Monday, February 14, 2011

Gnomeo & Juliet (2011)

kisah tragis percintaan klasik karya Shakespeare yang diangkat menjadi bentuk animasi ini dengan latar yang berbeda. Perseteruan antara keluarga Montague dan Capulet di Verona tersebut kini pindah lokasi menjadi halaman rumah, sementara dua insan yang saling mencintai, tapi terhalang oleh perseteruan tersebut berubah wujud menjadi dua patung gnome (kurcaci). Keluarga yang berkelahi tersebut pun berubah menjadi kubu biru dan kubu merah.

Meski para tokoh sentralnya berbentuk boneka pecah belah berbentuk kurcaci yang sering menghiasi kebun-kebun, kisah film ini mengadaptasi sebagian besar unsur kisah legendaris karya sastrawan kondang, jadi terkecuali bagi yang belum pernah membaca perihal Romeo and Juliet sebelumnya, garis besar kisah yang ada di film ini rasanya sudah tidak asing, meski tentunya dengan pertimbangan ini adalah film animasi bertema ringan yang ditujukan untuk semua umur, endingnya mudah ditebak bakal berakhir bahagia. Untungnya meski dari segi jalan cerita posisi film ini kurang menguntungkan, Kelly Asburi; sineas yang menyutradarai film ini boleh dikata cukup berhasil mengemas kisah yang sebenarnya terhitung 'basi' ini menjadi sajian yang menghibur. Rasanya tidak terlalu sia-sia effort keras yang dilakukan tim sineas yang pernah menggawangi Shrek 2 (2004) ini yang sampai menggunakan jasa tujuh penulis naskah selain penulis naskah aslinya, Rob Sprackling untuk menelurkan skrip yang memuaskan.

Dilihat dari sisi isinya, sajian yang ada di film ini boleh dikatakan berimbang, antara unsur romance dengan unsur komedinya yang membuat rangkaian adegan yang ada di film ini tidak membuat jemu yang menyaksikannya, bahkan bagi kalangan yang sebenarnya bukan penggemar tipe film semacam ini. Meski masih berada di bawah level Tangled (2010) maupun Despicable Me (2010), sebagai tontonan yang ditujukan untuk golongan penonton yang masih berusia muda, film ini berhasil menunaikan tugasnya dengan sangat baik. Dari segi animasinya, meski secara logika sejujurnya premis mengenai hiasan kebun terbuat dari keramik yang bisa hidup adalah premis yang menyeramkan, tergolong memuaskan dan realistis. Begitupun dari segi performance para pengisi suaranya, terutama James McAvoy dan Emily Blunt terasa pas dengan visualisasi roman muka serta suara karakter yang mereka wakilkan. Tidak lupa pula terdapat karakter ikonik yang adorable di kisah ini, dalam wujud semprotan air berwujud katak bernama Nanette yang disuarakan Ashley Jensen.

Khasnya sajian film animasi pada umumnya, yang kerap menghadirkan adegan-adegan yang merupakan referensi atau sekedar parodi dari film-film kondang untuk memancing tawa sekaligus tingkat kejelian penonton, cliché yang sama dapat ditemukan di sini. Adegan yang mencolok sudah barang tentu adalah adegan perkelahian Tybalt dan Gnomeo yang dikemas ala The Matrix ataupun adegan yang diinspirasi dari adegan dalam film American Beauty (1999). Nilai lebih juga layak diberikan pada tim Asburi terutama atas sajian yang berisikan 'cameo' dari Shakespeare, yang lumayan efektif memancing tawa. --disadur dari majalah cinemags--

Alur Cerita

Dikisahkan, para kurcaci yang menghiasi taman itu ternyata bukan sekedar patung. Mereka ternyata hidup, tentu saja ini hanya terjadi saat para penghuni rumah, Mrs. Montague (Julie Walters) dan Mr. Capulet (Richard Wilson), dua orang tua yang saling membenci itu sudah pergi. Tak ada yang tahu memang. Bahkan tak ada yang tahu juga kalau di antara keceriaan para kurcaci ini ada sebuah permusuhan besar antara dua keluarga kurcaci.

Taman Montague diisi dengan gnomes warna biru, dan taman rumah Capulet diisi dengan gnomes warna merah. Setelah itu, para gnome biru dan gnome merah mengadakan balap mesin pemotong rumput, dimana gnomes biru diwakili oleh Gnomeo (James McAvoy) dan gnomes merah diwakili oleh Tybalt (Jason Statham). Selama perlombaan, kelihatan Gnomeo yang akan menang, namun Tybalt dapat menipunya dan memenangkan perlombaan tersebut dengan menghancurkan mesin pemotong rumput Gnomeo. Gnomeo dan sahabatnya, Benny (Matt Lucas) kemudian menghina Tybalt karena telah bermain curang, namun Tybalt mengabaikan mereka. Beberapa hari kemudian, Benny kecewa setelah mengetahui Mrs. Montague telah memesan mesin pemotong rumput baru yang murah.

Di malam itu, Gnomeo dan Benny menyusup ke taman gnomes merah menyamar dengan membawa kaleng semprot warna biru. Saat Benny menyemprot Tybalt, tak sengaja kaleng semprot- nya memicu lampu keamanan, yang mengakibatkan Tybalt memperingatkan gnomes merah untuk menyerang. Saat melarikan diri itulah, Gnomeo tak sengaja tiba di sebuah taman yang sudah terabaikan. Di taman itu dia juga tak sengaja bertemu Juliet (Emily Blunt), putri dari pemimpin gnome merah, Lord Redbrick (Michael Caine), dimana Juliet mencoba untuk mengambil bunga anggrek yang unik. Karena keduanya saling suka, mereka pun memperebutkan bunga itu dengan romantis. Mereka berdua kecebur di air dimana masing-masing menemukan diri mereka dalam warna berbeda sebelum melarikan diri dari taman. Ketika mereka berdua kembali ke taman mereka masing-masing, Juliet mengatakan kepada temannya, semprotan air berwujud katak bernama Nanette (Ashley Jensen), kalau dia sedang jatuh cinta kepada salah satu dari gnomes biru. Nanette menyatakan bahwa itu adalah hubungan romantis namun tragis.

Gnomeo dan Juliet kemudian diam-diam merencanakan pertemuan di sebuah taman rahasia, di mana mereka bertemu flamingo plastik warna pink bernama Featherstone (Jim Cummings), dimana dia mendukung cinta Gnomeo dan Juliet sehingga keduanya akan dapat bertemu secara teratur. Sebelum mereka berdua bersiap-siap untuk kencan, Lord Redbrick memperkenalkan Juliet dengan Paris (Stephen Merchant), gnome merah yang juga disukai Nanette, meskipun Juliet berhasil melarikan diri. Setelah keduanya kembali ke kebun mereka masing-masing, Gnomeo menemukan ibunya, Lady Blueberry (Maggie Smith), yang sedih setelah gnomes merah menyusup ke taman mereka dan menghancurkan tanaman yang ditanam oleh almarhum ayah Gnomeo. Para gnomes biru ingin Gnomeo segera membalasnya, dan Gnomeo sadar kalau dia tidak bisa menolaknya kecuali dia memberitahu rahasia cintanya. Gnomeo menggunakan terowongan di bawah tamannya untuk mencapai taman merah. Namun, hanya karena ia akan menyemprot bunga berharga dari taman merah, Juliet melihatnya. Segera saja Gnomeo kembali keluar, hanya karena Benny mengatakan bahwa mulut pada botol penyemprotnya macet.

Ketika Gnomeo dan Juliet bertemu lagi, mereka pun berdebat sampai Featherstone datang untuk menghentikan mereka, dan memberitahu mereka tentang dirinya, dimana kebencian orang lain telah menghancurkan cintanya. Dia dan kekasihnya telah dipisahkan ketika dua orang yang tinggal di rumah di mana taman mereka berada, telah bercerai. Setelah dia menjelaskan hal ini, mereka berdua saling minta maaf. Namun ketika mereka akan berciuman, Benny melihatnya dan mengalihkan perhatian mereka. Benny yang terkejut, kemudian berlari ke sebuah gang, di mana Tybalt sudah menunggunya dengan mesin pemotong rumput. Tybalt melaju menuju arah Benny dan memecahkan topinya dengan sekop. Mengetahui hal itu, Gnomeo marah dan segera berkelahi dengan Tybalt, yang membuat Tybalt hancur ketika tak sengaja menabrak sebuah dinding. Para gnomes merah mencoba untuk menyerang Gnomeo karena mengira telah membunuh Tybalt, dan segera saja Juliet mengejutkan ayahnya beserta gnomes merah lainnya ketika dia berusaha untuk membela Gnomeo, dan mengatakan kalau ia mencintainya. Seorang wanita tiba-tiba muncul diantara mereka, sehingga semua gnome menjadi diam sebagai patung. Gnomeo yang berakhir diam di tengah jalan, semua orang percaya kalau dia tertabrak oleh truk. Lord Redbrick akhirnya mengelem kaki Juliet di air mancur karena dia tidak ingin kehilangan dia seperti ibunya.

Teman kesayangan Gnomeo, sebuah jamur bernama Shroom, tertinggal sendirian dan menuju ke jalan di mana ia menyadari bahwa ternyata bukan Gnomeo yang tertabrak truk, tapi sebuah cangkir yang pecah, dan Shroom melihat bahwa Gnomeo masih hidup. Gnomeo akhirnya terjebak di taman, dan naik ke patung William Shakespeare (Patrick Stewart) yang menceritakan kepadanya kisahnya. Shakespeare mengatakan bahwa kisah Gnomeo sangat mirip dengan kisah yang dia karang; "Romeo & Juliet", dan kemungkinan kisah Gnomeo akan berakhir dengan menyedihkan juga. Shroom dan Featherstone pun akhirnya tiba menemukan Gnomeo.

Sementara itu, Benny telah membeli mesin pemotong rumput 'Terrafirminator' menggunakan komputer dengan menyelinap masuk kedalam rumah Mrs. Montague, dan membatalkan pembelian pemotong rumput yang Montague pesan sebelumnya untuk membalas dendam pada gnome merah, meskipun Shroom berusaha meyakinkannya bahwa Gnomeo masih hidup. Terrafirminator yang dikendarai Benny menghancurkan sebagian besar kedua taman. Gnomeo akhirnya tiba dan menghampiri Juliet yang mencoba untuk membebaskan kakinya dari lem, tapi ia tidak mampu. Dia mengatakan kepadanya untuk pergi, tapi dia menolak, dan berbagi ciuman saat mesin pemotong rumput menabrak menghancurkan air mancur. Semua percaya bahwa Gnomeo dan Juliet sudah mati. Lord Redbrick dan Lady Blueberry menyadari bahwa perseteruan mereka bertanggung jawab atas kejadian ini, dan mereka akhirnya berdamai. Tiba-tiba, Gnomeo dan Juliet keluar dari reruntuhan dan keduanya selamat.