Wednesday, May 4, 2011

Priest (2011)

Tidak hanya mengincar manga dari Jepang, materi manhwa (komik dari Korea) juga rupanya tidak luput untuk dijadikan sasaran untuk dijadikan sumber film Hollywood. Itulah tepatnya yang dapat ditemui dalam film aksi rilisan Screen Gems ini, yang diadaptasi dari sebuah komik berjudul sama karya Min-Woo Hyung. Film ini juga merupakan kali kedua aktor Paul Bettany memainkan tokoh yang memiliki kekuatan supranatural, setelah sebelumnya memerankan sosok malaikat dalam film Legion (2010).

Konon tahun 2011 akan lebih semarak dari pada tahun 2010. Hal ini tak lepas dari film-film superhero dan sekuel berbiaya tinggi yang diharapkan sanggup memuaskan penonton dengan cara menggunakan efek komputer canggih. Tentu saja film-film seperti itu ditunggu kehadirannya. Namun, di tengah film-film "meriah" tersebut, biasanya akan hadir pula beberapa film berbujet kecil sebagai penggembira yang berharap menjadi kuda hitam di box office dan menjadi perbincangan bertahun-tahun kemudian. Di tahun 2011, Priest merupakan sebuah film yang patut diperhitungkan di sekitar musim panas. Meski dari segi promosi kurang gencar karena terbatasnya biaya, film ini tetap layak ditunggu. Bukan karena bintangnya, melainkan disebabkan film ini diangkat dari komik populer dari Korea Selatan. Seharusnya, versi film ini tayang tahun 2010, tetapi kemudian terus diundur sampai secara mengejutkan pihak studio dengan percaya diri menaruhnya di jadwal awal musim panas, yaitu bulan Mei 2011.

Realisi proyek film ini sempat mengalami perjalanan yang cukup berliku. Proses pengembangan film ini sebenarnya sudah mulai dirintis sejak tahun 2005, kala pihak studio membeli skrip yang ditulis Cory Goodman. Setahun kemudian, sempat tersiar kabar bahwa sineas Andrew Douglas tertarik menyutradarai film ini dan aktor Gerard Butler sebagai pemeran utamanya. Di tahun 2009, Douglas mundur dari proyek ini dan sineas yang sebelumnya mengarahkan Legion; Scott Stewart ditunjuk sebagai penggantinya, sedangkan posisi Butler diganti Bettany, sekaligus menandai kolaborasi kedua Stewart-Bettany, pasca film Legion. Usai tahapan syuting, bukan berarti permasalahan selesai begitu saja. Entah disebabkan hasilnya masih dinilai kurang memuaskan, dikarenakan perhitungan strategis guna di masa penayangannya bisa mendapat hasil maksimal, maupun proses konversi dari format 2D ke 3D, pihak studio berkali-kali melakukan perubahan jadwal tayang, sebelum akhirnya mantap memilih tanggal 13 Mei sebagai jadwal rilisnya. Perlu diinformasikan, bahkan sebelum perilisannya, film ini sudah sempat menuai kontroversi, berkenan dengan hasil adaptasi film layar lebarnya ini dinilai penggemar Priest melenceng jauh dari apa yang tertuang di kisah manhwa-nya.

Selain Bettany, film ini juga akan dibintangi oleh aktor pemeran Eomer dalam saga Lord of the Rings; Karl Urban, aktris yang mengawali film layar lebarnya ketika bermain dalam The Blind Side (2010); Lily Collins, aktor yang berperan sebagai James dalam Twilight (2008); Cam Gigandet, serta aktris yang menjadi tokoh utama dalam serial TV Nikita; Maggie Q. Dengan menghabiskan biaya produksi sebesar $60 juta, film ini 'hanya' berhasil meraup pendapatan sebesar $78,309,131 dari peredarannya di seluruh dunia. --source: majalah cinemags--

Alur Cerita

Bersetingkan dunia alternatif yang futuristik, dikisahkan antara umat manusia dengan kaum vampir telah saling berperang selama beberapa abad. Konflik ini tak hanya menghancurkan satu sama lain, tetapi dunia itu sendiri. Menghadapi kemusnahan tersebut, manusia hidup dalam kota hanya berpagar di bawah perlindungan sebuah Gereja. Hingga senjata pamungkas ditemukan, yaitu sekelompok pendeta yang disebut para Priest, pejuang dengan kekuatan luar biasa yang dilatih oleh Gereja untuk memerangi para vampir. Sebagian besar vampir tewas, sementara sisanya ditempatkan dalam reservasi. Karena takut akan kekuatan senjata yang mereka ciptakan, Klerus yang berkuasa memerintahkan pembubaran para Priest. Para mantan pejuang itu dikembalikan ke masyarakat, yang tak lagi membutuhkan mereka.

Pejuang veteran Priest (Paul Bettany), bertahan hidup tak menentu bersama manusia lainnya di sebuah Gereja. Suatu hari, dia menemukan bahwa saudaranya, Owen Pace (Stephen Moyer), terluka parah oleh serangan vampir dan telah menewaskan adik iparnya yang juga mantan kekasihnya, Shannon (Mädchen Amick), sekaligus keponakannya bernama Lucy (Lily Collins) telah diculik. Hicks (Cam Gigandet), seorang polisi yang juga kekasih dari keponakannya, meminta bantuannya untuk melacak keberadaan Lucy. Priest tahu bahwa ia harus berjuang melawan para vampir, namun pihak Klerus yang dipimpin oleh Monsignor Orelas (Christopher Plummer), tidak percaya kalau ada serangan vampir dan dengan tegas menolaknya. Oralas juga memerintahkan Priest untuk tidak mengambil tindakan apapun, namun dengan kecewa Priest menentang keputusan tersebut dan akan melakukannya sendiri. Orelas kemudian mengirim empat Priest lainnya termasuk Priestess (Maggie Q), seorang mantan kawan Priest untuk melacaknya, menangkapnya dan membawanya kembali hidup atau mati.

Priest dan Hicks kemudian melakukan perjalanan dan mereka tiba di Reservasi Nightshade, tempat di mana manusia telah terinfeksi oleh vampir yang disebut familiar, yang tinggal bersama sejumlah vampir yang masih hidup. Setelah pertarungan sengit melawan familiar dan vampir, keduanya menemukan bahwa vampir telah berlindung di Sola Mira, tempat sarang vampir di mana Priest pernah kehilangan beberapa Priest temannya ketika melakukan sebuah misi yang gagal. Di sana mereka bertemu dengan Priestess, yang telah memutuskan untuk membantunya. Mereka bertiga kemudian menemukan bahwa para vampir telah membentuk pasukan baru dan menggali gunung untuk membuat terowongan yang cukup besar untuk keluar menuju kota bernama Jericho. Di kota tersebut, sebuah kereta lapis baja tiba, yang akan melepaskan ratusan populasi vampir oleh seorang pimpinan mereka yang kuat dan misterius yang mengakui dirinya sebagai mantan Priest bernama Black Hat (Karl Urban). Black Hat kemudian menawarkan ketiga Priest lainnya yang juga telah tiba di kota itu kesempatan untuk bergabung dengannya, namun mereka menolaknya dan Black Hat segera membunuh mereka semua.

Priest, Priestess, dan Hicks akhirnya tiba dan menemukan kota telah kosong, dan juga menemukan ketiga Priest disalibkan setelah mereka dibunuh. Kaget dan bingung apa yang telah terjadi, Priest akhirnya menyadari bahwa vampir telah menggunakan kereta api untuk perjalanan mereka di siang hari dan menyerang manusia di malam harinya. Mereka juga menyadari bahwa lintasan rel berakhir di kota-kota yang bertembok dan tidak ada matahari di kota tersebut karena awan besar yang dihasilkan oleh pabrik. Menyadari bahwa menyerangan terhadap vampir akan sulit tanpa ada matahari, Priest dan kedua rekannya memutuskan untuk menghentikan kereta sebelum tiba di kota.

Sementara Priestess menanam bom di lintasan kereta, Priest dan Hicks memasuki kereta untuk menghadapi Black Hat beserta para vampir dan familiar. Black Hat dapat mengalahkan mereka dan mengungkapkan bahwa ia adalah salah satu diantara para Priest yang gagal melakukan misi di Sola Mira sebelumnya. Dia juga mengungkapkan bahwa setelah ia ditangkap, ratu vampir telah memberikan darahnya, yang mengubahnya menjadi manusia-vampir hibrida pertama dan telah meningkatkan kemampuan supernya. Black Hat kemudian meminta Priest untuk bergabung dengannya, namun dia menolak dan melawannya. Setelah itu, Black Hat mengungkapkan kepada Lucy bahwa Priest adalah ayahnya. Sementara Priestess bertempur dengan beberapa familiar yang mencoba untuk menghentikannya meledakkan rel, dan dia menemukan bahwa detonatornya telah dihancurkan. Dia kemudian menempatkan bahan peledak di motornya dan melajunya dengan cepat menuju kereta. Ledakan yang dihasilkan akhirnya dapat membunuh vampir dan tampaknya juga membuh Black Hat sebelum Hicks, Priest, Priestess, dan Lucy dapat melarikan diri.

Priest kemudian kembali ke kotanya dan kembali menghadap Orelas. Dia mengatakan kepadanya bahwa kereta terbakar berisi ratusan mayat para vampir, di mana dia membuktikannya dengan melemparkan salah satu kepala vampir ke lantai. Namun Orelas masih tidak mempercayainya dengan menyatakan bahwa perang telah berakhir. Priest berjalan keluar dengan berbalik menyatakan bahwa perang baru saja dimulai.