Wednesday, December 1, 2010

Tangled (2010)

Seperti Snow White, Cinderella, dan The Frog Prince, sebagian orang mungkin bisa menduga kalau kesemuanya adalah cerita dongeng terkenal karya Grimm. Selain itu juga judul-judul tersebut pernah diterjemahkan ke dalam film animasi oleh Walt Disney yang memang pengagum cerita-cerita ini. Untuk tahun ini giliran cerita gadis berambut panjang bernama Rapunzel yang diolah oleh animator-animator Disney untuk menjadi karakter animasi.

Disney memang sudah sering menerjemahkan cerita-cerita tersebut ke layar lebar dengan gayanya sendiri. Sedikit modifikasi seperti memberi kelucuan dari tingkah laku karakter ataupun dengan musik-musik yang menghibur, menjadikan gaya tersendiri untuk perusahaan animasi yang sudah berdiri sejak tahun 1929 tersebut. Dari segi cerita dilakukan perubahan-perubahan yang tidak membuat rusak cerita orisinilnya tetapi justru menambah drama didalamnya sehingga ada hal atau nilai baru yang mungkin bisa kita dapat.

Kini standar orang untuk menonton sebuah film animasi sedikit meningkat dari segi teknis karena banyak film animasi saat ini hadir dalam format tiga dimensi. Meskipun format ini sudah ada sejak lama tetapi semenjak fenomena 3D James Cameron lewat Avatar (2009), standar publik tentang film 3D pun berubah. Untuk genre film animasi, salah satu film animasi yang berhasil 'menyegarkan' mata dengan efek-efeknya adalah How to Train Your Dragon (2010), hasil kerja para animator DreamWorks Animation. Disney Animation sendiri terakhir menghadirkan film tiga dimensi bersama Pixar dalam Toy Story 3 (2010) dan sekarang Disney kembali mencoba memberi mata kita 'terapi' lewat film ini.

Kurang lebih satu tahun setelah merilis film animasi, The Princess and the Frog (2009), Walt Disney Animation Studios yang rajin 'menceritakan' kembali sebuah cerita dongeng terkenal mulai mengikut arus. Semula Disney sempat ingin bertahan dengan format lawas, dengan hanya mengandalkan cerita yang khas gaya Disney tapi keinginan tersebut mulai pudar karena kali ini juga akan dibuat menggunakan format 'eye popping' untuk film ini.

Untuk judulnya memang berbeda antara di Indonesia dengan di Amerika karena alasan komersial. Berkaca dari pengalaman yang dialami oleh film The Princess and the Frog yang meskipun mencetak pendapatan sebesar $270 juta tetapi angka tersebut belumlah sesuai dengan angka yang ditargetkan pihak studio. Disney berkesimpulan kalau pemilihan judulnya menjadi bahan pertimbangan khususnya penonton anak laki-laki, sehingga mereka tidak mau menonton film tersebut. Karena itu film yang diangkat dari dongeng terkenal karya Grimm ini mendapat perubahan pada judulnya meskipun tidak sedikit yang mengkritik ide mengubah judul tersebut. 

Inti ceritanya memang tidak mentah mengadaptasi langsung tetapi ceritanya dikembangkan lagi oleh penulis Dan Fogelman dengan memasukkan unsur petualangan didalamnya. Ceritanya dibuat dengan gaya khas Disney dimana dibumbui kelucuan yang dibuat oleh karakternya. Karakter-karakter tambahan pun diciptakan untuk menambah 'ramai' film ini.



Untuk sutradara Byron Howard menduduki posisi sutradara film layar lebar sudah pernah ia rasakan ketika ia menggarap Bolt (2008), sedangkan untuk Nathan Greno ini merupakan debut pertamanya. Namun pengalaman mereka di dunia animasi tidak usah diragukan lagi karena beberapa hasil kerja mereka seperti Mulan (1998) berhasil membuat catatan positif. Dibalik para karakter, suara- suara dari aktor atau aktris kenamaan seperti Zachary Levi, Mandy Moore, dan Ron Perlman pastinya akan membantu menambah nilai dari film ini. Semula nama aktris pemenang Tony Awards Kristin Chenoweth dan aktor Dan Fogler yang diplot mengisi suara Rapunzel dan Flynn namun tidak terealisasi.

Disney sangat khas dengan ceritanya yang ringan namun juga memiliki pesan yang baik, selain itu pula dibawakan dengan sisipan kelucuan didalamnya. Jelas hal inilah yang ditunggu dan menjadi daya tarik bagi para penggemarnya untuk film sejenis ini.



Alur Cerita


Pada suatu kala, setetes cahaya matahari jatuh dari langit, dan dari setetes cahaya matahari tersebut, tumbuhlah sebuah bunga emas yang ajaib dan mampu menyembuhkan segala penyakit dan cedera. Disebuah Kerajaan, sang Ratu akan melahirkan, tetapi dia sakit sebelum melahirkan, semua orang mencari bunga ajaib tersebut untuk menyembuhkannya. Gothel (Donna Murphy) yang mengetahui tempat bunga ajaib tersebut, menggunakannya agar dia terus awet muda untuk beratus-ratus tahun. Dengan hanya menyanyikan lagu, bunga tersebut bersinar dan berkilau mengeluarkan kekuatannya. Saat Gothel melihat orang-orang Kerajaan yang mencari bunga itu, dia bergegas pergi dan orang-orang Kerajaan tersebut dapat menemukan bunga itu dan dibawanya Kekerajaan untuk menyembuhkan sang Ratu. Setelah minum ramuan bunga tersebut, sang Ratu melahirkan bayi perempuan yang memiliki rambut emas, dan diberi nama Rapunzel. Untuk merayakan kelahiran putrinya, Raja dan Ratu melayangkan lentera untuk diterbangkan kelangit. 

Suatu ketika, Gothel menculik Rapunzel yang masih bayi karena rambut emasnya yang bisa membuatnya terus awet muda. Rapunzel dikurung di sebuah menara dan dia percaya Gothel adalah ibunya. Gothel tahu rambut Rapunzel ajaib, jika dipotong, akan berubah berwarnah cokelat dan kehilangan keajaibannya. Setiap tahun pada hari ulang tahun Rapunzel, keluarga Kerajaan menerbangkan ribuan lentera ke langit berharap putri mereka yang hilang akan kembali. Pada ulang tahunnya yang kedelapan belas, Rapunzel (Mandy Moore) meminta Gothel untuk membiarkan dia melihat lentera yang terbang di langit tersebut secara langsung, tapi Gothel tidak memperbolehkan dan mengatakan kalau dunia luar penuh dengan bahaya.

Sementara itu, perampok tampan Flynn Rider (Zachary Levi), bersama dua komplotannya, Stabbington Bersaudara (Ron Perlman), mencuri mahkota sang putri dari kastil kerajaan dimana mereka dikejar oleh penjaga kerajaan. Selama pengejaran, Maximus, nama seekor kuda milik salah satu penjaga kerajaan terpisah dari penunggangnya karena berkelahi dengan Flynn, dan kuda tersebut melanjutkan untuk mencari Flynn sendiri. Lalu, Flynn berebut mahkota yang mereka curi dengan dua komplotannya. Flynn meninggalkan mereka bersama mahkota curiannya dan nyasar di menara tempat tinggal Rapunzel. Begitu berada di dalam menara, Flynn pingsan dipukul oleh Rapunzel dengan menggunakan penggorengan. Lalu Rapunzel menyembunyikan Flynn saat pinsan dan tas yang berisi mahkota tersebut.

Dengan segala macam cara Rapunzel pun berusaha membujuk Flynn untuk membawanya turun dari puncak menara untuk memenuhi keinginannya melihat langsung lentera-lentera yang terbang di langit pada hari ulang tahunnya. Tentu saja perjalanan ini bukanlah perjalanan yang mudah, belum lagi mereka berdua masih harus turun dari puncak menara dalam keadaan selamat, dan juga menghadapi Gothel setelah tahu Rapunzel tidak ada di menara.