Sejak menarik perhatian para insan di ranah perfilman, Saoirse Ronan semakin menunjukkan bahwa dirinya mempunyai talenta akting yang luar biasa dan sanggup bermain dalam berbagai genre film. Betapa tidak, setelah ambil bagian dalam Atonement (2007), ia menyeberang ke genre fantasi lewat City of Ember (2008), lalu menjadi arwah gadis korban pembununuhan dalam The Lovely Bones (2009), dan terakhir memerankan sosok gadis pelarian dari kekejaman tentara Rusia pada masa PD II di The Way Back (2010).
Film ini diangkat dari naskah Seth Lochhead dan David Farr, hasil pengembangan cerita asli yang dulu pernah ditulis Lochhead pada tahun 2006, kala ia masih berusia 24 tahun. Untuk posisi sutradara, film ini diarahkan oleh sineas yang sebelumnya telah mengarahkan Pride & Prejudice (2005) dan juga film nominasi Oscar Atonement; Joe Wright. Selain Ronan yang akan berperan sebagai karakter judul, film ini juga akan dibintangi oleh aktris Australia yang sering dinominasikan di berbagai penghargaan film dunia; Cate Blanchett, aktor yang berperan sebagai tokoh utama dalam Hulk (2003); Eric Bana, aktor yang sebelumnya bekerja sama dengan sang sutradara dalam Pride & Prejudice; Tom Holland, aktris yang berperan sebagai Ruth Lang dalam The Ghost Writer (2010); Olivia Williams, serta aktor yang pernah memerankan sebagai ayah Brad Pitt dalam The Curious Case of Benjamin Button (2008); Jason Flemyng.
Setelah jajaran pengisi peran telah lengkap, syuting pun mulai dilakukan dengan mengambil lokasi tempat termasuk di Finlandia, beberapa kota di Jerman termasuk Bad Tölz, Berlin, Hamburg dan Reeperbahn, serta di Maroko. Selama syuting di Finlandia, terkadang suhu mencapai dibawah -33 °C, namun sebagian besar syuting sebenarnya dikerjakan di Studio Babelsberg yang berada di kota Potsdam. Dirilis pada tanggal 8 April 2011, film yang telah menghabiskan biaya produksi sebesar $30 juta ini berhasil meraup pendapatan sebesar $63,782,078 dari peredarannya di seluruh dunia.
Alur Cerita
Hanna Heller (Saoirse Ronan)
adalah gadis berusia 16 tahun yang tinggal di sebuah rumah terpencil
dihutan Finlandia dengan ayahnya yang tanpa sepengetahuan Hanna
merupakan seorang mantan agen CIA dari Jerman, Erik Heller (Eric Bana). Erik
mengetahui sebuah proyek rahasia yang tidak diketahui oleh publik, di
mana dia meninggalkan proyek tersebut dan membuatnya dikejar oleh
seorang petugas CIA bernama Marissa Wiegler (Cate Blanchett) yang ingin membunuhnya. Selama ditempat terpencil itu pula, Erik melatih Hanna dari kecil sama seperti apa yang ia dapatkan saat baru menjadi agen CIA dulu untuk menjadi pembunuh yang tangguh. Hanna sering membaca buku Dongeng Grimms,
memiliki banyak pengetahuan ensiklopedia, dan fasih dalam beberapa
bahasa. Karena pelatihannya jauh dari peradaban, dia tidak pernah
mengenal dan menggunakan teknologi modern. Dia telah hafal serangkaian
latar belakang palsu untuk dirinya sendiri yang akan digunakan "ketika
saatnya tiba".
Suatu hari, Erik memutuskan bahwa Hanna siap dan mengambil sebuah kotak yang berisi sebuah pemancar yang diberikan kepadanya. Setelah menganalisa situasi, Hanna mengirimkan sinyal ke lokasi Marissa. Erik juga memperingati Hanna bahwa Marissa takkan berhenti sebelum Hanna atau Marissa sendiri yang mati. Erik kemudian pergi dan memberitahu Hanna untuk bertemu kembali di rumah Wilhelm Grimm, yang beralamat di Stephanstrasse no.260 di Berlin, Jerman. Marissa segera mengirim tim untuk menuju tempat Erik, dimana Hanna juga telah menunggunya. Setelah tim tiba, Hanna
dapat membunuh sebagian dari mereka saat mereka memasuki rumahnya,
namun dia akhirnya ditangkap dan dibawa ke sebuah markas besar CIA di
bawah tanah. Marissa curiga atas permintaan Hanna untuk berbicara dengannya, dan dia memutuskan mengirimkan tubuh gandanya (Michelle Dockery) untuk berbicara dengannya. Hanna kemudian membunuh wanita tersebut, yang percaya adalah Marissa, lalu dia meloloskan diri dari tempat CIA dan menuju ke sebuah hotel dengan file yang dicuri tentang DNA-nya.
Hanna kemudian menemukan dirinya berada di sebuah gurun pasir yang ada di Moroko, di mana dia bertemu dengan Sebastian (Jason Flemyng) dan Rachel (Olivia Williams), sepasang suami istri dari Inggris yang sedang berlibur dengan mengendarai van bersama kedua anak mereka, Sophie (Jessica Barden) dan Miles (Aldo Maland). Hanna menyelinap ke dalam van mereka dan naik feri ke Spanyol dengan tujuan mencapai Jerman. Dia dan Sophie kemudian menjadi dekat, dan disana Hanna menghabiskan beberapa waktu bersama seorang pria muda lokal bernama Feliciano (Alvaro Cervantes). Sementara itu, Marissa telah menyewa mantan agen bernama Isaacs (Tom Hollander) untuk menangkap Hanna sebelum ia dapat bersatu kembali dengan ayahnya di Jerman. Isaacs dan anak buahnya membuntuti mereka dan akhirnya dapat menyudutkan Hanna dan keluarga tersebut, namun ia berhasil melarikan diri dan membunuh salah satu anak buah Isaacs. Marissa pun tiba, dia mengintrogasi keluarga dan menemukan bahwa Hanna sedang menuju Berlin.
Sesampainya di alamat yang ayahnya bilang sebelumnya, Hanna bertemu dengan Knepfler (Martin Wuttke), seorang pesulap tua eksentrik yang tinggal di sebuah rumah dekat Grimm's Fairy Tale themed, sebuah taman hiburan yang sudah ditinggalkan. Hanna berencana untuk bertemu dengan ayahnya, namun Marissa dan Isaacs akhirnya tiba. Hanna dapat lolos sebelum dia sengaja mendengar mereka mengatakan bahwa Erik bukan ayah kandungnya. Bingung, ia akhirnya bertemu ayahnya di apartemen neneknya; Katrin Zadek (Gudrun Ritter), di mana sebelumnya Marissa telah membunuhnxa. Hanna kemudian belajar bahwa Erik memang bukan ayahnya; Erik
sebenarnya adalah seorang yang pernah menjadi perekrut untuk sebuah
program di mana wanita hamil direkrut dari klinik aborsi sehingga CIA
bisa mengubah DNA anak-anak mereka dengan meningkatkan kekuatan,
stamina, dan refleksnya dalam rangka menciptakan tentara super yang bisa dilatih sejak lahir. Proyek ini dianggap gagal oleh CIA dan lebih tragisnya, semua wanita tersebut dibunuh. Erik tidak dapat mengizinkan ibu Hanna; Johanna Zadek (Vicky Krieps) untuk dibunuh, dia mencoba membawa lari bersamanya, namun Marissa membunuh ibu Hanna sebelum Erik bisa membawa lari Hanna yang ketika itu masih berusia dua tahun ke rumah terpencil dihutan di mana selama ini mereka tinggal.
Marissa dan Isaacs kemudian tiba di rumah neneknya, yang bertekad untuk membunuh mereka; Erik bertindak sebagai selingan untuk memungkinkan Hanna dapat melarikan diri. Erik dapat membunuh Isaacs, namun dia sendiri ditembak dan dibunuh oleh Marissa. Hanna kemudian menemukan Knepfler tewas di mana mayatnya digantung terbalik setelah digunakan untuk latihan panahan oleh Isaacs. Setelah mengejar ke dalam hutan menuju taman hiburan yang sudah ditinggalkan, Hanna pun menghadapi Marissa dan memohon untuk mengakhiri pembunuhan, yang mengatakan kalau dia tidak mau menyakiti orang lain. Marissa mengatakan kalau dia cuma ingin bicara, namun Hanna mulai berjalan pergi. Kesal dengan tindakan pembangkangannya, Marissa menembaknya, di mana Hanna merespon dengan menembak Marissa dengan panah yang sebelumnya ia tarik dari mayat Knepfler. Hanna yang jatuh ke tanah dengan peluru di perut kiri bawahnya, bangkit dan diikuti Marissa ke dalam sebuah terowongan. Marissa
terus mencoba menembak ke arahnya dan tak sengaja dia jatuh hingga
meluncur ke bawah saluran air tepat ketika dia akan menembak Hanna, dan menjatuhkan pistolnya. Hanna kemudian mengikutinya dan mengambil pistol yang dijatuhkan Marissa, dan segera menembaknya.