Season of the Witch merupakan sebuah film aksi supranatural ditahun 2011 yang disutradarai oleh Dominic Sena dan menceritakan tentang dua Ksatria Teutonik yang kembali dari Perang Salib untuk menemukan tanah kelahiran mereka hancur oleh Wabah Hitam, di mana pendeta menuduh seorang gadis sebagai penyihir dan penyebab wabah tersebut. Film ini dibintangi oleh Nicolas Cage, Ron Perlman, Claire Foy, Robert Sheehan, Stephen Graham dan Christopher Lee, dirilis pada tanggal 7 Januari 2011 dan didistribusikan oleh Rogue.
Nicolas Cage memerankan sebagai Behmen, seorang ksatria yang kembali dari Perang Salib untuk menemukan kehancuran yang disebabkan oleh Wabah Hitam. Aktor ini telah bekerja dengan sutradara Dominic Sena pada film Gone in 60 Seconds (2000), dan dengan produser Charles Roven di film City of Angels (1998). Cage tertarik dengan film yang fantastis ini, dimana baru-baru ini ia juga membintangi pada film The Sorcerer's Apprentice. Untuk peran ini, Cage belajar menunggang kuda dari Camilla Naprous dan tim pelatih kuda di Inggris. Cage juga belajar bertarung dengan koreografer swordfighting. Ron Perlman memerankan sebagai Felson, seorang ksatria yang juga sahabat baik dari Behmen, yang keduanya sesama pejuang dalam Perang Salib. Claire Foy tampil dalam debutnya untuk film ini sebagai gadis yang dituduh sebagai penyihir. Ia dikenal sebagai artis yang memerankan dalam miniseri di Inggris, Little Dorrit, dia bertemu Sena saat membutuhkan peran penyihir dari film ini.
Pengembangan film dimulai pada tahun 2000 ketika spesifikasi naskah yang ditulis oleh Bragi F. Schut dibeli oleh perusahaan film Metro-Goldwyn-Mayer. Proyek film kemudian beralih dari MGM ke Columbia Pictures untuk diproduksi oleh Relativity Media, di mana film ini akhirnya diproduseri oleh Charles Roven bersama Alex Gartner, dan syutingnya kemudian dikerjakan di Austria, Hungaria dan Kroasia. Dengan bujet sebesar $40 juta, Season of the Witch akhirnya meraup total pemasukan sebesar $91,627,228 untuk pemutarannya di seluruh dunia. --source: wikipedia--
Alur Cerita
Behmen von Bleibruck (Nicolas Cage) dan Felson (Ron Perlman) adalah dua orang Ksatria Teutonik yang terlibat dalam Perang Salib. Sudah bertahun-tahun mereka hidup dalam pertempuran yang berbeda-beda, termasuk Pengepungan Tripoli, Pertempuran Imbros, dan juga Pertempuran Artah. Insting mereka sudah terasah tajam sementara naluri mereka sebagai ksatria juga tak bisa dianggap remeh. Sayangnya, kedua ksatria ini tak sadar kalau tugas yang bakal mereka hadapi ini ternyata jauh lebih mengerikan dari pertempuran yang pernah mereka alami. Setelah menyaksikan pembantaian warga sipil dalam Pertempuran Smyrna pada tahun 1344 M, kedua ksatria ini memilih untuk meninggalkan peperangan dan kembali ke tanah airnya.
Saat melakukan perjalanan melewati Styria, mereka mendapati orang-orang di tanah itu telah terjangkit oleh Wabah Hitam, dan menemukan bahwa Kekaisaran Romawi Suci juga telah tersapu oleh wabah tersebut. Behmen dan Felson kemudian memasuki sebuah kota abad pertengahan, Marburg, dan keduanya mencoba untuk menyembunyikan identitas mereka sebagai desertir, namun segera terungkap karena pedang Behmen tak sengaja jatuh oleh seorang anak kecil.
Mereka segera ditangkap dan dibawa ke tempat Kardinal D'Ambroise (Christopher Lee), yang juga tertular wabah. Kardinal kemudian meminta mereka untuk mengawal seorang gadis yang diduga sebagai penyihir penyebab wabah bernama Anna (Claire Foy), untuk menuju ke sebuah biara di tempat terpencil. Para biarawan disana mampu memutuskan apakah dia benar-benar penyihir atau bukan, dan jika dia terbukti bersalah, para biarawan tahu ritual yang bisa menghilangkan kekuatannya. Behmen dan Felson kemudian setuju dengan syarat bahwa Anna akan disidang secara adil dan juga tuduhan desersi terhadap mereka dibatalkan. Kardinal menyetujuinya dan keduanya berangkat bersama dengan seorang pendeta bernama Debelzeq (Stephen Campbell Moore), seorang bocah altar yang ingin menjadi ksatria bernama Kay von Wollenbarth (Robert Sheehan), seorang ksatria yang keluarganya tewas akibat wabah bernama Johann Eckhart (Ulrich Thomsen), dan si penipu yang akan memandu mereka dengan imbalan pengampunannya bernama Hagamar (Stephen Graham). Dalam perjalanan, Anna ternyata menunjukkan kebenciannya terhadap Debelzeq.
Di malam harinya ketika mereka bermalam, Eckhart bersedia untuk menjaga Anna hingga Debelzeq datang mencoba untuk menggantikannya. Ketika Eckhart beranjak pergi, si gadis menjadi histeris karena ditinggal sendirian dengan si pendeta, hingga menyerang pendeta itu dan mengambil kunci penjara yang mengurungnya. Setelah berhasil lolos, Anna melarikan diri menuju desa terdekat sampai Behmen beserta kelompoknya melakukan pencarian dan menemukan sebuah kuburan massal, di mana Eckhart memiliki visi putrinya yang sudah meninggal ditempat itu. Berjalan melalui visinya, Eckhart menusuk dirinya ke pedang Kay dan akhirnya meninggal. Ketika yang lainnya dapat menangkap Anna kembali, si gadis menangis dan menjelaskan bahwa ia kabur hanya karena takut terhadap Debelzeq, namun semuanya tak percaya. Kelompok kemudian berhasil menyeberangi sebuah jembatan tali yang sudah rusak, di mana Anna dapat menghemat nyawa Kay yang nyaris jatuh menuju kematiannya, yang hanya diraihnya dengan satu tangannya, menunjukkan kekuatan yang tidak wajar. Kelompok segera memasuki hutan Wormwood berkabut, di mana Hagamar mencoba untuk membunuh Anna agar mereka semua bisa pulang, hanya untuk dihentikan oleh yang lainnya. Anna memanggil para serigala, yang kemudian mengejar kelompok dan membunuh Hagamar. Dengan marah, Behmen mencoba untuk membunuh Anna, namun dihentikan oleh Debelzeq dan Felson yang menunjukkan kalau biara sudah dekat.
Setibanya di biara, mereka menemukan semua biarawan telah tewas oleh wabah, namun mereka menemukan Key of Salomon, sebuah buku kuno yang berisikan semua ritual yang digunakan untuk mengalahkan iblis. Debelzeq segera melakukan ritual terhadap Anna, namun sepertinya si gadis mulai menceritakan tindakan masa lalu Behmen selama Perang Salib, di mana si pendeta segera mengetahui kenyataan sebenarnya bahwa Anna bukanlah penyihir, dan mulai melakukan eksorsisme nya. Iblis yang merasuki Anna kemudian mengungkapkan dirinya dan melelehkan logam penjara. Sang iblis kemudian menampakkan dirinya dan bertempur melawan Behmen dan Felson, namun ketika Debelzeq melempar botol air suci di atasnya, sang iblis terbang keluar dari pandangan. Saat melakukan pencarian, mereka percaya bahwa sang iblis tidak mencoba melarikan diri, namun berusaha untuk menghancurkan buku sehingga tidak ada yang bisa menghentikannya. Ketika mereka menemukan sebuah ruangan di mana para biarawan sedang menyalin buku tersebut untuk disebarkan ke penjuru dunia, sang iblis muncul kembali, menghancurkan salinan dengan merasuki tubuh para biarawan yang mati untuk digunakan sebagai senjata. Ketika Behmen dan yang lainnya melawan para biarawan, Debelzeq terus melakukan ritualnya. Selama pertarungan, sang iblis membunuh si pendeta, kemudian mulai membunuh Felson. Kay segera buku dan melanjutkan ritualnya, sementara Behmen terus memerangi sang iblis. Dia terluka parah selama pertarungan, namun Kay dapat menyelesaikan ritualnya dan melenyapkan sang iblis, membebaskan Anna. Behmen kemudian meminta kepada bocah altar untuk menjaga Anna dan kemudian meninggal karena luka-lukanya. Kay dan Anna mengubur teman- teman mereka yang mati, dan Anna memintanya untuk menceritakan tentang Behmen yang telah menyelamatkannya. Mereka kemudian berangkat dari biara dengan membawa Key of Salomon.