama Happy (Otis Harlan), si tukang ngantuk bernama Sleepy (Pinto Colvig), si pemalu bernama Bashful (Scotty Mattraw), si tukang bersin bernama Sneezy (Billy Gilbert), dan si lugu bernama Dopey (Eddie Collins), yang semuanya bekerja di sebuah tambang dekat rumahnya. Saat pulang, mereka terkejut menemukan pondok mereka telah bersih dan menduga bahwa penyusup telah masuk kedalam rumah mereka. Ketujuh kurcaci kemudian menemukan Putri Salju yang tertidur tempat tidur mereka, dan dia pun terbangun untuk menemukan para kurcaci di sisi tempat tidurnya yang memperkenalkan dirinya. Ketujuh kurcaci akhirnya menyambutnya di rumah mereka setelah mengetahui Putri Salju bisa memasak dan membersihkan rumahnya. Dia memulai hidup barunya dengan memasak, membersihkan dan menjaga rumah untuk kurcaci. Sementara ketujuh kurcaci menambang untuk mencari perhiasan, malamnya mereka bersama bernyanyi, bermain musik dan menari.

Sementara itu, sang Ratu menemukan bahwa Putri Salju masih hidup ketika Cermin Ajaib mengatakan lagi bahwa Putri Salju adalah yang tercantik di negeri itu. Menggunakan sihirnya untuk menyamar sebagai wanita tua, Ratu membuat ramuan bernama "Kematian dalam Tidur" dan mencelupkan buah apel kedalam ramuan itu hingga buah apel menjadi merah segar. Ratu kemudian menjelaskan bahwa mata Putri Salju akan tertutup selamanya pada kematian dalam tidurnya jika ia memakan walau satu gigitan dari apel tersebut. Kematian dalam tidurnya hanya dapat dibangkitkan dengan "ciuman cinta pertama". Ratu menyatakan hal itu tidak membahayakan rencananya, karena kurcaci tidak akan mampu untuk membangkitkannya, dan akan mengira ia sudah mati, sehingga dia akan "dikubur hidup- hidup". Ratu kemudian pergi ke pondok saat para kurcaci pergi, dan dia berhasil membujuk Putri Salju untuk menggigit apel beracun tersebut. Putri Salju akhirnya jatuh tertidur dan Ratu berseru "Sekarang saya adalah perempuan tercantik di negeri ini!". Para kurcaci yang diperingatkan oleh binatang hutan yang mengenalinya, mengejar Ratu diatas tebing. Dia mencoba untuk menjatuhkan batu besar dari tebing untuk menimpah mereka, namun sambaran petir ke tebing tempat Ratu berdiri menyebabkan runtuh. Dia pun jatuh pada kematiannya, dan tubuhnya hancur oleh batu.

Para kurcaci kembali ke pondok mereka dan menemukan Putri Salju yang tampaknya sudah meninggal. Begitu cantik meski dalam kematian, hingga para kurcaci tak tega menguburnya. Mereka membuat peti dari kaca dan emas serta tetap berjaga-jaga di sisinya. Beberapa waktu kemudian, seorang Pangeran (Harry Stockwell) yang sebelumnya pernah bertemu dan jatuh cinta dengan Putri Salju mendengar ada gadis yang tidur dalam peti kaca. Terpikat oleh kecantikannya, dia menciumnya, yang menghilangkan mantra dan membangkitkannya. Para kurcaci dan semua binatang bergembira hingga Pangeran membawa Putri Salju ke istananya yang bersinar. Dan mereka hidup berbahagia selamanya.