Setelah terdengar sayup-sayup sejak berperan sebagai Alex Rider dalam Stormbreaker (2006), akhirnya Alex Pettyfer berkesempatan untuk mencoba sekali lagi peruntungannya di Hollywood. Kesempatan aktor Inggris ini untuk melejit cukup terbuka lebar, karena kali ini ia berkolaborasi dengan sutradara kenamaan; D.J. Caruso, yang dikenal berkat film-film suksesnya seperti Disturbia (2007) dan Eagle Eye (2008). Dalam film yang diperkirakan menghabiskan biaya produksi sebesar $50 - 60 juta ini, aktor yang tahun 2011 juga bermain dalam Beastly ini berperan sebagai John Smith dalam; I Am Number Four.
Selain Pettyfer, film ini juga dibintangi oleh aktor yang sebelumnya berperan sebagai kekasih Agron dalam Percy Jackson & the Olympians: The Lightning Thief (2010); Jake Abel, aktor remaja berkebangsaan Australia yang di film ini berperan sebagai Sam sahabat karib Number Four; Callan McAuliffe, pengisi suara karakter Roh Barat dalam Rango (2011); Timothy Olyphant, aktris asal Australia yang sebelumnya bermain dalam The Sorcerer's Apprentice (2010); Teresa Palmer, aktris sekaligus penyanyi asal Amerika; Dianna Agron, dan juga aktor yang pernah berperan sebagai The Blob dalam X-Men Origins: Wolverine (2009); Kevin Durand. I Am Number Four juga sempat menjadi rebutan antara DreamWorks dan J.J. Abrams, dan hasilnya DreamWorks berhasil memenangkan pada Juni 2009. Awalnya, Michael Bay diharapkan menyutradarai sekaligus memproduseri film yang diharapkan dapat menjadi franchise ini, namun karena kesibukannya membuat Transformers: Dark of the Moon (2011), posisi tersebut diberikan kepada D.J. Caruso.
Film yang spesial efeknya dikerjakan oleh Industrial Light & Magic ini merupakan adaptasi dari novel berjudul sama buah pena Pittacus Lore, nama pena dari Jobie Hughes dan James Frey. Hak cipta adaptasi I Am Number Four telah dibeli oleh DreamWorks jauh sebelum novelnya terbit secara resmi. Ya, novelnya sendiri baru terbit pertama kali pada 3 Agustus 2010, sedangkan DreamWorks telah mendapatkan hak cipta tersebut sejak Juni 2009. Setelah film ini dirilis, I Am Number Four telah berada dalam daftar Best Seller selama enam minggu di Amerika Serikat. Novel yang mulai beredar di Indonesia pada Januari 2011 lalu ini dituturkan dalam sudut pandang orang pertama tunggal, dalam hal ini adalah sudut pandang John Smith a.k.a. Number Four. Cara penuturan yang cepat membuat novel penuh aksi ini berhasil mempermainkan emosi pembacanya sejak awal. Dan akhirnya, film ini dirilis pada tanggal 18 Februari oleh Touchstone Pictures. --disadur dari majalah cinemags--
Alur Cerita
John Smith (Alex Pettyfer) adalah alien dari planet Lorien yang dikirim ke bumi bersama delapan alien lainnya untuk melarikan diri dari spesies yang menyerang planet mereka yaitu kaum Mogadorian, yang dipimpin oleh Comander (Kevin Durand), yang mengetahui tentang sembilan alien dan datang ke Bumi untuk membunuh mereka. Dari bayi, kesembilan alien tersebut telah memiliki kekuasaan super dikarenakan sifat asing-nya, seperti meningkatkan kecepatan, kekuatan dan kelincahan, telekinesis, ketahanan terhadap api serta panas, dan kekuatan untuk menghasilkan cahaya dari tangannya. Masing-masing dari sembilan alien dijaga oleh Warrior/ Guardian, untuk melindungi dan mengembangkan kekuatan supernya saat mereka dewasa. Seperti halnya John, dia dijaga oleh Guardian bernama Henri (Timothy Olyphant).
Kesembilan alien yang memiliki sifat dan penampilan seperti manusia ini ditandai dengan nomor. Anak-anak terakhir dari planet Lorien ini hanya dapat tewas dalam urutan jumlah mereka. Alien Nomor Satu dibunuh di Malaysia, alien Nomor Dua terbunuh di Inggris dan alien Nomor Tiga dibantai di Kenya, dan John adalah alien Nomor Empat yang menjadi target kaum Mogadorian berikutnya. John pun diburu untuk dihancurkan. Oleh karena itu, dia selalu berganti identitas dan pindah dari kota satu ke kota lainnya. John dan Henri bergerak dari Florida ke kota Paradise di Ohio untuk menghindar dari kaum Magadorian, di mana John berteman dengan Sam (Callan McAuliffe), seekor anjing bernama Bernie Kosar, dan jatuh cinta dengan fotografer amatir bernama Sarah (Dianna Agron), yang juga mantan kekasih dari Mark (Jake Abel), seorang atlet sekolah yang sering mengganggu John dan Sam.
Selama karnaval musim semi, Mark dan teman-temannya mencoba untuk menangkap John dan Sarah yang dipercaya telah memiliki hubungan. Dengan mengikuti mereka ke dalam hutan, mereka mencoba untuk mengalahkan John. Namun John terpaksa menggunakan kekuasaannya untuk membela diri dan untuk menyelamatkan Sarah. Sam yang berada ditempat sama, telah menyaksikan peristiwa tersebut, John akhirnya mengatakan kepada Sam dari mana sebenarnya dirinya berasal. Tak lama kemudian, James (Jeff Hochendoner), seorang sheriff setempat yang juga ayah dari Mark, menginterogasi Henri mengenai keberadaan John ketika putranya dan teman-temannya diserang. Henri kemudian memberitahu John kalau terlalu banyak orang yang curiga terhadap mereka, apalagi John yang kadang menampilkan kekuasaannya yang disebabkan oleh kesulitan yang dihadapi. Henry akhirnya memutuskan untuk pergi, namun John menolaknya karena ia telah jatuh cinta terhadap Sarah.
Para Mogadorian pun mulai mencari keberadaan John. Ditempat lain, alien Nomor Enam yang menyamar dengan nama Jane Doe (Teresa Palmer), memutuskan untuk pergi mencari John setelah mengetahui Mogadorians membunuh Guardian-nya. Kaum Mogadorian akhirnya menemukan John dengan memanipulasi dua orang ahli teori konspirasi untuk menangkap Henri. Ketika John dan Sam datang untuk menyelamatkannya, mereka diserang tetapi berhasil membuat pingsan salah satu Mogadorians. Namun Henri terluka parah dan meninggal setelah melarikan diri bersama John dan Sam dengan membawa beberapa artefak dari planet Lorien, termasuk sebuah pecahan batu biru yang berfungsi sebagai alat pelacak untuk mencari para kaum Lorien lainnya. Pecahan batu biru satunya ada dirumah Sam, yang ditemukan ayahnya, seorang ahli teori konspirasi yang menghilang saat mencari bukti UFO dan hal-hal aneh lainnya di Meksiko. John kemudian mencoba untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Sarah di sebuah pesta, dimana John menemukan bahwa dirinya telah menjadi teroris karena teknologi mutakhir mereka. Mark yang melihat John segera memanggil ayahnya, dan menyudutkan John dan Sarah. John menyelamatkan Sarah saat jatuh, dan akhirnya mengungkapkan kekuasaannya setelah itu, dan mereka bersembunyi di ruangan sekolahan.
Sementara itu, Commander dan pasukannya tiba di tempat pesta yang memblokir pintu keluar dengan truk. Dia dihadapkan oleh Mark dan ayahnya, dan setelah melukai keduanya, dia memaksa Mark untuk menunjukkan di mana John bersembunyi. Mark kemudian membawa Comander dan pasukannya ke sekolah, yang dia tahu merupakan tempat persembunyian Sarah.
Di sana, John, Sarah, dan Sam diserang oleh Commander dan pasukannya. Keduanya diselamatkan oleh alien Nomor Enam. Kaum Mogadorian kemudian mengirim dua monster raksasa untuk memburu mereka bertiga. Anjing John, Bernie menyelamatkannya dengan berubah sebagai monster raksasa juga, yang mengungkapkan bentuk sejatinya sebagai Chimera, makhluk yang datang bersama John dari planet Lorien yang dikirim oleh orang tuanya untuk melindunginya. Bernie akhirnya kembali dalam bentuk anjing dengan kaki terluka. John dan Nomor Enam melawan Mogadorians, dan mereka akhirnya dapat mengalahkan mereka semua, termasuk Comander, yang energinya granatnya dipanaskan oleh John dan kemudian meledak menghancurkan tubuhnya.
Pada hari berikutnya, John, Nomor Enam, Sam, dan Bernie Kosar menyatukan batu biru dan menemukan lokasi dari empat Lorien lainnya yang masih hidup. John memutuskan untuk membiarkan Sam bergabung bersama mereka dengan harapan bisa menemukan ayahnya. Mereka memutuskan untuk menemukan empat Lorien lainnya dan melakukan perjalanan untuk melindungi Bumi dari kaum Mogadorian. Mereka pun meninggalkan Sarah beserta Mark yang telah menyesali perbuatannya. Untuk menebusnya, Mark telah berbohong kepada ayahnya tentang keberadaan John.