Rumus yang berlaku di Hollywood memang sulit diterapkan pada film-film buatan Asia. Kalau di Hollywood skenario, plot dan penokohan adalah sesuatu yang sangat penting, di Asia lain lagi, adegan justru adalah bagian utama yang mendapat porsi lebih. The Sorcerer and the White Snake ini juga bukan pengecualian, yang cukup mampu menghadirkan deretan adegan aksi yang memikat.
Cerita film ini adalah adaptasi dari kisah legendaris dari negeri China; Legend of the White Snake, mengenai cinta terlarang antara seorang pria sederhana baik hati dengan siluman ular yang mengambil bentuk sebagai wanita cantik. Film ini diarahkan oleh Ching Siu-tung, sineas yang melakukan debutnya kala menyutradarai A Chinese Ghost Story di tahun 1987.
Bagi penonton di negeri China, kisah ini setara dengan kisah Romeo and Juliet, dan tak ada yang original dari naskah yang ditulis oleh Charcoal Tan bersama Tsang Kan Cheung dan Szeto Cheuk Hon ini. Kalau Anda termasuk orang yang suka nonton film-film bertema sama, kisah yang ditawarkan film ini jelas bukan sesuatu yang asing. Namun di samping itu, masing-masing karakter yang hadir di film ini sangat minim untuk memberikan kesan dan juga jauh dari ikatan emosional sosok yang dimainkannya.
Aksi laga Jet Li jelas menjadi bagian penting dari film ini, di mana di tahun sebelumnya aktor kelahiran 1963 ini telah bermain di film Hollywood dalam The Expendables. Dari awal pun penonton sudah disuguhi pertunjukan mencengangkan yang melibatkan kemampuan bela diri Jet Li. Aksi ini juga tak berhenti di sini karena sepanjang perjalanan menuju ending, Anda masih akan menyaksikan banyak pertarungan seru antara sang biksu yang di perankannya dengan banyak siluman sakti.
Memang kalau dilihat dari jajaran para pemainnya, hanya Jet Li yang pernah menghiasi layar Hollywood, yang lainnya hanya bintang-bintang lokal. Diantaranya aktris cantik yang pernah bermain dalam Kung Fu Hustle (2004) dan disini akan berperan sebagai siluman ular putih: Eva Huang, aktor hongkong yang memerankan si tabib Xu Xian: Raymond Lam, aktris yang dikenal sebagai anggota grup band Twins dan akan berperan sebagai siluman ular hijau: Charlene Choi, aktor yang sebelumnya juga pernah bermain bersama Jet Li dalam Ocean Heaven (2010); Wen Zhang, serta aktris Taiwan yang lebih dikenal sebagai penyanyi; Vivian Hsu.
Suguhan lain yang juga sama pentingnya adalah CGI yang membuat sesuatu yang mustahil jadi mungkin. Namun kekuatan dalam film yang diputar pertama kali di Festival Film Venice pada 3 September 2011 ini tidak terletak pada efek visualnya, melainkan pada cerita legenda di mana kisah film ini didasarkan.
Alur Cerita
Biksu Abott Fahai (Jet Li) dan muridnya Neng Ren (Wen Zhang) dari Kuil Jin Shan menuju badai salju menggunakan pintu ajaib. Ice Harpy (Vivian Hsu), seorang wanita Siluman muncul dari puncak pegunungan yang mengungkapkan alasannya yang telah membunuh para pria di Bumi. Dan mereka pun mulai bertarung. Pada akhir pertarungan, Fahai dapat menangkapnya dengan menggunakan sebuah perangkap Siluman. Neng Ren kemudian ditugaskan untuk menahannya di Pagoda Lei Feng dengan menempatkannya ke dalam Lingkaran Sihir, tempat untuk memenjarakannya bersama siluman lain.
Sementara itu, dua sosok Siluman, Ular Hijau bernama Qingqing (Charlene Choi) dan saudaranya Ular Putih bernama Susu (Eva Huang), telah berkeliaran di pegunungan. Susu sekarang menjalani hidup tanpa beban setelah meditasinya selama 1000 tahun. Ketika mereka melihat seorang tabib muda bernama Xu Xian (Raymond Lam) sedang mencari dedaunan untuk herbal di kaki gunung, Qingqing menakut-nakutinya yang menyebabkan dia jatuh ke danau. Namun Susu mengambil bentuk sebagai manusia dan menolong Xu Xian, di mana dia memberi pernapasan untuk tambahan energi ke dalam tubuh pemuda itu guna menyelamatkannya. Ketika Xu Xian bangun dan memberitahu kejadian tersebut kepada teman-temannya, mereka hanya tertawa tidak mempercayainya.
Setelah menemukan korban dari para Siluman kelelawar (diperankan oleh Michelle Wai), Fahai dan Neng Ren meninggalkan kuil untuk menemukan siluman tersebut. Xu Xian kemudian bertemu mereka dan menawarkan naik perahunya untuk perjalanan menuju ke kota. Susu yang telah jatuh cinta kepada Xu Xian, memutuskan mengunjungi dunia manusia bersama Qingqing untuk menemuinya. Sementara sedang berjalan-jalan di kota, Qingqing menemukan Neng Ren dan membantunya menaklukkan Siluman kelelawar dengan mengungkapkan lokasinya. Neng Ren mampu mengalahkan siluman itu, namun dia tergigit yang kemudian diselamatkan oleh Fahai. Keesokan harinya, Neng Ren mulai berubah menjadi Siluman kelelawar dan memutuskan untuk kabur dari Kuil Jin Shan.
Setelah saling mengenal satu sama lain, Xu Xian menghabiskan malam bersama Susu di mana dia sendiri tidak tahu kalau wanita cantik yang telah menyelamatkan nyawanya adalah seorang Siluman. Karena itu pula, ia segera membalas cintanya dan akhirnya mereka menikah dengan di dampingi oleh Siluman Penyu (Wu Jiang) dan Siluman Kelinci (Miriam Yeung Chin Wah) yang menyamar sebagai kedua orangtua Susu. Tak ada yang tahu rahasia ini sampai kota tempat tinggal Xu Xian dilanda wabah aneh yang disebabkan oleh para Siluman serigala. Xu Xian yang biasanya selalu bisa mengobati warga di sana pun tak bisa berbuat apa-apa lagi. Susu yang memiliki kekuatan supranatural sepertinya tak mau tinggal diam, ia lantas menggunakan kekuatannya dengan menambahkan unsur penting ke dalam obat racikan suaminya untuk menyelamatkan seisi kota dari wabah, di mana dia sendiri dapat kehilangan esensi penting dari dirinya. Sayangnya, ini membuat penyamaran Siluman Ular Putih terbongkar, dan tak berapa lama kemudian Fahai muncul. Karena mengetahui Susu telah berbuat baik terhadap manusia, sang Biksu tidak menangkapnya, yang hanya memperingatkan kalau dia secara tidak langsung telah melukai Xu Xian karena keduanya berasal dari dunia berbeda. Fahai kemudian memberi kesempatan kepadanya untuk meninggalkan Xu Xian, dan jika tidak, dia takkan diampuni.
Lalu datanglah Festival Perahu Naga di mana keluarga China meminum anggur sebagai tradisi festival untuk menghindari gigitan ular. Dalam perayaan tersebut, Xu Xian juga membuat istrinya minum anggur, dan segera berubah menjadi ular putih besar. Sementara itu, Fahai tiba untuk menundukkan Ular Putih. Dalam kebingungan itulah, Xu Xian menggunakan pisau roh yang sebelumnya diberikan oleh Fahai untuk melukai Siluman yang adalah istrinya sendiri itu. Si Ular Putih pun kabur dengan cedera serius.
Xu Xian yang baru mengetahui identitas sebenarnya sang istri, menyesal telah melukainya dan mencoba membuat obat dengan mempertaruhkan hidupnya untuk mendapatkan Daun Roh. Daun tersebut bisa membangkitkan orang mati dan hanya tumbuh di tempat Pagoda Lei Feng. Xu Xian berhasil mendapatkan daun tersebut, namun di samping itu dia juga telah membebaskan para siluman yang selama ini tertahan di Lingkaran Sihir karena keberadaan Daun Roh. Selama perjalanan kembali, sebelum Daun Roh sudah di berikan kepada Susu dengan bantuan Siluman Tikus, Xu Xian dirasuki oleh roh-roh para siluman yang telah bebas tersebut, dan Fahai segera membawanya ke Kuil Jin Shan untuk melakukan ritual kepadanya.
Setelah menggunakan Daun Roh, kekuatan Ular Putih pun dapat pulih dan segera melarikan diri ke Kuil. Dia mengatasi kemarahan setelah kegagalannya untuk memasuki Kuil Jin Shan, yang akhirnya terjadi pertarungan dengan Fahai, di mana Susu menciptakan sebuah banjir yang menyebabkan bencana bagi Kuil. Setelah berhasil di selamatkan, Xu Xian menjadi amnesia karena roh jahat yang telah merasukinya. Susu menjadi sangat marah hingga pertarungan terakhirnya Fahai dapat mengalahkannya dan mengurungnya di Pagoda Lei Feng.
Setelah kejadian tersebut, Biksu Fahai baru menyadari kalau dirinyalah yang menyebabkan kekacauan Kuil Jin Shan. Susu sangat sedih karena ia harus berpisah dengan Xu Xian, dan di dalam Pagoda itu dia bilang akan terima hukumannya asal bisa bertemu untuk yang terakhir kalinya dengan suaminya. Susu menangis di hadapan patung budha, lalu keajaiban terjadi, langit menjadi cerah. Fahai mengerti pertanda itu dan ia mengeluarkan Susu. Keduanya akhirnya dapat bertemu dan Xu Xian menjadi ingat semuanya di mana mereka saling menangis karena harus berpisah. Susu bilang ia sangat mencintainya, begitu pula sebaliknya. Waktu Susu telah habis dan ia kembali ke Pagoda untuk menerima hukumannya. Setelah itu, Xu Xian tiap hari membersihkan halaman Pagoda Lei Feng tempat istrinya dikurung.
(Source: berbagai sumber)