Friday, December 10, 2010

The Warrior's Way (2010)

The Warrior's Way merupakan sebuah film fantasy action ditahun 2010 yang disutradarai oleh Sngmoo Lee dan diproduseri oleh Barrie M. Osborne bersama Lee Joo-Ick dan Michael Peyser. Film yang skenarionya ditulis oleh Lee ini dibintangi oleh Jang Dong Gun, Geoffrey Rush, Kate Bosworth dan Danny Huston, dirilis pada tanggal 3 Desember 2010 dan didistribusikan oleh Rogue (Relativity Media).

Hollywood memang sudah bisa menerima aktor dan aktris Asia, buktinya makin hari makin banyak saja film keluaran perusahaan film di Amerika yang dibintangi aktor atau aktris Asia. Kalau tahun 2009 lalu kita disuguhi aksi Rain lewat Ninja Assassin (2009), sekarang kita bisa menikmati aksi Jang Dong Gun dalam film arahan sutradara Sngmoo Lee ini.

Tak jauh beda dari Ninja Assassin, film ini juga menyodorkan alur kisah yang renyah. Artinya, jalan cerita tak terlalu berbelit-belit dan semuanya bisa terbaca dengan baik. Sebenarnya Dong Gun punya cukup bakat untuk beradu akting dengan aktor Hollywood, walaupun mungkin kendala bahasa mungkin akan sedikit memperlambat proses. Sayangnya, film ini adalah pilihan yang salah kalau dia ingin membuktikan kemampuan aktingnya secara internasional.

Sebagai sebuah film martial arts, film ini memang cukup bagus walaupun tak ada sesuatu yang baru dari sisi koreografi tarung. Yang jelas, film ini memang paling cocok dinikmati saat kita ingin melepaskan lelah setelah aktivitas sehari-hari.

Alur Cerita

Pada abad ke-19 di Asia, hiduplah seorang ksatria bernama Yang (Jang Dong Gun), seorang prajurit dan anggota klan Sad Flutes, Pembunuh Terkejam di Timur. Dia berlatih seumur hidupnya hanya untuk menjadi pendekar pedang terhebat dalam sejarah manusia. Dia telah membunuh setiap anggota klan musuh dan juga membunuh pendekar pedang terbesar yang adalah mantan pemimpin klan musuh. Yang kemudian ditugaskan untuk membunuh anggota keluarga terakhir dari klan musuh, yaitu seorang bayi perempuan (Analin Rudd), namun dia menolak misi tersebut dan melarikan diri dengan membawa si bayi. Tindakan ini membuat dirinya menjadi sasaran utama klan itu sendiri, dan tak ada tempat aman buat pendekar ini. Satu-satunya cara adalah pergi sejauh mungkin dari negeri kelahirannya.

Yang membakar rumahnya dan hampir semua barang-barangnya. Dengan berbekal hanya dengan pakaian di tubuhnya, dia memutuskan membawa bayi tersebut dan mengunjungi teman lamanya di tempat yang jauh di Barat Amerika. Dia kemudian tiba di Lode, Paris of West, sebuah kota kecil yang penuh dengan orang-orang yang gagal, di mana daya tarik utama kota ini digunakan untuk sebuah tempat sirkus keliling yang sudah tidak berjalan dan berantakan. Di sana ia berusaha mencari seorang temannya sesama prajurit yang dikenal warga kota dengan nama Smiley. Yang kemudian menemukan Smiley telah meninggal 3 tahun lalu dan meninggalkan toko binatu nya di kota tersebut. Di tempat baru ini Yang berkenalan dengan beberapa orang yang terlihat biasa-biasa saja, si kerdil Eight-Ball (Tony Cox), si pemabuk Ronald (Geoffrey Rush), dan seorang wanita muda bernama Lynne (Kate Bosworth), yang semuanya adalah teman-teman dari Smiley.

Lynne memberi julukan Yang dengan si kurus dan setuju untuk mengajarinya bagaimana cara mengelolah binatu. Yang mulai menikmati hidupnya di kota ini, belajar untuk menikmati kesenangan yang tak pernah ia ketahui saat menjadi prajurit. Dia menjadi ramah dengan orang-orang di kota itu, pekerja keras, dan mampu berkebun, sedangkan bayi yang dibawanya diberi nama April. Bahkan dia menemukan dirinya menyukai pertunjukan opera setelah Lynne menunjukkannya pada sebuah gramofon miliknya. Lynne kemudian mengungkapkan kepada Yang bahwa Smiley telah mengajarinya sedikit menggunakan pedang dan menceritakan tentang klan Sad Flute. Dia menginginkan Yang untuk mengajarinya lebih banyak, dan bertanya tentang nama Sad Flutes. Yang kemudian menjelaskan bahwa nama itu menggambarkan suara darah yang keluar dari celah tenggorokan korbannya, namun dia enggan untuk menunjukkan ketrampilan prajurit-nya.

Kembali di Timur, mantan klan Yang sendiri berusaha untuk mencarinya. Mantan gurunya, Saddest Flute (Lung Ti) dan pasukan ninja-nya menggunakan perahu yang sama untuk menuju Amerika dan membunuh seluruh awak perahu. Saddest Flute mengatakan bahwa untuk menemukan Yang yang sekarang berada di sebuah negara besar, mereka akan menunggu dan mendengarkan sampai ia muncul sendiri.

Suatu hari, Yang melihat makam yang di kunjungi oleh Lynne, Eight-Ball kemudian menjelaskan dalam kilas balik: dulu ketika Lynne masih remaja (Chontelle Melgren), kotanya telah diserang oleh seorang Kolonel korup (Eddie Campbell) yang bertujuan untuk memperkosa wanita yang memiliki gigi yang sehat, dan dia memilih Lynne sebagai korbannya. Ketika Lynne dibawa ke dapur, dia berhasil menghindar dengan melemparkan wajan penggorengan berisi minyak panas ke wajahnya yang membuat wajah Kolonel luka parah. Lynne segera berlari keluar, dan Kolonel menembakkan peluru ke dadanya. Ayahnya (Neill Rea) mencoba menolongnya, namun dia juga ditembak sampai mati, sementara ibunya (Cath Harkins) yang menggendong adiknya juga dibunuh. Ketika penduduk kota menguburkan keluarganya, mereka menemukan Lynne masih bernapas. Sejak itu, Lynne berencana membalas dendam kepada Kolonel atas kematian keluarganya, dia pun belajar bertarung dan membunuh dengan latihan melempar pisau, namun dia tidak memiliki ketrampilan akan hal itu. Yang kemudian memberi kejutan kepadanya dengan menunjukkan padanya cara melempar pisau dengan benar. Lynne mulai menyukai Yang, dan memberinya sebuah kalung milik ibunya sebagai hadiah.

Tergerak oleh cerita Lynne, Yang memberinya 2 pedang kecilnya dan memberitahunya hanya untuk pertahanan. Keduannya pun keluar ke gurun dan Yang mengajarkan bagaimana cara menggunakan 2 pedang tersebut, hingga Lynne akhirnya menjadi terampil. Yang menunjukkan kepadanya katana miliknya, namun Lynne tidak dapat mencabut katana dari sarungnya, dan Yang menjelaskan kalau itu adalah masa lalunya sehingga dia tidak bisa mendengar suara tangisan jiwa yang ia renggut, dan jika masa lalunya menemukannya, tidak akan ada lagi musik lagi. Yang kemudian ditampilkan dalam kisas balik sebagai anak berumur 5 tahun (Ken Smith), dimana dia diberi hadiah seekor anak anjing kecil dari gurunya, dan dia juga sedang dilatih untuk menjadi yang terkuat.

Yang terus menjalani hidupnya dengan damai bersama April sampai ia mendapatkan pengalaman merayakan Natal pertamanya. Sementara warga kota merayakan Natal, Yang dan Lynne pergi ke gurun untuk menari dalam permainan pedang mereka, yang berakhir di mana Lynne menciumnya. Lynne kemudian berlari dengan tersenyum kepadanya, dan dengan terkejut Yang menatap bibirnya pada refleksi pedangnya.

Kolonel telah kembali ke kota untuk meneror rakyat. Dia sekarang memakai prostetik wajah yang menakutkan untuk menyembunyikan bekas luka mengerikan di wajahnya. Dia menyiksa seorang badut dimana anak buahnya menembak ember air yang ada di kepalanya, dan saat mabuk Ronald diseret dengan kuda melalui kota dimana dia diikat dengan sebuah cambuk di lehernya. Kolonel kemudian memeriksa barisan para wanita untuk melihat gigi mereka, dan memilih seorang wanita yang suaminya memohon belas kasihan. Kolonel melepaskan wanita itu kepada suaminya hanya untuk menembak mereka secara bersamaan.

Eight-Ball dan lainnya mengikat Lynne di ruang bawah tanah untuk kebaikan dirinya sendiri serta penduduk, dimana Yang juga mengambil kedua pedang yang diberikannya. Lynne akhirnya berhasil membebaskan diri dengan pisau yang tersembunyi di sepatunya. Kolonel kemudian mengambil dua anak perempuan untuk diperkosa, Lynne pun segera tiba dengan menyamar sebagai pelacur yang menawarkan dirinya sebagai gantinya. Namun Kolonel mengetahui kalau dia adalah anak yang telah melukai wajahnya setelah dia mencium lehernya, dan anak buah Kolonel segera menahan Lynne ke tempat tidur. Di binatu, beberapa penduduk mencari Lynne dan Yang menyadari dimana dia berada. Dia kemudian menghancurkan segel katananya untuk dipergunakan membebaskan Lynne. Dan di tempat jauh, Saddest Flute bangkit dari meditasinya, dia merasakan katana milik Yang telah bebas, dan dia menyadari lokasinya.

Saat Lynne akan diperkosa, Yang segera tiba dan membunuh semua anak buah Kolonel. Saat Yang akan membunuh pemimpinnya, Kolonel melompat keluar jendela dan berjalan ke gang untuk melarikan diri. Lynne pun melihatnya, dia kemudian melemparkan pisau ke arahnya dan membunuhnya, namun ternyata yang dibunuh bukan Kolonel, hingga semua orang menyadari kalau Kolonel akan kembali dengan semua anak buahnya untuk membunuh mereka semua. Yang segera meninggalkan kota sebelum Saddest Flute datang tiba, namun warga kota memohon padanya untuk tinggal dan membantu kalau Kolonel dan anak buahnya menyerbu kota.

Orang-orang khawatir mereka tidak memiliki sarana untuk mempertahankan kota mereka, namun Eight-Ball memiliki simpanan rahasia Ronald yaitu senjata dan bahan peledak yang terkubur ditanah, dan baru diketahui bahwa Ronald ternyata seorang penembak jitu yang pernah menjadi seorang kriminal. Di hari sebelum pertempuran, Lynne mendatangi Yang dan meminta untuk pergi dengannya setelah melawan Kolonel. Dimalam itu juga, Yang ke rumah Lynne dan dia mengembalikan 2 pedangnya dan menjelaskan kepadanya kalau pedang tersebut sekarang adalah untuk membunuh. Dia juga memberitahu padanya sasaran tempat-tempat untuk membunuh musuh.

Saat Kolonel tiba dengan membawa anak buahnya untuk menguasai kota, Yang bersama para penduduk kota bertempur melawan mereka. Di tengah-tengah pertempuran, segerombolan pasukan Sad Flutes tiba, dan Saddest Flute memerintahkan mereka untuk 'membunuh' Yang. Yang yang melihat Lynne menggendong April, dia menyuruhnya untuk pergi. Para penduduk kota juga berhasil pergi sebelum pertumpahan darah antara pasukan Kolonel dan pasukan ninja Sad Flutes.

Setelah berhasil membunuh beberapa pasukan Sad Flutes, Yang menyusul Lynne ke binatu. Di sana, Lynne menyerahkan April kepada Eight-Ball agar ia dapat membantu Yang. Setelah keduanya berhasil membunuh pasukan Sad Flutes, mereka mendengar sebuah tembakan dan menemukan Eight-Ball terbunuh oleh Kolonel, dan juga membawa April ke sebuah gedung. Yang datang ke gedung dan menemukan Kolonel sedang menodongkan pistol ke kepala April. Dengan melompat, Yang dapat memotong barel pistol Kolonel sebelum peluru dapat mengenai April. Setelah berhasil menangkap April yang nyaris jatuh, Yang menepi untuk memberi kesempatan kepada Lynne melawan Kolonel sendiri. Disaat pertempuran menegangkan itulah, Lynne akhirnya berhasil menggerakkan pedang ke belakang tubuh Kolonel dan membunuhnya.

Yang dan Lynne kemudian keluar untuk mencari Saddest Flute yang sudah duduk menunggu di luar gedung. Dia mengatakan kepada Yang bahwa April adalah musuh dan dia menyuruh membunuhnya. Namun Yang menyatakan kepada mantan gurunya tersebut kalau dia tidak akan membunuh April. Mereka akhirnya menuju ke gurun untuk berduel sampai mati. Saat film menampilkan kilas balik, menunjukkan Saddest Flute yang sedang memberi pelatihan kepada Yang saat hujan. Kemudian dilanjutkan dengan menampilkan pelatihan Yang saat masih remaja (Youngmin Cho) di sebuah salju, dimana gurunya memaksa dia untuk membunuh anjing yang telah ia berikan kepadanya dengan menyatakan bahwa musuh terbesar Yang adalah hatinya, dan sebagai seorang pembunuh ia harus bisa membunuh apapun yang ia cintai.

Dan saat duel tersebut, Yang dapat memenangkan pertarungan dengan memotong tenggorokan Saddest Flute. Lynne kemudian mengatakan kepada Yang kalau dia tahu dia tidak akan pergi dengannya. Lynne juga mencoba untuk menyerahkan April, namun Yang menolaknya. Sebelum pergi, Yang sekali lagi membuat April tertawa.